Bad boy?

95 17 4
                                    

"pokoknya kamu harus les privat!" sergah pria paruh baya pada sang anak.

Rangga Adhitama. pria itu tampak tenang dengan wajah datarnya . Diusia yang memasuki dua belas SMA dan nilai yang dibawah rata-rata dia tertinggal kelas selama 3tahun. Selain menyandang gelar senior,dia juga dikenal sebagai pria tampan terlegendaris plus bad boy kelas kakap .

"Semua orang suruhan papa ngundurin diri"sahut Rangga malas,

pasalnyasudah lebih 20 orang guru yang disuruh mengajar Rangga. dan semuanya mengundurkan diri karena tidak tahan dengan ulah Rangga, seperti merokok saat jam les dll.

"Papa akan Carikan guru untuk kamu dan jika kamu tidak ingin les lagi, pergi saja ke Amerika!"Ancam Hermawan tak tanggung-tanggung lagi.

Rangga membelalakkan mata."hah? Amerika? nggak-nggak"tolak Rangga cepat.

"Kalo begitu turuti perintah papa" ucap Hermawan.

"Oke, Rangga bakalan les" pasrah Rangga

"Satu lagi. jika kamu sering bikin onar,papa akan blokir semua kartu yang kamu punya"

Rangga tersentak,bagaimana bisa?uang adalah hidupnya.

"Pa. Rangga mohon jangan gitu!" pinta Rangga .
"Semua tergantung pada mu"ucap Hermawan,lantas pergi dari hadapan Rangga.

✨✨✨

Hari yang tenang. tidak ada kegaduhan lagi lalu dimna si'badboy' yang selalu mencari masalah?.jawabannya adalah balkon sekolah. ia sedang meretapi dirinya sendiri.

"Woy!ngapain bengong disini?"sebuah suara mengagetkan Rangga.

Siapa lagi jika bukan si Kevin. pria itu langsung ambil duduk sebelah Rangga

"Gue bosen Vin" ungkap Rangga
"Kenapa? Lo disuruh les lagi?" Tebak kevin mengena.

Rangga mengangguk "Lo bener"
Kevin tertawa sinis. "udahlah jalanin aja"

"Masalahnya udah dua puluh orang lebih. dan semuanya ngundurin diri" tutur Rangga "gue nggak tau pilihan papa yang kali ini kayak gimana"

Kevin menepuk bahu Rangga
" Sabar bro"

✨✨✨

Rangga sedang bareda di sebuah ruangan kelas dua belas, ia semakin frustasi dengan aturan aturan yang dibuat oleh sang papa. apa boleh dibuat? Jika tidak menurut. Maka semua kartu yang ia punya akan diblokir oleh sang papa.

" ARRGHHHH......" teriak Rangga sekencang mungkin

Ia menoleh kesamping. tidak ada Kevin ataupun Abdul disana. Rangga mengedarkan pandangan, memperhatikan sekitar , tidak ada orang. Pria itu beranjak dari duduknya, lantas keluar dari kelas.
Ia berjalan menyusuri koridor kelas dua belas hingga kelas sepuluh, berbagai tatapan diberikan oleh siswa kelas sebelas dan sepuluh, tidak suka, terpesona hingga kebencian.

" HEH ELO!!!!!" jerit seorang gadis menghentikan langkah Rangga
Rangga berbalik, ia mendapati seorang gadis cantik dengan bibir tipis pucat, dan rambut panjang digerai.
Rangga mengerutkan kening.
" Apa????" Tanya Rangga tanpa basa basi.

" Dasar kakak kelas sok kegantengan, Lo nggak tau gimana perjuangan gue ngepel lantai ini ? ,Dan sekarang Lo injek injek!!"bentak gadis itu.

Amarah Rangga meluap,iaberjalan mendekati gadis itu, suasana berubah menjadi tegang, para siswa yang menyaksikan pun hanya berani menatap, jika ada yang buka mulut,maka ujungnya adalah kematian!.

" Apa mau Lo?" Tanya Rangga baik baik, tidak ingin membuat keributan.

Gadis itu tersenyum miris sambil mengibas rambutnya" bersihin lantai itu sampai bener bener bersih!" Ucap gadis itu dengan angkuhnya.

"WOY,DASAR BAD BOY NGGAK TAU DIRI LO!!!"

Rangga tidak memperdulikan lagi teriakan gadis itu,bagi Rangga itu tidak penting .Disuruh membersihkan lantai?Demi tuhan ia tak pernah menyentuh sapu lidi Walau di rumahnya sendiri.

✨✨✨

"Ga,gue denger Lo nyari ribut lagi sama adek kelas"

Kevin mengambil duduk di depan Rangga,menatapi pria itu yang tengah asik dengan baksonya.

"Bukan gue"sahut Rangga ketus tanpa mengalihkan pandangan dari bakso dihadapannya.

Kevin mengerutkan kening tidak mengerti"terus?"

"Dia cewek"sahut Rangga lagi.
Lagi lagi Kevin dibuat melengo dengan jawaban yang diberikan Rangga.
Pantas saja bukan pria itu yang memulai terlebih dahulu,pasalnya mana ada perkelahian yang terjadi jika bukan Rangga yang memulai?.

"Hah?Lo nyari ribut sama cewek?!" delik Kevin, tak habis pikir dengan kelakuan Rangga yang memang suka membuat masalah.

"Siapa namanya?"tanya Kevin penasaran dengan sosok gadis yang bertengkar dengan Rangga tadi.

"Gue nggak tau"

Rangga mendongak menatap Kevin dengan wajah tidak berdosanya "HM.......menurut gue,dia cantik, rambutnya panjang bergelombang, terus......."Rangga menggantung kata katanya.

"Terus apa?"desak Kevin semakin penasaran.

Rangga kembali menyantap bakso dihadapannya , konsentrasi makannya terganggu oleh kehadiran Kevin yang selalu banyak bertanya.

"Dia nggak kayak cewek lain"jujur Rangga.

Kevin mengerutkan kening tidak paham."maksud Lo dia Transgender?"bingung Kevin.

" Ck, bukan."

" Terus??"

" Maksudnya, dia nggak kayak cewek lain yang selalu pakai make up ke sekolah" jelas Rangga mulai risi.

Kevin berfikir sejenak, ia merasa familier dengan gadis yang dideskripsikan Rangga.

" Anak kelas sepuluh IPA 2 ? " tanya Kevin.

Rangga berfikir, ia sedikit lupa kelas berapa yang ia lewati tadi.

" Mungkin ,yang pasti dia anak kelas sepuluh yang paling gue nggak suka" tutur Rangga.

" Noura?" bingung Kevin.
Rangga mengangkat bahu" mana gue tahu, yang pasti tuh cewek perlu diajari sopansantun, sama senior kok seenak jidat?"

Hening. Rangga masih melanjutkan makannya, entah mengapaRangga merasa aneh dengan Kevin, pria itu tidak bicara lagi setelah obrolan panjang mereka tadi.
Rangga mendongak, menatap Kevin yang hanyut dalam lamunannya.

" Vin, woy Lo kenapa?" tanya Rangga sembari melambai lambaikan tangannya didepan wajah Rangga.

Kevin tersentak. " Hah?"

" Hah huh hah huh, Lo kenapa ?" tanya Rangga lagi

Kevin menggeleng " nggak ada apa apa".

✨✨✨

#huhuhuhuu😂😂

*Maaf ya kalo ada kesalahan dalam pengetikan biasalah,ini yang pertama kali aku nulis diwattpad hehe*😂

#jangan lupa kasih vote dan komentarnya,ok??

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang