Salwa menatap Alvi dengan heran, bagaimana bisa Alvi yang biasanya berisik di jam istirahat, mendadak seperti patung, biasanya Alvi ngegosipin orang, tapi kali ini Alvi hanya diam dan menatap mangkuknya kosong.
"Kenapa Al??" Alvi menoleh sedikit lalu kembali mengaduk buburnya yang sudah tercampur dari tadi, Salwa langsung menghentikan tangan Alvi lalu menatap mangkuknya.
"Heh, itu udah kecampur, kalau gak mau, sini gue makan!!" Alvi masih diam dan hanya menatap Salwa dengan wajah datarnya. Detik berikutnya Alvi merubah raut wajahnya jadi marah karena kehadiran sosok yang paling ia benci, siapa lagi kalau bukan Hito yang tiba-tiba duduk di samping Salwa, berhadapan dengan Alvi, Hito tak sendirian ia juga bersama Alif disampingnya.
"Heh, tukang tubir, tumben gak ngegosip, biasanya bacot aja!!!" Alvi tak menghiraukan ucapan Hito, ia lebih fokus pada buburnya yang sudah dingin karena tak kunjung dimakan. "Heh, makan jangan diaduk doang, inget masih banyak kafir miskin yang memerlukan makan!!" Omel Hito lagi membuat Alvi memutar bola matanya jenggah.
"Contohnya Alif!!" Sahut Salwa alhasil mendapat ngeplakan keras dari Alif. "Tapi bener kan??" Lanjutnya membuat Alif semakin kesal, alhasil Alif mengimpit kepala Salwa dengan keteknya, itu membuat Salwa seketika hampir mati.
"MATI LO LIFF!!!" Alif yang merasa Salwa sudah marah, segera lari sebelum Singa betina membuatnya babak belur dan tidak masuk sekolah lagi 3 minggu, dasar Salwa polos-polos berbahaya. Sementara tinggal mereka berdua, Hito tak berhenti memainkan liptint Alvi untuk coret-coret kertas, Alvi yang tahu itu langsung menyahut liptintnya dari Hito.
"Balikin gak!!" Hito makin meninggikan tangannya dan membuat Alvi berjinjit untuk meraihnya, Namun Hito memang sangat licik, setelah di bawah keatas, sengaja ia memindahkan tangannya dibelakang, dan itu membuat seolah-olah Alvi memeluk Hito.
"Bisa gak??" Tanya Hito dengan nada yang mengejek, Alvi tak peduli dan terus berusaha mengambil liptintnya kembali, sementara banyak anak di kantin yang melihat, mereka sengaja menfoto dua orang yang selalu bertengkar itu, kalau mereka bilang---- enemy goals.
"HITO!!! AWAS AJA LO!!" Sontak semua yang telah memfoto berhenti dan menyembunyikan ponselnya saat Hito lari, dengan Alvi yang masih meredam amarahnya sambil menatap lurus kedepan, dan detik berikutnya, alvi pingsan sontak semua siswa langsung membantunya.
...
"Hiks...hiks.. Hito bangsat!!"
Sedaritadi Alvi terus mengigau dengan kata-kata itu, Salwa yang menungguinya jadi takut dengan Alvi yang tak mau berhenti menangis dan mengumpat. Perlahan Salwa mengambil ponselnya yang terus berdering.
Hito ;
Sal, lo di kosan kan, gimana
Keadaan Alvi, baik-baik aja
Kan??Salwa memijit pelipisnya pelan lalu menjawab pesan tak bermutu dari Hito,
Me ;
Gak kenapa-napa gundulmu
Dari tadi dia ngigau dan ngeumpatin lo!!Setelahnya, Salwa kembali memeriksa keadaan Alvi, sengaja Salwa membuatkan teh hangat untuk diminum Alvi saat sudag siuman, dan permintaan Salwa terkabul, Alvi sadar dari pingsannya. "Sal, gue dimana?"
Dengan cekatan Salwa mengambilkan teh hangat dan diberikan ke Alvi, Alvi pun menerimanya. Perlahan Alvi kembali rebahan di kasur dan menutup matanya lagi,
Alvi sangat lelah, pelajaran banyak, sedang menstruasi, apalagi Hito yang selalu menganggunya, rasanya hari ini adalah hari terburuk Alvi.