prolog 9

2 1 0
                                    

" sumpah ni gue ditinggalin vano?"ujar Via pelan sambil melihat kekanan kekiri

Via pun memesan ojek online dan menunggu jemputan

"gue gak habis pikir yah sama vano bisa bisanya dia ninggalin gue gitu aja"ujar Via sambil menundukkan kepalanya

---
Sesampainya dirumah Via langsung menuju kamar nya ia membersihkan diri setelah itu belajar sebentar dan selesai belajar Via pun merebahkan badan nya ditempat tidurnya

Ia memandang langit langit kamar nya,ia masih kepikiran dengan perilaku Vano yang sungguh tidak terduga

"apa dia risih yah sama gue karna gue terlalu banyak tanya,dan cerewet dan juga sering ngegangguin dia,betul juga sih kata dia jangan mentang mentang gue pacarnya gue bisa seenaknya,mungkin mulai besok gue ngak akan terlalu peduli dan gangguin dia,mungkin itu lebih bagus"ujar Via dalam hati

Via pun memejamkan matanya untuk mengistirahatkan matanya dan juga tubuh nya yang lain yang telah letih

Hanya dengan beberapa menit saja via sudah benar benar terlelap dengan nyenyak

---
Pagi cerah menyambut Via hari ini yang sudah siap dengan seragamnya,hari ini Via bangun lebih awal tidak tau karna apa,tiba tiba saja ia bangun awal dan ia pun memilih untuk siap siap dan pergi ke sekolah lebih cepat

Setelah selesai sarapan Via pun pamit kepada kedua orang tua nya untuk pergi sekolah

Sesampainya disekolah Via langsung menuju kelasnya,dan sepi sekali sekolahnya benar benar sepi,ia rasa hanya diri nya lah yang ada disekolah ini saat ini

Via masuk kedalam kelasnya,dan terlihat sudah ada Vanya didalam kelas ia pun kaget karna tumben Vanya lebih dulu dari nya

"Vanya tumben lo awal banget"ujar Via yang menepuk bahu Vanya yang sepertinya tertidur

"hmmmm,gue dianter sama nyokap gue awal awal soalnya dia mau pergi kerja,sebel banget deh jam tidur gue kepotong"ujar Vanya sambil mengucek matanya

"haha,kasian banget deh lu,tu iler lu tu bersihini noh"ujar Via mengejek Vanya

"sorry yah gue kalo tidur gak pernah ileran,gue kan cantik tidur aja gue bisa cantik"ujar Vanya sedikit alay

"dih lu yah pede banget,gue heran sama lu sumpah deh"ujar Via sambil menggeleng gelengkan kepalanya

---
Saat jam istirahat tiba Via dan Vanya pun pergi kekantin untuk mengisi perut kosong mereka

Via hari ini tidak melihat Vano,jujur ia khawatir terhadap Vano

Tak lama suara ricuh dari kaum hawa dikantin ini pun terdengar,Via pun menoleh kearah dimana para hawa melihat sesuatu sampai sampai mereka heboh

Via melihat Vano dan geng nya,vano pun berjalan ke arah nya Vano melewatinya vano duduk di meja kantin dibelakang via

Via pun hanya diam saja,jangankan memandang Vano membalikkan badannya saja tidak

"kenapa Via tumben gak ngeliatin gue dan gak perduliin gue,biasanya dia yang nyusulin gue"ujar Vano dalam hati.

Via pun sibuk dengan handphone,sampai sampai ia tak mengetahui bahwa ada vanya sekarang didepannya

"Via lo gak makan somay lo?"tanya Vanya

" ngak gue ngak nafsu tiba tiba"ujar Via yang terlihat sedang kesal

Vano yang melihat dari belakang pun hanya melihat gerak gerik Via yang membuat Vano geram karna Via yang terlihat tidak memerdulikan dirinya

Saat sudah selesai makan Vanya mengajak Via menuju kelas,Via pun mengikuti Vanya,Vino yang melihatnya pun merasa kan keanehan dalam diri Via

Vano beranjak dari duduknya dan memghampiri Via dan langsung menggegam tangan Via dan menariknya ke taman belakang

"ada apa"tanya Via
"lo tanya ada apa?"ujar Vano yang tak menyangka dengan pertanyaan yang keluar dari mulut gita

"lo nyadar ngak sih lo ngak peduliin gue,lo juga ngak ada negur gue ngak kek biasanya"ujar Vano dengan nada bicaranya yang ditinggikannya sedikit

"gue ngak mau ganggu lo,gue ngak mau dikata katain sama lo,jadi lebih baik gue ngak deket deket sama lo jadi mungkin itu lebih bagus lo bahagiakan?"ujar Via yang tidak menggunakan Aku-Kamu seperti biasanya ia berbicara.

Vano benar benar heran dengan Via yang telihat seperti tak perduli

"lo kenapa sih,mau pura pura gak peduli sama gue biar gue merhatiin lo?ngak usah drama dong"tanya Vano yang sudah mulai jenguh

"gue ngak ada maksud kek gitu,gue cuma gak mau hati gue sakit,denger omongan lo yang ngata ngatain gue,gue malu sama lo gue serasa hina lebih baik gue diem,dan itu lebih aman."ujar Via tegas

Vano diam sambil tetap menatap mata Via tajam,Via hanya bisa diam dan terlihat dari mata Via bahwa ia sebenarnya takut

"oh,jadi lo malu?sadar diri juga lo ya,bagus deh lebih baik kek gini,gue juga gak terganggu sama lo,gue juga sebenarnya risih kok deket deket lo,dan gue lebih MALU"ujar Vano dengan menekan kata MALU didepan muka Via,Via hanya memejamkan matanya saat Vano bicara seperti itu

Vano pun meninggal kan Via sendirian,Via terduduk dikursi taman sambil menangis

"Sakit banget,ini yang gue takutin,gue takut hati gue sakit saat gue berusaha untuk dekatin lo Van,omongan lo yang buat gue sakit"ujar Via sambil nenangis

Sedang kan dikelas Vanya khawatir terhadap Via yang dari tadi belum balik kelas,sedangkan ini sudah selesai 2jam pelajaran setelah istirahat

Vanya pun berniat mencari Via namun guru matapelajaran terakhir sudah dulu masuk ke dalam kelas

"lo kemana sih Vi"ujar Vanya dalam hati

---
Kring. .kringg..kringg

Bel pulang sekolah pun berbunyi,dan Via juga belum balik kelas

Vanya pun buru buru membereskan peralatan nya dan tidak lupa membawa tas Via juga

Ia berlari kecil untuk mencari Via,ia mencari Via di toilet,dikantin,diuks,diperpus,tidak ada Via sama sekali

Sampai sampai kaki nya terhenti ditaman belakang sekolah,ia melihat perempuan yang membelakanginya yang sangat ia kenal

Ya,perempuan itu Via.Vanya berjalan menghampiri Via,Vanya melihat Via yang menangis dengan sesegukkan yang sepertinya ia menangis sudah cukup lama

"Vi,lo kenapa"ujar Vanya yang langsung duduk disebelah Via sambil memegang bahu mungil Via

Via hanya menangis dan bungkam,Via terlihat sekali sangat sedih

"Via lo kenapa?lo ada masalah?atau lo berantem sama Vano?"deretan pertanyaan dari Vanya kepada Via pun hanya diberi gelengan atas perjawaban Via

Vanya bingung dengan hal ini,ia tak tau harus bagaimana melihat sahabatnya yang satu ini menangis namun tak ingin memberi tahu apa alasannya ia menangis

"yaudah kalo lo gak mau cerita kita pulang yuk,ini udah sore udah waktunya pulang sekolah,lo bawa mobil kan?"ujar Vanya sambil menarik tangan Via untuk berdiri

Via pun beranjak dan mereka pun keluar dari taman belakang untuk keparkiran,sampai diparkiran Vanya dan Via harus terpisah karna Vanya pulang bersama Banu,Vanya mencium pipi Via dan dibalas dengan senyuman dan lambaian tangan dari Via,walau senyum itu kecil tetapi cukup membuat Vanya tenang karna ia rasa sahabatnya itu tak lagi hancur seperti tadi

Via pun berjalan menuju dimana mobilnya terparkir,dan Via melihat ada Vano yang masih berdiri didepan mobilnya,Via pun berusaha tak menghiraukannya,Via berjalan cepat melewati Vano dan berharap Vano tak menyadarinya

Vano yang merasa ada orang yang lewat didepannya pun mengangkat kepalanya,dan melihat gadis cantik yang berjalan cepat seperti menghindarinya

Via membuka pintu mobil nya,dan segera pergi meninggalkan sekolah Via bisa melihat dari kaca tengah mobilnya bahwa Vano melihat mobil Via sampai mobil itu tak terlihat

"Ini lebih baik"ujar Via sambil menghela napasnya panjang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Favorite BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang