Saat kubuka tirai jendela itu, hingga angan mulai berkata, "Segalanya adalah kemayaan tanpa tahu kenyataan." Rentetan rima tak lagi mengiaskan gejolak batin. Perseteruan antara nelangsa, nestapa, serta gulana tak kunjung usai. Hingga kini.
Setiap detik, setiap degup, setiap dentingan. Setiap pula rasa meronta. Andai waktu bagai daun dengan terpaan angin, pasti ayam akan bahagia. Tak ada lagi elang serta musang sebagai predator.
-Seuntai Kata-
KAMU SEDANG MEMBACA
Seuntai Kata
PoetryKala lisan tak sanggup menjelaskan isi kalbu. Hanya netra, semesta dan aksara yang bertindak. Title : Seuntai Kata Start : 6 Desember 2018 Finish : ∞ ©2018 by utiniverse