Chapter 4 : Misi Jungkook III

5.1K 553 44
                                    

Suasana menjadi hening. Tak tahan dengan situasi itu Jungkook akhirnya membuka suara.

"Ehem, lebih baik kita sarapan dulu."Ucap Jungkook.

Eomma Jungkook meggiring Jimin menuju meja makan. Jimin yang akhirnya sadar dari mengantuknya menahan rona merah di pipinya saat melihat pakaian yang di pakainya.

"Makanlah yang banyak, nak. Untung saja kau tidak demam setelah hujan kemarin."

Jimin yang mendengar itu hanya tersenyum canggung dan menganggukkan kepalanya. Lalu melahap makanan yang tersedia di hadapannya.

Setelah selesai makan, Jimin akhirnya di introgasi keluarga Jungkook.

"Jadi kenapa kau tidak berada di flatmu semalam, Jimin?" Tanya Jungkook.

Jimin menundukkan kepalanya, "flatnya di gusur, Jimin terpaksa pergi dan semalam Jimin tidak tau harus kemana." Sahut Jimin.

"Di mana orang tuamu, nak?" Tanya Appa Jungkook. Ia penasaran mengapa bocah sekecil ini harus hidup sendiri.

"Orang tuaku sudah meninggal, Tuan." Tanpa sadar mata Jimin memanas ketika mengingat sosok kedua orang tuanya.

"Kau akan tinggal di mana setelah ini?" Tanya Yoongi.

Jimin menggeleng, "Jimin tidak tau. Uang peninggalan Appa dan Eomma sudah menipis. Jimin harus bekerja agar bisa menyewa tempat tinggal lagi." Jimin menjawab dengan polosnya.

Eomma Jungkook reflek memeluk pemuda itu lalu mengelus rambutnya. Jimin menikmati sensasi itu. Ia sebenarnya cukup merindukan kasih sayang orang tuanya.

"Ba-bagaimana kalau kau kerja saja di sini, Jimin? Kau bisa tinggal bersama kami."

Jungkook tiba-tiba saja mengusulkan pemikirannya. Ia tidak mungkin melihat pemuda kecil yang entah mengapa menarik perhatiannya itu untuk bekerja berat di luar sana. Apalagi maraknya kejahatan di daerah mereka.

"Eh?"

Yoongi, dan orang tua Jungkook menatap Jungkook bingung.

"Apa maksudmu, Kook-ah?"

"Em, begini Eomma. Aku tau keluarga kita tidak mengizinkan untuk mengadopsi siapapun. Tapi, aku tidak tega membiarkan Jimin begitu saja. Jadi lebih baik dia bekerja saja di sini agar bisa tinggal bersama kita. Bukankah, Eomma sangat menyukai Jimin? Harabeoji dan Halmeoni pasti tidak keberatan, bukan?" Jelas Jungkook yang membuat mata sang Eomma berbinar.

"Wah, kau jenius Kook-ah."

Jimin yang mendengar itu tersenyum lebar,"Te-tenang saja. Jimin bisa jadi pembantu di sini, Jimin bisa masak dan bersih-bersih, kok."

Jimin yang sedari tadi terdiam akhirnya membuka suara. Melihat Jungkook yang menjelaskan alasannya membuat Jimin senang. Itu artinya ia akan dapat tinggal gratis dan bonusnya ia akan melihat Jungkook setiap hari. Kesempatan seperti ini tidak bisa di lewatkan begitu saja.

"Umurmu berapa, nak?" Tanya Appa Jungkook.

"Dua bulan lagi, Jimin berusia 18 tahun, Tuan."

JEEDEEERRRRR

Bagai di sambar petir keluarga Jungkook menganga mendengar jawaban Jimin. Tidak menyangka bahwa bocah kecil itu sudah remaja. Mereka pikir Jimin masih siswa Sekolah dasar.

"Wah, kalau begitu kau lebih cocok jadi menantuku saja, Jiminie." Goda Eomma Jungkook.

"E-eomma!" Pekik Jungkook. Ia merasa malu saat Eomma nya berkata seperti itu. Jimin memang menarik perhatiannya sejak pertama kali bertemu tapi setelah memikirkan bahwa Jimin masih sangat kecil membuat Jungkook beralih untuk menganggap Jimin seperti adiknya. Tapi ini? Jimin sudah dewasa walau tubuhnya sangat mungil.

Sedangkan Jimin yang melihat reaksi Jungkook hanya terdiam. Ia berfikir apa Jungkook tidak menyukainya? Ekspresi Jungkook terlihat tidak senang saat Eomma nya berkata seperti itu.

"Baiklah, Jim. Mulai hari ini kau adalah bagian keluarga kami juga. Kau di terima bekerja di sini." Ucap Appa Jungkook.

Jimin lantas berdiri lalu membungkukkan badannya. "Terima kasih, Tuan." Jimin tersenyum manis.

"Panggil kami Eomma dan Appa saja, Jiminie. Walau kau bekerja di sini tapi aku ingin kau memanggilku Eomma." Ucap Eomma Jungkook.

"Eh? Ba-baik, Eomma." Balas Jimin malu-malu.

"Kau bisa memanggilku, Yoongi hyung." Ucap Yoongi dengan Gummy smilenya. Sangat cantik, pikir Jimin.

"Baik, hyungie."

"Jungkook kau hampir terlambat. Cepat berangkat sana."

"Iya. Aku berangkat dulu."

"Hati-hati...."

Setelah Jungkook berangkat bekerja. Yoongi dan Appanya segera berangkat ke kantor. Tinggalah Jimin dan Eomma Jungkook saja yang di rumah.

"Mandilah dulu. Setelah ini temani Eomma ke supermarket, oke?" Ucap Eomma Jungkook.

"Baik, Eomma."

Jimin segera bangkit dan berjalan menuju kamarnya. Kamar itu dulunya kamar tamu yang sekarang jadi milik Jimin. Cukup luas dan elegan. Jimin suka.

"Mereka keluarga yang baik. Aku berhutang budi pada mereka,"

Continue

ADA YANG RINDU AKUU? MOOD AKU NAIK TURUN JADI GA BISA UPDATE KEMARIN-KEMARIN:( SEMOGA KALIAN SUKA PART GAJE INI T_T

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ADA YANG RINDU AKUU? MOOD AKU NAIK TURUN JADI GA BISA UPDATE KEMARIN-KEMARIN:(
SEMOGA KALIAN SUKA PART GAJE INI T_T

The Tall And Short Stories [ KOOKMIN END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang