6. - Untuk Revalia

68 4 7
                                    

Jakarta, Hari ini 2018


Teruntuk Revalia,

Hello Rev!!

How are u? Gue harap Lo selalu dalam keadaan baik-baik aja.

Disini gue ingin membalas semua surat yang lo tunjukan untuk gue. Kali ini biarkan gue yang sedikit bercerita dan menjelaskan. Yang pertama waktu Lo tanya keadaan gue sekarang gimana? Keadaan gue sekarang lumayan baik. Walaupun sebelumnya gue hancur Rev. Gue stress berat. Sebab semua orang yang gue sayang pergi. Mulai dari Lo yang pergi. Kemudian Nadira yang ikut pergi.

Gue kelihatan banget lemah ya Rev? Ya, gue akui sejak kalian pergi. Setengah jiwa gue hilang, gue kehilangan semangat untuk hidup. Buat gue saat itu hidup gak ada artinya lagi. Kalian berdua yang membuat gue merasa 'hidup' di dunia ini Rev. Satu-satunya manusia yang bisa mengimbangi sikap gue. Dan saat kalian pergi, gue seperti orang yang hilang tujuan waktu itu.

Tapi gue berhasil lewatin masa-masa sulit itu Rev. Gue berhasil lewatin depresi berat itu.

Rev... Gue sayang sama Lo. Sampai detik ini. Hati gue hancur saat gue mendengar kalau Lo pacaran dengan Bagas. Rev Lo bahagia enggak sama Bagas? Jawab ya Rev. Kalau Lo enggak bahagia. Boleh enggak gue minta satu kesempatan untuk membuat Lo bahagia? Gue ingin Rev. Sampai detik ini.

Rev... Kejadian enam tahun lalu. Saat kita masih SMA. Saat gue harus melepaskan Lo. Hati gue juga hancur Rev. Hancur sama kaya Lo. Kita berdua sama-sama hancur. Gue juga enggak bisa berbuat banyak dulu.

Satu sisi gue sayang banget sama Lo. Sayang banget. Tapi disisi lain gue juga enggak bisa menolak permintaan keluarga Nadira. Lo tau itu Rev Lo tau.

Detik ini juga gue merasa menjadi orang yang paling payah banget Lo tau? Gue juga merasa jadi orang yang paling bodoh. Kenapa enggak dari dulu gue nembak Lo supaya Lo bisa jadi pacar gue. Dengan begitu gue punya alasan untuk menolak permintaan keluarga Nadira.

Tapi sayangnya waktu enggak pernah mengizinkan kita untuk bersama. Apalagi bersatu Rev.

Gue paham kenapa Lo ngasih semua surat ini sama gue Rev. Karena Lo ingin menunjukan rasa kecewa Lo saat itu. Rasa sakit Lo saat itu. Rasa berontak Lo. Karena gue. Lo berharap gue tau itu semuakan Rev?

Rev, tanpa Lo beritahu gue sudah tau. Tapi bener deh gue enggak bisa bertindak apa-apa keluarga Nadira terlalu banyak menuntut gue untuk selalu ikutin apapun yang jadi permintaan Nadira. Gue serba salah Rev. Gue tau Nadira sahabat gue. Gue tau keluarga Nadira baik sama gue. Tapi gue merasa sakit karena harus kehilangan Lo. Orang yang gue sayang.

Rev... Gue minta maaf untuk kejadian di rooftop dulu. Gue khilaf. Tapi gimana ya gue enggak bisa jabarin perasaan gue saat itu. Semuanya campur aduk.

Rev... Lo dimana? Gue rindu sama Lo. Gue pengen peluk Lo. Gue ingin memastikan Lo dalam keadaan baik-baik saja.
Kalau Bagas jahat sama Lo. Bilang sama gue ya Rev? Biar gue maju buat membela Lo. Gue tau gue brengsek. Tapi gue juga enggak bisa tinggal diam saat melihat orang yang gue sayang terluka. Apa lagi saat tau Lo disakitin sama Bagas.

Rev... Gue menghargai keputusan Lo untuk menjalin hubungan dengan Bagas. Gue selalu berharap Lo bahagia dengan apa yang telah Lo pilih.

Gue sayang sama Lo. Millen Revalia Nirvania Ardiana.

Regard,
Reyga Febryzha Bachri.

- RevRey | Surat Untuk Reyga -

Bersambung.

Alhamdulillah, akhirnya bisa ketemu kalian lagi :)

Asli si waktu aku tulis ini hati ku ambyar sekali, hehehe.

By the way, guys how are you??? Hua aku rindu sekali 💥
Ada yang rindu Reyga? Atau rindu Millen? Hahaha

Buat yang rindu jangan lupa untuk vote, dan commentnya lalu rekomendasikan cerita ini pada kawan mu ya sobat!

Terima kasih. Sampai jumpa lagi.

RevRey - Surat Untuk Reyga #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang