" sumpah ni gue ditinggalin vano?"ujar Via pelan sambil melihat kekanan kekiri
Via pun memesan ojek online dan menunggu jemputan
"gue gak habis pikir yah sama vano bisa bisanya dia ninggalin gue gitu aja"ujar Via sambil menundukkan kepalanya
---
Sesampainya dirumah Via langsung menuju kamar nya ia membersihkan diri setelah itu belajar sebentar dan selesai belajar Via pun merebahkan badan nya ditempat tidurnyaIa memandang langit langit kamar nya,ia masih kepikiran dengan perilaku Vano yang sungguh tidak terduga
"apa dia risih yah sama gue karna gue terlalu banyak tanya,dan cerewet dan juga sering ngegangguin dia,betul juga sih kata dia jangan mentang mentang gue pacarnya gue bisa seenaknya,mungkin mulai besok gue ngak akan terlalu peduli dan gangguin dia,mungkin itu lebih bagus"ujar Via dalam hati
Via pun memejamkan matanya untuk mengistirahatkan matanya dan juga tubuh nya yang lain yang telah letih
Hanya dengan beberapa menit saja via sudah benar benar terlelap dengan nyenyak
---
Pagi cerah menyambut Via hari ini yang sudah siap dengan seragamnya,hari ini Via bangun lebih awal tidak tau karna apa,tiba tiba saja ia bangun awal dan ia pun memilih untuk siap siap dan pergi ke sekolah lebih cepatSetelah selesai sarapan Via pun pamit kepada kedua orang tua nya untuk pergi sekolah
Sesampainya disekolah Via langsung menuju kelasnya,dan sepi sekali sekolahnya benar benar sepi,ia rasa hanya diri nya lah yang ada disekolah ini saat ini
Via masuk kedalam kelasnya,dan terlihat sudah ada Vanya didalam kelas ia pun kaget karna tumben Vanya lebih dulu dari nya
"Vanya tumben lo awal banget"ujar Via yang menepuk bahu Vanya yang sepertinya tertidur
"hmmmm,gue dianter sama nyokap gue awal awal soalnya dia mau pergi kerja,sebel banget deh jam tidur gue kepotong"ujar Vanya sambil mengucek matanya
"haha,kasian banget deh lu,tu iler lu tu bersihini noh"ujar Via mengejek Vanya
"sorry yah gue kalo tidur gak pernah ileran,gue kan cantik tidur aja gue bisa cantik"ujar Vanya sedikit alay
"dih lu yah pede banget,gue heran sama lu sumpah deh"ujar Via sambil menggeleng gelengkan kepalanya
---
Saat jam istirahat tiba Via dan Vanya pun pergi kekantin untuk mengisi perut kosong merekaVia hari ini tidak melihat Vano,jujur ia khawatir terhadap Vano
Tak lama suara ricuh dari kaum hawa dikantin ini pun terdengar,Via pun menoleh kearah dimana para hawa melihat sesuatu sampai sampai mereka heboh
Via melihat Vano dan geng nya,vano pun berjalan ke arah nya Vano melewatinya vano duduk di meja kantin dibelakang via
Via pun hanya diam saja,jangankan memandang Vano membalikkan badannya saja tidak
"kenapa Via tumben gak ngeliatin gue dan gak perduliin gue,biasanya dia yang nyusulin gue"ujar Vano dalam hati.
Via pun sibuk dengan handphone,sampai sampai ia tak mengetahui bahwa ada vanya sekarang didepannya
"Via lo gak makan somay lo?"tanya Vanya
" ngak gue ngak nafsu tiba tiba"ujar Via yang terlihat sedang kesal
Vano yang melihat dari belakang pun hanya melihat gerak gerik Via yang membuat Vano geram karna Via yang terlihat tidak memerdulikan dirinya
Saat sudah selesai makan Vanya mengajak Via menuju kelas,Via pun mengikuti Vanya,Vino yang melihatnya pun merasa kan keanehan dalam diri Via
Vano beranjak dari duduknya dan memghampiri Via dan langsung menggegam tangan Via dan menariknya ke taman belakang
"ada apa"tanya Via
"lo tanya ada apa?"ujar Vano yang tak menyangka dengan pertanyaan yang keluar dari mulut gita"lo nyadar ngak sih lo ngak peduliin gue,lo juga ngak ada negur gue ngak kek biasanya"ujar Vano dengan nada bicaranya yang ditinggikannya sedikit
"gue ngak mau ganggu lo,gue ngak mau dikata katain sama lo,jadi lebih baik gue ngak deket deket sama lo jadi mungkin itu lebih bagus lo bahagiakan?"ujar Via yang tidak menggunakan Aku-Kamu seperti biasanya ia berbicara.
Vano benar benar heran dengan Via yang telihat seperti tak perduli
"lo kenapa sih,mau pura pura gak peduli sama gue biar gue merhatiin lo?ngak usah drama dong"tanya Vano yang sudah mulai jenguh
"gue ngak ada maksud kek gitu,gue cuma gak mau hati gue sakit,denger omongan lo yang ngata ngatain gue,gue malu sama lo gue serasa hina lebih baik gue diem,dan itu lebih aman."ujar Via tegas
Vano diam sambil tetap menatap mata Via tajam,Via hanya bisa diam dan terlihat dari mata Via bahwa ia sebenarnya takut
"oh,jadi lo malu?sadar diri juga lo ya,bagus deh lebih baik kek gini,gue juga gak terganggu sama lo,gue juga sebenarnya risih kok deket deket lo,dan gue lebih MALU"ujar Vano dengan menekan kata MALU didepan muka Via,Via hanya memejamkan matanya saat Vano bicara seperti itu
Vano pun meninggal kan Via sendirian,Via terduduk dikursi taman sambil menangis
"Sakit banget,ini yang gue takutin,gue takut hati gue sakit saat gue berusaha untuk dekatin lo Van,omongan lo yang buat gue sakit"ujar Via sambil nenangis
Sedang kan dikelas Vanya khawatir terhadap Via yang dari tadi belum balik kelas,sedangkan ini sudah selesai 2jam pelajaran setelah istirahat
Vanya pun berniat mencari Via namun guru matapelajaran terakhir sudah dulu masuk ke dalam kelas
"lo kemana sih Vi"ujar Vanya dalam hati
---
Kring. .kringg..kringgBel pulang sekolah pun berbunyi,dan Via juga belum balik kelas
Vanya pun buru buru membereskan peralatan nya dan tidak lupa membawa tas Via juga
Ia berlari kecil untuk mencari Via,ia mencari Via di toilet,dikantin,diuks,diperpus,tidak ada Via sama sekali
Sampai sampai kaki nya terhenti ditaman belakang sekolah,ia melihat perempuan yang membelakanginya yang sangat ia kenal
Ya,perempuan itu Via.Vanya berjalan menghampiri Via,Vanya melihat Via yang menangis dengan sesegukkan yang sepertinya ia menangis sudah cukup lama
"Vi,lo kenapa"ujar Vanya yang langsung duduk disebelah Via sambil memegang bahu mungil Via
Via hanya menangis dan bungkam,Via terlihat sekali sangat sedih
"Via lo kenapa?lo ada masalah?atau lo berantem sama Vano?"deretan pertanyaan dari Vanya kepada Via pun hanya diberi gelengan atas perjawaban Via
Vanya bingung dengan hal ini,ia tak tau harus bagaimana melihat sahabatnya yang satu ini menangis namun tak ingin memberi tahu apa alasannya ia menangis
"yaudah kalo lo gak mau cerita kita pulang yuk,ini udah sore udah waktunya pulang sekolah,lo bawa mobil kan?"ujar Vanya sambil menarik tangan Via untuk berdiri
Via pun beranjak dan mereka pun keluar dari taman belakang untuk keparkiran,sampai diparkiran Vanya dan Via harus terpisah karna Vanya pulang bersama Banu,Vanya mencium pipi Via dan dibalas dengan senyuman dan lambaian tangan dari Via,walau senyum itu kecil tetapi cukup membuat Vanya tenang karna ia rasa sahabatnya itu tak lagi hancur seperti tadi
Via pun berjalan menuju dimana mobilnya terparkir,dan Via melihat ada Vano yang masih berdiri didepan mobilnya,Via pun berusaha tak menghiraukannya,Via berjalan cepat melewati Vano dan berharap Vano tak menyadarinya
Vano yang merasa ada orang yang lewat didepannya pun mengangkat kepalanya,dan melihat gadis cantik yang berjalan cepat seperti menghindarinya
Via membuka pintu mobil nya,dan segera pergi meninggalkan sekolah Via bisa melihat dari kaca tengah mobilnya bahwa Vano melihat mobil Via sampai mobil itu tak terlihat
"Ini lebih baik"ujar Via sambil menghela napasnya panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Favorite Boy
Fiksi RemajaKisah seorang perempuan yang menyukai seorang pria yang dingin dan BAD BOY. Perempuan itu ialah Alivia Cassandra Dewi,Seorang gadis yang sering disapa Via ini merupakan seorang gadis periang yang menyukai pria dingin dan nakal. Alexandro Devano Prat...