Part 7

236 57 2
                                    

Percakapan terhenti sampai disitu aku maupun yang lainnya kecuali dinda focus ke layar untuk menonton. Yah kuakui music dari film danur cukup mengagetkan apalagi scane dimana kepala prilly ditarik masuk ke dalam sebuah Loyang. Disitu gendis kaget dan tentu saja gendis langsung memalingkan wajah ke arah danu

"astagfirullah" -gendis

"tuhkan ahahah" -danu

"gila kaget banget" -gendis

"udah-udah ini Pundak sama lenganku kalau mau dipeluk sok atuh" -danu

"eh gak usah" -gendis

"udah" -katanya sambil mengambil tangan kiriku dan memegangnya

Gendis hanya terdiam, ini kedua kalinya danu menarik tangan gendis, gendis terpaku selama beberapa detik sampai music Danur mengagetkannya lagi

Dduuaarrr... (suara petir)

"astaga gembel"-gendis

"eh latah ahaha" -danu

mereka menonton kurang 2 jam dan Film pun berakhir tapi tidak dengan genggaman danu

"ehem" -gendis

"apa" -danu

"kita mau nyebrang?" -kata gendis sambil melihat tanganku digenggam olehnya

"eh iya, maaf udah nyaman" -jawabnya

"emang ranjang" -gendis

"oh mau main di ranjang" -danu

"eh apasih gila" -gendis

"loh emang kenapa" -tanyanya polos

"kamu yang kenapa" -gendis

"kan aku tanya" -danu

"ndis ayok keluar" -dita

"eh iya tunggu" -gendis

"aku duluan yah" -pamit gendis ke danu

"eh mau kemana" -danu

"mau cari makan" -gendis

"yaudah gabung yah" -danu

"hm.. ya udah" -gendis

Gendis bergabung dengan rombongan danu dan mereka makan di kfc. Tapi saat mencari tempat duduk gendis, dita dan tri memisahkan diri karena merasa tidak nyaman dengan rombongan danu.

Gendis dan dita duduk berdampingan dan tri duduk di depan dita. Tapi tidak lama kemudian danu datang dan langsung duduk di depan gendis lalu tersenyum ke pada mereka bertiga.

"kok gak gabung sih?" -danu

"hmm gak nyaman aja" -gendis

"abisnya cewek lu brisik amat" -dita

"haha dinda? Dia emang gitu" -danu

"kenapa kesini ntar pacarmu marah" -gendis

"kenapa, kamu cemburu hm?" -tanya danu

sambil menopang wajahnya dengan kedua tangannya di atas meja

"eh.. gaklah ngapain" -gendis

Jadinya danu makan bareng rombongan gendis, danu tidak memperdulikan sorakan teman-temannya dan malah asik dengan gendis

"eh ndis, minta nomor kamu dong" -danu

"buat apa?" -gendis

"buat pdktlahh" -dita

"apasih ta, jgn gangguin orang lagi kasmaran deh" -tri

"iya iya"-dita

"boleh gak nih?" -danu

"boleh kok" -gendis

Setelah makan gendis, dita dan tri berniat untuk pulang tapi danu menahan gendis katanya ada yang ingin ia katakana dan menyuruh dita dan tri untuk pulang terlebih dulu. Lalu gendis bagaimana?

"terus gendis mau pulang sama siapa?" -tri

"nanti saya antar" -danu

"what!!" -gendis

"kenapa?" -danu

"gak" -gendis

"ya udah gue cabut dulu yah, jagain temen gue awas loh sampe kenapa-kenapa abis lu ntar" -dita

"siaappp komandan" -danu

Setelah dita dan tri pamit tidak lama danu meninggalkanku ia pergi ke kumpulan teman-temannya gendis bingung apa yang dibicarakan danu sampai-sampai semua teman danu menatapnya apalagi dinda, errr tatapan yang sangat tidak mengenakan untuk di pandang.

"ayok kita pergi" -danu

"kemana?" -gendis

"udah ikut aja" -danu

Dari tempat makan sampai diparkiran danu memegang tangan gendis seolah mereka berdua orang yang sedang pacaran, gendis tidak tahu harus melakukan apa selain mengikuti danu. Percayalah jantung gendis berdetak sudah kelewat wajar tentu saja dengan wajah yang memerah seolah habis ditampar..iya ditampar, ditampar oleh perhatian danu

"nih pake helmnya" -danu

"ini helm siapa main ambil aja" -gendis

"ini helm temenku, udah pake atau mau dipakein biar kek di drama korea?" -danu

"eh gak usah, gak cocok juga kamu jadi oppa korea" -gendis

"gakpapa yang penting cocok jadi pacar kamu hehehe" -danu

Dasar kang ngerdus ntar w baper gimana -batin gendis

Udah baper maemunah -author

Maap:') -gendis

Entah kemana danu membawa gendis di sore menjelang magrib ini, jam tangan gendis menunjukkan pukul 17.05.

"kita mau kemana" -gendis

"ke tempat yang hanya ada kita berdua" -danu

Selang beberapa menit sampailah mereka. Pantai. Yah mereka ke pantai dan memilih tempat yang jarang orang lalui

"kita liat sunset yah, udah lama gak liat" -danu

Danu pun berlari kecil ke tepi pantai dan menikmati suara ombak, gendis hanya melihatnya dari motor betapa senangnya danu melihat pantai.

"GENDIS SINI" -teriak danu

"suka banget yah sama pantai" -gendis

"iya, dari kecil suka banget" -danu

"hmm" -gendis sambil menganggukan kepalanya

"kalau kamu?" -danu

"kalau aku lebih suka gunung" -gendis

"wah, berarti suka mendaki dong" -danu

"bisa dibilang kek gitu" -gendis

"wah seru tuh kapan-kapan ajak aku dong" -danu

"iya ntar kalau ada panggilan" -gendis

Mereka pun duduk di pinggiran pantai sambil menikmati suasana tenang pantai dan mendengar deburan ombak.

"kenapa suka gunung" -danu

"karena...mendaki sama seperti hidup" -gendis

"maksudnya" -danu

"awalnya memang berat tapi semua ada jalan keluar, sama kek mendaki, awal mendaki pasti susah apalagi pemula diperjalanan menuju puncakpun kadang ada hambatan seperti kebelet pipis sampe kehabisan makanan tapi kalau udah sampe di puncak semua terbayarkan. Sama seperti hidup semua akan sulit diawal tapi kalau udah sampe puncak kita bisa beristirhat dengan tenang" -gendis

"wah... pikiranmu jauh yah gak salah kemaren ikut demo haha" -danu

"emang harus gitukan. Kamu sendiri kenapa suka pantai" -gendis

"aku suka ketenangan,gak ada yang mengusik ataupun terusik. Mengerti satu sama lain dan bersahabatdengannya cukup menyenangkan" -danu

.

.

.

DEMONSTRASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang