Beberapa hari berlalu sejak pertemuan pertama nya dengan argha hal yang asya takutkan ternyata tidak terjadi dan asya seperti hari hari biasanya kini asya duduk sendiri di bawah pohon rindang sambil membaca buku kesukaan nya.
tukk
sebuah gumpalan kertas menimpuk dirinya namun tak ia hiraukan karna itu hanya kerjaan orang iseng saja ia memang sering mendapatkan perlakuan yang tak mengenakan seperti ini, tak lama satu lemparan lagi mengenai pundaknya lalu ia menengok ke belakang didapatinya argha berjalan kearah nya.
"hay, boleh duduk disini?" namun tak mendapat jawawaban dari asya
"diam mu kuanggap iya" lalu argha duduk di samping asya, namun asya menghiraukan laki laki itu dengan fokus pada novel yang di pegang nya
"apa kau selalu seperti ini kepada semua orang ??" tanya argha asya pun mengalihkan pandangan nya padargha dengan tambang bingung
"hmm maksudku kau selalu sedingin ini pada orang orang di sekitar mu??" argha bertanya lagi
asya membuang nafas berat nya "hmm untuk beberapa orang tertentu, terkadang bersikap seperti ini dapat menghindari seseorang dari masalah"
argha menatap bingung "masalah ?? masalah seperti apa??"
"seperti dirimu" lalu asya berdiri dan meninggalkan argha sendirian yang masih terbingung bingung dengan yang dimaksud asya masalah seperti apa yang gadis itu maksud
gadis satu itu sangat unik menurut argha dengan sikap dingin membuat seorang argha alexander penasaran pada sosok gadis itu bagaimana tidak disaat para gadis di sekolah selalu mengelu elukan namanya hanya dia yang slalu bersikap dingin jika bertemu argha, argha makin tertantang untuk mendekatinya
Argha memang bukan lah playboy ia hanya sekedar ingin dekat dengan asya namun ia selalu mendapat penolakan dari gadis itu sehingga ia semakin bertekat untuk dekat dengan gadis itu
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
saat ini sekolah sudah sepi karna jam sudah menunjukan pukul 5 sore hampir seluruh siswa siswi sekolah pelita kencana sudah pulang hanya tinggal seorang yang tengah tergesa gesa keluar dari gerbang sekolah terlihat langit sudah sangat mendung. kini gerimis mulai turun asya cepat cepat mencari tempat berteduh, ia melihat halte bus tak jauh dari tempatnya ia berlari namun tak bisa di pungkiri gadis ini sudah terlanjur basah.
asya duduk di bangku halte ia meruntuki dirinya kenapa ia bisa keasikan berada di dalam perpus hingga akhirnya ia pulang terlambat dan juga kehujanan seperti ini, begitulah asya jika sudah asik dengan dunianya sendiri akan lupa dengan segala nya seperti saat ini. asya terus melihat kearah jam tangan nya karena jalan disini cukup sepi belum lagi hujan belum juga reda. jalanan dekat sekolah memang terkenal sepi saat malam tiba ia mulai sedikit takut apa lagi ia perempuan sendirian pula.
sebuah mobil berhenti di depan halte tersebut dan membuka kaca mobil nya "heyy, mau ikut??" tawar argha yang berada di dalam mobil tersebut
asya tak bergeming ia sibuk mengalihkan pandangan nya. Ia mencari angkot yang lewat namun sudah hampir setengah jam ia menunggu angkot belum ada yang lewat
"sya, lo denger gue kan ?? " namun asya masih tak menjawab
"ahh baiklah kalau begitu, hmm lo tau kan jalanan ini kalo malam sedikit serem banyak preman preman suka lewat sini dalam keadaan mabuk dan kalo ngeliat cewe sendirian dalam keadaan basah gini..." melihat asya dari atas sampai bawah "wahh bisa bisa lo bakal di..." omongan argha terpotong karena asya langsung masuk kedalam mobil nya
"pilihan yang bijak, jadi dimana rumah lo??" tanya argha
"jalan permata nomer 42" jawab asya singkat lalu asya kembali memalingkan wajah nya
![](https://img.wattpad.com/cover/184392388-288-k354651.jpg)
YOU ARE READING
The Beauty Mistakes
Teen FictionSebuah kesalahan di masa lalu memisahkan mereka bedua, namun tuhan kembali mempertemukan mereka kembali untuk memperbaiki segalanya. Apakah mereka bisa memperbaiki nya ??