1

200 82 41
                                    

Kedua kakinya melangkah dengan sedikit cepat hampir terperanjat karena bel sekolah yang sudah berbunyi. Sambil melangkah kedua tangannya merapikan rambut hitam legam yang tergerai sebahu. Keyra menatap kedua tali sepatunya dengan nanar. Sudah berulang kali ia mengikatnya namun pada akhirnya tetap sama. Tetap terlepas lalu menyusur di atas aspal hingga berubah warna.

"Aish! Sial sekali," umpatnya lalu mendengus kesal.

"Ayo cepat!" desas-desis dari para siswa yang sudah tiba di ambang gerbang sekolah.

Keyra berlari kecil hingga satu langkah terakhir sebelum berpijak di gerbang sekolah. "Pagi, pak," sapa Keyra pada satpam sekolah.

"Pagi juga. Key, key... udah kelas 3 masih terlambat aja," cibir penjaga sekolah.

Keyra meringis tak berdosa. "Udah sih pak gak papa."

Tanpa perintah kedua kakinya kembali melangkah menuju ruang kelas. Keyra melangkah ke arah barat dan mulai menaiki tumpukan tangga. Dua minggu tak sekolah, rasa lelah hingga napasnya tersenggal- tersenggal langsung menghampiri badan

Setiba di koridor lantai dua Keyra tercengang. Bagaimana bisa seluruh penjuru arah koridor di isi oleh anak siswa lelaki kelas 12---lumayan tampan, tapi sayangnya mereka bukan tipe Keyra.

"Pagi, Key..." sapa seorang laki laki yang tak Keyra gubris.

"Wih... dua minggu gak ketemu makin cantik aja nih." goda salah seorang siswa.

Keyra tetap melangkah tanpa menghiraukan perkataan mereka. Itu memang pujian, tapi Keyra tak suka dipuji. Baginya pujian hanya akan mengubah atau bahkan menjatuhkan dirinya yang sekarang. Beberapa pujian terkadang membuat seseorang merasa tinggi dan Keyra tak ingin dirinya berubah menjadi seorang seperti demikian.

Tak bisa dipungkiri karena faktanya Keyra memang anak yang lumayan famous dikalangan siswa siswi SMA Nusa Cendikia. Satu, Keyra adalah gadis yang cantik. Jika diibaratkan seperti ayam mcdonalds mungkin Keyra itu satu paket. Sudah cantik, pintar, dan baik. Secara gadis yang satu ini bergabung dengan organisasi PIK-GIVE. Organisasi yang berperan memberi arahan untuk beberapa siswa yang memiliki masalah.

"Morning everyone, Keyla back! You miss me, guys?"

"Apa sih Key, pagi-pagi udah rame aja."

"Iya sih, maaf," ujar Keyra lalu mencubit pipi temannya.

Keyra meletakan tasnya di kursi barisan kedua paling depan. Belum lama setelah ia bercengkrama dengan temannya guru jam pertama datang ke kelas. Keyra benci ini. Hari pertama setelah libur dua Minggu seharusnya diisi dengan pengenalan materi bukan langsung belajar.

"Yah...," keluh siswa yang berada di kelas tidak terkecuali Keyra.

"Kalian harus berhenti berharap mendapat banyak jam kosong. Jika ada pun harus kalian isi dengan kegiatan belajar atau membahas soal bersama. Ingat ujian masuk perguruan tinggi sudah di depan mata."

Perlahan suara gaduh meredam. Seketika semua siswa bungkam. Yang guru fisika katakan itu memang benar. Mungkin mulai detik ini Keyra harus lebih giat dalam belajar dan berhenti pergi bersama teman-temannya setiap malam Minggu.

Terdengar sedikit menyiksa namun seperti kata pepatah, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Dan satu lagi Keyra selalu percaya jika kerja keras tidak akan mengkhianati hasil. Namun berat kenyataan, terkadang hasillah yang mengkhianati kerja keras. Itu yang pernah teman Keyra katakan dan entah mengapa perkataan itu masih terngiang di dalam otaknya.

~~~

Bel tanda istirahat berbunyi lantas merambat ke segala arah. Keyra mengambil napas panjang di depan lawang pintu. Lalu ia dan beberapa temannya berjalan menuju kantin sekolah. Entah mengapa hari ini kantin terlihat lebih ramai. Mungkin karena pendaftaran siswa kelas 10 yang tahun ini memang jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya.

"Ibu baksonya satu. Di meja situ ya." Keyra mengarahkan jarinya ke meja panjang di ujung sana.

Setelah memesan makanan Keyra berjalan ke kedai sebelah untuk membeli minuman. Seperti biasa, Keyra lebih menyukai air putih dari pada minuman yang memiliki rasa.

Keyra duduk bersama teman-temannya namun sebelum makanan yang Keyra pesan datang, seorang pria---adik kelasnya datang dan tanpa berbasa-basi langsung berkata, "Kak Key ditunggu di ruang PIK-GIVE.

Tidak "Dicari sama siapa?" tanya Keyra.

Untuk beberapa saat pria itu menimbang-nimbang jawaban. "Itu, dicari sama guru BK."

Deg!

Guru pembina yang menanggung jawabi kegiatan ekstrakulikuler PIK-GIVE memang guru BK paling killer. Eskul yang satu ini memang sering mengadakan pertemuan baik di luar jam sekolahi ataupun di sela-sela kegiatan sekolah.

Keyra pun segera bergegas menuju Ruang BK. Dia pun bertanya- tanya dalam hati ada apa gerangan guru BK memanggilnya seingat dia,dia tidak memiliki masalah apapun. Sesampainya di ruang BK Keyra langsung menemui guru tersebut.

"Permisi... assalamualaikum.. maaf ibu tadi memanggil saya? Ada apa ya Bu?"ucap Keyra sopan.

"Waalaikumsalam.. masuk key duduk sini."ucap guru BK.

"Oke Keyra ibu langsung to the poin saja, kenapa akhir akhir ini nilai kamu menurun,kamu tau kan kamu itu sudah kelas 3 sebentar lagi kamu lulus sekolah,dan akan masuk perguruan tinggi, kalau nilai kamu seperti ini bisa bisa kamu tidak bisa masuk perguruan tinggi yang kamu mau,ibu harap kamu belajar lebih giat lagi,kamu sudah berada dititik akhir,jangan sampai kamu kecewakan orang tua kamu ya key"ucap guru BK.

"Iya Bu maaf, nanti keyra akan belajar lebih giat lagi"ucap Keyra sambil menunduk takut.

"Keyra ibu bicara seperti ini bukan karna apa apa ya,ibu tidak mau kamu gagal,ibu juga maunya semua murid disini bisa masuk perguruan tinggi,dan meraih cita cita kalian"ucap guru BK itu.

"Iya Bu Keyra juga gamau gagal,Keyra janji Keyra akan belajar lebih giat lagi,makasi banyak Bu atas nasehat yang ibu berikan kepada saya"ucap Keyra.

"Sama sama keyra,tetap semangat dan terus belajar lebih giat lagi ya,sekarang kamu boleh kembali kekelas kamu"ucap guru BK itu.

"Baik Bu.. permisi assalamualaikum"ucap Keyra sambil menyalami tangan guru BK itu.

Keyra pun keluar dari ruang BK itu dengan lemas. Dia kepikiran ucapan guru BK tersebut,kalo dipikir-pikir sekarang nilai nilai Keyra menurun,belajar pun malas malasan seperti orang tidak punya semangat hidup.

"Aish sial,kenapa bisa turun si nilainya,kalo mama papa tau bisa diamuk gue.. pokoknya habis ini gue harus belajar lebih giat lagi,gue gamau ngecewain mama sama papa"ucap Keyra frustasi.

Halo temen temen aku?
Gimana kabarnya kalian hari ini?
Gimana juga menurut kalian bab ini?
Bab ini sengaja aku tulis ulang ya,dan banyak perombakan juga.
Aku harap kalian semua Suka ya sama cerita ini😉

saparatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang