Hari ini adalah jadwal untuk berbelanja bagi Sean dan Rena, kalau saja Rena sekarang sedang promosi produk baru, pasti Rena akan mau saat Keysha mengemis untuk mengantikannya, namun berhubung stok untuk membuat kue sudah habis, akhirnya Rena mau disuruh belanja bareng Sean, sekalian buat beli bahan perlengkapan masak.
"Eh, bang Se. Jangan ke supermarket!!" Sean yang sedang sibuk memarkirkan mobilnya berhenti dan menatap Rena dengan datar. "Kalau bukan disini, mau dimana lagi??" Tanya Sean dengan sangat datar dan dingin, Rena hanya tertawa kecil melihat betapa kakunya Sean.
"Yaelah bang, di pasar aja. Kan bisa tawar menawar, kalau disini, yah abis dong uangnya buat beli sekilo ayam doang!!" Sean hanya memutar bola matanya jenggah dan melaju ke pasar, daripada harus mendengar ocehan Rena, lebih baik Sean segera menuruti permintaan gadis aneh ini.
Seusai sampai di pasar, Rena mengandeng tangan Sean, jujur ini pertama kalinya ada perempuan berani menyentuhnya, jangankan menyentuh, bersalaman saja Sean jarang saat bersama mantan-mantannya. Sebenarnya tujuan Rena mengandeng Sean adalah agar pria modern ini tak tersesat di pasar sebesar ini,
Rena memang bego yah.
"What?? Mahal banget pak, diskon dong pak dari 100 rebu jadi 50 rebu!! Yah pak yah!!" Bapak penjual daging itu hanya tersenyum dan mengangguk, Rena sangat bahagia, tak percuma Rena sering belanja di kedai pak Soman ini, akhirnya diberi diskon yang super fantastik, Sean yang berada di sampingnya hanya tertawa kecil melihat betapa bahagianya gadis ini mendapat diskon.
"Ayo, kita lanjut ke toko sayuran, eh iya bang, lo kan ganteng nanti kalau yang jualan perempuan abang yah yang nawar, kalau gue yang nawar kagak bakal mau!!" Sean langsung menggeleng dan menjawab.
"Males, gue sulit berinteraksi sama orang." Jawaban macam apa ini, Rena hanya menggeleng dan memegang tangan Sean makin erat. "Abang bisa kok, gue dukung!! Cemungut!!" Sean langsung membuang muka dan kembali menatap Rena dengan datar.
"Apaan sih lo!"
Rena tak mendengar keluhan Sean, matanya masih fokus mencari toko sayur yang terlihat segar, akhirnya mereka menuju salah satu toko yang ada di paling pojok, penjualnya ibu-ibu Rena langsung mendorong Sean agar ia mau menawar.
"Buk, sayurnya berapa??" Tanya Sean ramah, ibu penjual itu malah melongo dan ngiler melihat ketampanan sosok Sean, ibu itu tiba-tiba mengambil ponselnya dan menfoto Sean, sebenarnya Sean tidak suka situasi seperti ini, namun karena melihat Rena yang sangat antusias dan memaksa, mau tak mau Sean rela seperti ini, demi diskonan.
"Ambil saja apa yang kamu mau anak ganteng, gratis tis tis!!" Rena yang berada di belakang Sean langsung tersenyum senang, memang wajah tampan akan memikat emak-emak. Sean hanya tersenyum kikuk lalu menatap Rena yang sedang tersenyum bahagia sembari mengacungkan kedua jempolnya.
Sean hanya membalasnya dengan delikan, lalu segera memilih sayuran, Rena juga ikut membantu, malah mengambil banyak, ibu penjual tidak apa apa, matanya hanya fokus pada seorang Sean yang tengah memilih sayuran, dan tak sadar kalau ada Rena disana.
"Terimakasih bu!!" Baru saja Sean mau membungkuk, Rena sudah lebih dahulu menarik Sean agar segera keluar dari pasar, Rena hanya takut dengan tatapan beberapa ibu penjual sayur yang menatap genit ke arah Sean, Rena sudah bisa membayangkan ibu-ibu itu menyerang Sean, memikirkan itu Rena geli sendiri.
"Lo ngapain sih!!" Ucap Sean sedikit menghempas tangan Rena, Rena yang masih mengatur nafas hanya menggeleng dan menjawab. "Gue takut lo diserbu emak-emak serem," Sean bingung dengan pengucapan Rena yang selalu aneh.
Rena memutar bola matanya dan langsung masuk mobil, Sean pun langsung masuk dan segera melaju kembali ke kosan, mereka yakin pasti banyak manusia sudah kelaparan menunggu mereka membawa belanjaan.