7.2. - Bersua

33 4 4
                                    

Sebelum memulai cerita ini.

Silahkan kalian siapkan tisu yang banyak, aku ga jamin kalau hati kalian akan baik-baik saja setelah baca cerita ini.

Karena, hati ku ambyar banget waktu nulis part ini huhuhu..😭

Baik, kalau sudah siap mari kita mulai...

- RevRey | Surat untuk Reyga -

Playlist : Banda Neira - Sampai jadi debu.

---

(Millen Revalia Nirvania Ardiana)

- RevRey | Surat Untuk Reyga -


"Gue minta maaf Ga."

"Lo nggak perlu minta maaf, Lo nggak salah. Perasaan bukan sebuah kesalahan, perasaan itu ada datang sendiri dengan cara yang sudah digariskan Sang Maha Kuasa."

"Semoga setelah ini, saat kita sudah sama-sama melepaskan rasa. Gue harap Lo dapat bertemu dengan perempuan yang mampu membalas perasaan lo."

Lalu dia tersenyum, dan bilang yang buat gue kembali merasa ditusuk dengan anak panahnya. "Gue nggak mau nuntut balasan rasa Rev. Karena gue tau, kalau dipaksa untuk membalas rasa itu nggak akan pernah bisa. Kalaupun nanti ada yang benar-benar sayang sama gue. Gue akan berusaha membalas rasanya, karena gue tau rasanya berjuang sendiri memang nggak enak."

Gue tersenyum getir, otak gue buntu. Gue nggak paham harus memberi respon apa dari obrolan Reyga tadi, kata-kata itu membuat gue merasa tersindir.

"Ga..." panggil gue pelan.

"Iya?"

"Terima kasih karena sudah mencintai gue begitu dalam. Gue tau dulu kita sama-sama menyimpan rasa satu sama lain tapi sekarang sudah berbeda. Rasa itu sudah hilang seiring berjalannya waktu."

"Gue tau, dan gue sadar itu Rev."

"Ya, gue harap kita benar-benar berdamai dengan masalalu itu Ga."

Lalu kita kembali terdiam, kali ini cukup lama.

"Oh ya Rev, gue sudah terima dan baca surat dari Lo."

Gue tertegun, waktu dia bilang begitu. Gue bahkan lupa kalau dulu gue pernah kirim surat-surat bodoh itu sama dia.

"Lo nggak perlu memberi penjelasan apapun karena gue sudah tau semuanya. Sebenarnya gue mau bilang ini sejak lama tapi berhubung gue nggak punya kontak Lo, gue juga nggak tau Lo ada dimana. Gue cuma berdoa semoga semesta mau mempertemukan gue dan Lo lagi. Dan gue bersyukur karena semesta mengabulkan doa gue dan gue lega saat melihat Lo kini baik-baik saja. Gue senang Rev. Gue juga percaya tidak ada yang namanya kebetulan dalam pertemuan. Pertemuan-pertemuan itu sudah digariskan oleh Sang Maha Kuasa. Jadi, kalau sekarang kita bertemu itu berarti memang sudah digariskan oleh Maha Kuasa.

-- Dan rasanya gue nggak akan pernah berhenti untuk minta maaf sama Lo Rev untuk semua kesalahan gue kemarin. Gue tau gue salah, gue sudah buat Lo terluka, bahkan menangis tanpa gue sadari. Karena kebodohan gue sendiri. Atau mungkin kata maaf aja nggak cukup buat sembuhin luka Lo Rev. Tapi Lo maukan maafin gue Rev?"

Gue terdiam, tapi ketika gue ingin menjawab dia kembali berbicara.

"Oke Rev gue mau minta maaf lagi. Gue tau semua ini sulit buat lo terima, mengingat apa yang telah gue lakukan ke Lo itu jahat. Tapi, Rev kalau boleh kasih gue satu kesempatan lagi untuk memperbaiki semuanya."

RevRey - Surat Untuk Reyga #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang