Bagian 2 [LIBURAN]

26 1 0
                                    

Now Playing : Denda -Terlalu Sayang

Bagi gue waktu adalah uang, dimana gue akan memanfaatkan waktu libur untuk hobi gue

Naya meluruskan kakinya pada sofa ruang tamu, Menaikkan kacamata yang bertengger dihidungnya. Hari ini cukup lelah baginya, sudah genap satu minggu ia mengurung dirinya dirumah selama libur sekolah.

Kegiatan yang begitu monoton menurut orang dan menyenangkan menurut dirinya sendiri, Naya menghabiskan ratusan kacamata selama satu minggu ini, kegiatanya pun hanya tidur dan keluar jika stock kacamata nya sudah habis.

Maria yang melihat kegiatan anaknya selama satu minggu ini pun juga mulai jengah, anak gadisnya yang sudah menginjak kelas sebelas SMA ini hanya begitu saja kegiatanya, saat Maria akan pergi hingga Maria pulang pun Naya tetap sama tak merubah kegiatanya.

"Bun,? "

"Kenapa? " sahut Maria

"Jalan-jalan yuk?" ajak Naya

Maria menaikkan kedua alisnya, "Tumben."

"Ya,, Naya sih cuma pengen aja, kalo Bunda gak mau sih Naya gak maksa. " tutur Naya

"Sendiri aja sana mainnya, Bunda capek hari libur kan harus tidur. "

Naya sedikit kecewa karna ajaknya telah ditolak, ia pun kembali membuka ponselnya.

Hari ini sangat membuatnya merasa bosan, Karna pada hari minggu toko onlinenya diharuskan untuk close order, itu lah peraturan yang Naya buat.

"Bun? "

Maria pun hanya melirik putrinya.

"Naya boleh minjem mobil Bunda?" izin Naya

"Buat apa? Nyetir aja ngga bisa, sok-sok an bawa mobil. Mau diapain mobilnya?  Diseret? " omel Maria.

"Heh, Bunda kalo ngomong seenaknya aja, Naya kan udah naik kelas, Naya bisa kok! "

"Gak! "

Naya hilang harapan, sebegitu keras Bundanya melarang untuk memakai mobil sendiri.

Naya memilih beralih menuju kamarnya, harapan ingin jalan-jalan pun seolah telah sirna karna Bundanya.

Maria menatap putri semata wayang nya hingga menghilang dari tatapan, sebegitu trauma Maria terhadap kejadian satu tahun lalu yang menimpa anak semata wayang nya.

Naya kembali ke ruang tamu menemui Maria dengan setelan yang telah rapih.

"Bun, Naya mau main ya? "

"Naik apa? " tanya Maria

"Mobil Bun, "

"Udah berapa kali sih, Abinaya! Bunda ngga akan pernah izinin kamu nyetir sendiri! " tegas Maria.

"Ihh, apaan sih Bunda, Naya pergi sama temen geh, kan naik mobil, ya kali jalan" sahut Naya dengan senyum lebarnya

"Naya pamit ya bun, Assalamualaikum "

Maria menatap anaknya yang sangat antusias dalam hal ini, tak seperti biasanya seorang Naya yang hanya berkutik mengisi harinya dengan kacamata, sosmed, dan uang. Kini ia beranjak untuk sekedar melihat indahnya dunia.

Love GlassesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang