92. Senandika dari Masa Depan

11 1 0
                                    

Bukankah lucu, betapa dahulu teramat membenci sesuatu sampai berupaya berjalan menjauh, justru merindu ketika saling terpisah jauh?

Pada akhirnya, setiap fana akan menemukan akhirnya. Setiap akhir akan menemukan kenangannya. Setiap kenangan akan bermuara dalam keabadian semestanya.

Teruntuk setiap insan yang kini berjuang dalam lintasan masing-masing. Aku titipkan terima kasih, atas segala hal yang dilakukan bersama. Yang mengukir suka dan duka. Yang mencipta canda dan luka.

Aku sampaikan terima kasih, untuk setiap hal yang dijalani dengan rintih dan perih. Setiap asa yang diungkapkan dalam benci, maupun setiap apatis yang tidak hentinya dilukis. Terima kasih, atas segala dekap menguatkan, atau dendam yang saling menjatuhkan.

Setidaknya, ada setitik pelajaran dari setiap pertemuan. Mengenai kehidupan, mengenai mengikhlaskan, mengenai tidak terlalu berpacu pada harapan. Aku sampaikan terima kasih, untuk rekan yang mendampingi tiga kali dua belas bulan.

Aku mengerti, kehidupan di masa depan akan lebih berat dan penuh beban. Namun, tidak masalah. Setidaknya sudah ada gambaran bagaimana harus mengambil keputusan.

Terima kasih. Selamat berjuang untuk menggapai tujuan. Tuhan membersamai di setiap perjalanan.

Mojokerto, 23 Desember 2023
Dek Uti.

Seuntai KataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang