2. Datang

35 11 1
                                    

2 hari kemudian...

Ley merasa sangat terganggu saat bel rumah terus-terusan berbunyi. Kemana si satpam pak Doha?!

Ah Ley lupa! Pak Doha kan baru kemarin izin untuk pulang kampung. Padahal Ley sedang fokus-fokusnya mengetik cerita dan sekarang seseorang membuyarkan kefokusannya. Itu pasti tukang paket.

Ley berlari ke ruang CCTV. Melihat siapa yang ada di depan gerbang rumahnya. Ada mobil hitam?! Dan orang asing yang memencet bel nya. Siapa?

Ley melangkah keluar ruangan itu, menuruni tangga, membuka pintu utama, dan berlari ke arah gerbang rumah, jaraknya lumayan. Lalu dia melepaskan kunci gerbang, dan membuka setengah gerbangnya.

Ley melihat orang asing itu sudah berdiri di depannya, memakai masker, kacamata hitam, dan jaket hoodie serta celana jeans. Dia tinggi.

"S-sorry.. uh I mean, E-excuse me." Dia melepas kacamata dan maskernya, memasang senyuman gugup.

Lee Know????

"Is this-"

"Gak usah pake bahasa inggris," Ley memotong.

"Oh oke. Leyna Malvia 'kan?" Tanya Lee Know memastikan.

"Miaw~" Itu Stella. Sial! Kenapa tiba-tiba dia sudah ada di samping kaki Ley?!?!

Lee Know ikut menatap Stella, dia tersenyum manis, dan bergegas mengangkat tubuh Stella.

Namun Ley yang terlebih dahulu mengangkat Stella dan memeluknya. "Heh! lo tau alamat rumah gue dari mana?!?!" Ley membeo.

"Yeah, namanya juga Lee Know gituloh, you know, I know, Lee Know. Hahahaha," Dia tertawa garing lalu menarik sudut bibirnya.

Ley hanya menatap sinis.

"Lumayan deket juga rumah lo dari gedung JYP," Lee Know memasukkan kedua tangannya ke saku jaket. "Jadi sekarang lo mau biarin gue berdiri disini seharian?! Buruan nih mobil gue mau parkir!" Decak Lee Know kesal.

"Yaelah mobil mah disitu aja kali, rumah gue kan luas," Ley memutar kedua bola matanya malas.

"Masih luasan rumah gue," Lee Know tersenyum sinis, dia mengelus puncak kepala Stella, lalu melangkah memasuki gerbang melewati Ley. Tak lupa dia menekan tombol Lock pada kunci mobilnya.

Ley geleng-geleng tak percaya. Ternyata dibalik muka baik Lee Know, sikapnya justru seperti ini pada orang asing. Ley menutup kembali pintu gerbang itu.

"Woy Lino!" Ley menyusul langkah Lee Know yang sudah jauh di paviliun. Sebelum itu, Ley terlebih dulu melepaskan Stella dari dekapannya.

Lee Know berbalik, "Lee Know, bukan Lino!"

"Hih! Sama aja!" Ley membalas, dia berjalan dengan jarak satu langkah dari belakang si Lino.

Lino menghentikan langkahnya. "Hey, kan lo tuan rumahnya, terus kenapa gue jadi berasa kaya tuan rumahnya dan lo asisten gue?! Lo jalan duluan sana anjir."

"Gak usah ngegas juga!" Ley melangkah lebih cepat, menghentak-hentakkan kakinya -kesal.

"Weh tunggu!" Seru Lino. Menyusul langkah Ley.

Ley berbalik, "Buruan! Panas bego."

Tidak ada perdebatan lagi. Mereka sudah sampai di pintu utama dan Ley membukakan pintunya.

"Welcome to my house," sambut Ley.

"Katanya gak usah pake bahasa inggris," Lino menyindir.

"Bodo amat ya. Duduk sana," Ley menunjuk sofa, "Tolong tutup lagi pintunya."

Kitties | Lee KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang