Now playing : Mahen - Pura Pura Lupa"Bisa move on kok, tapi sabar."
Naya menatap dirinya pada cermin rias miliknya, menopang dagu dengan mimik wajah yang tak ada sedikit pun rasa senang dalam lubuk hatinya.
"Duh, kenapa gue jadi mikirin Ken si?" Naya merutuki dirinya sendiri
Kini Naya merasa malas untuk kembali sekolah setelah lama berlibur. Tak seperti biasa, hanya karna seseorang Ken yang membuat Naya menjadi seseorang yang memperdulikan rasa malunya.
"ABINAYA.. Sarapan!!!!"
Teriakan Maria membuat Naya tersadar dari bayangan dipagi harinya.
Naya segera membereskan riasan pada wajahnya dan beralih mengambil tas keluar untuk bergabung sarapan dengan Bunda tersayang nya.
"Pagi Bun." Sapa Naya
Maria menaikkan kedua sudut alisnya, menatap putrinya yang tak biasa terlihat murung di pagi hari.
"Kenapa? Kacamata gak laku?" tanya Maria.
"Enak aja! Kacamata Naya baru ready pagi aja siang udah abis." celah Naya.
"Sekolah dulu yang bener, Nay. Bunda engga suka kamu kecapean karena sekolah sambil jualan kacamata." tutur Maria.
"Bunda, kan Bunda tau sendiri Naya hobi banget sama kacamata, dan karna ini Naya engga ngerasa capek sama sekali kok," jawab Naya meyakinkan Bundanya.
Padahal kegiatan ini sudah Naya lakoni dari sejak kelas satu SMA. Namun, Maria selalu mempertanyakan hal yang sama setiap tahun ajaran baru.
"Bunda apaan sih, Naya itu gak kerja banting tulang. naya cuman hobi." tegas Naya
"Toh juga duitnya buat Naya sendiri, engga buat Bunda, yang artinya aku tetep butuh banget nafkah dari Bunda ku Maria tersayang." ucap Naya sambil mengecup pipi Maria.
"Asal Naya senang, Bunda bahagia kan?" lanjutnya
Maria mengangguk kan kepalanya tersenyum.
Abinaya menghirup udara segar setelah berada di depan gerbang sekolah tercintanya, membenarkan kacamata yang sedikit jatuh di hidungnya.
Lalu melanjutkan langkah kakinya melewati gerbang, dan menyapa satpam sekolah dengan ceria.
"Selamat Pagi pak Jekiii" sapa Naya semangat dengan senyum manisnya.
"Selamat pagi putri kacamata, apakabar neng, udah lama engga ketemu makin gelis aja."
"Ehhehe, bisa aja pak. Kabar Naya baik pak alhamdulillah"
"Selamat bertugas kembali pak" lanjutnya dengan mepambaikan tangan dan berlalu melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.
Abinaya sangat bersyukur atas pencapaianya sehingga dapat berhasil naik kelas, apalagi ditambah doanya selama ini yang tak terkabul perihal doa tentang dipersatukanya dikelas yang sama dengan Ken. Naya sangat ingin bisa melupakan kenangan dirinya bersama Ken.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Glasses
Teen FictionTentang kehidupan manusia pasti berbeda, semua memiliki jalanya masing-masing. Ini hidup ku melalui hari bersama duniaku. Kacamata-kacamata peliharaanku, mereka adalah keluarga kedua yang paling aku sayang. Abinaya Kayshila. Gadis SMA yang memilik...