The Tall And Short Stories [ KOOKMIN END ]

Chapter 12 : Jawaban

Don't Forget to Vote and Comment 👌

***

Jimin terdiam tak percaya saat mendengar ucapan Jungkook.

"A...aa-apa yang kooko katakan?" Jimin terlihat panik dan gugup. Wajahnya merah padam.

Jungkook terkekeh.

"Saat pertama kali kita bertemu. Aku sudah tertarik padamu, Jimin."

"Tapi... Bu-bukannya kooko menyukai orang lain? Kata kooko ia cantik."

"Hm? Bukannya kamu cantik?"

"Ish! Jimin itu tampan tau." Bibir Jimin mengerucut membuat Jungkook gemas melihatnya.

"Tampan apanya? Kamu itu cantik bukan tampan."

"Hyung!" Rengek Jimin tidak menerima ucapan Jungkook.

Jungkook mengusap lembut rambut Jimin. Jimin merona mendapat perlakuan manis dari Jungkook.

"Bagaimana?" Tanya Jungkook.

"Apanya yang bagaimana?" Gugup Jimin. Ia menunduk tidak berani menatap Jungkook.

"Aku suka padamu. Bagaimana denganmu Jimin?"

"Apa..., Apa tidak apa-apa, Hyung? Aku takut orang lain akan menghina Hyung karena aku." Jimin tiba-tiba terucap lirih.

Jungkook menghela nafas, "Apa maksudmu, Jim?"

"Aku pendek. Aku tidak tampan. Aku tidak punya teman. Aku banyak kekurangan Hyung. Sedangkan Hyung tampan dan tinggi. Populer di kalangan wanita. Aku bisa apa Hyung?"

"Sudah ku bilangkan. Kita itu saling melengkapi, Jimin. Aku tidak perduli apa kata orang lain."

"Mereka akan mengatai Hyung pedofil karena mereka mengira aku hanya anak sekolah dasar. Apa Hyung akan baik-baik saja tentang itu?" Jimin mengigit bibir bawahnya. Ia merasa terlalu kecil dan kurang percaya diri.

"Sst... Itu tidak penting. Jadi, apa kamu mau jadi pacar Hyung?" Tanya Jungkook.

Jimin menatap Jungkook. Kemudian tersenyum lebar, "Mau Hyung. Aku juga menyukai Hyung saat pertama kali kita bertemu." Jawab Jimin.

Jungkook mencium kening Jimin. Jimin terdiam kaku. Jungkook terkekeh pelan melihat kekasihnya yang terdiam karena kelakuannya.

"Oke, Ayo pulang. Eomma akan histeris mendengar kabar ini."

Jimin hanya menunduk dan tersenyum malu-malu.

***

Jungkook mengantarkan Jimin bersekolah hari ini. Jimin tersenyum saat melihat bagaimana Jungkook menggenggam tangannya yang menghilang di balik tangan Jungkook yang besar. Rasanya hangat, Pikir Jimin.

Sesampainya di gerbang, Jungkook keluar dan ia membukakan pintu untuk Jimin. Tentu hal itu membuat Jimin menjadi pusat perhatian orang-orang di sekitarnya.