Sinar matahari menyilaukan matanya, Nara berusaha menyesuaikan pantulan matahari yang menembus masuk ke dalam kamarnya.
Matanya melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul sembilan pagi, dengan gerakan malas Nara turun dari ranjang tempat tidurnya. Kakinya ia langkahkan berjalan menuruni tangga.
Sesampainya terdapat ayahnya yang sedang menonton televisi diruang keluarga.
"Sudah bangun, bagaimana nyenyak?" Sapa sang ayah melihat anak perempuan yang baru saja bangun menuruni tangga.
"Ya" jawab Nara singkat lalu duduk disamping sang ayah.
"Kakakmu Taehyung sudah pergi sejak pagi-pagi sekali, ia berkata ada urusan di kantor menajemen nya" Jin Hyuk tau kejadian semalam membuat Nara bersedia, Nara pasti takut bertemu dengan Taehyung lagi. Maka dari itu jin Hyuk ingin memberi tahu anaknya supaya ia merasa nyaman dirumah.
Nara hanya mengangguk.
"Kalau Jaemin sedang di taman belakang, sepertinya berenang di pagi hari"
Sontak Nara mengedarkan pandangannya ke arah ujung rumah yang terdapat sebuah taman. Walaupun jaraknya cukup jatuh tetapi Nara masih bisa melihatnya Jaemin sedang duduk di kolam renang.
"Ayah tidak bekerja?"
"Ya, ayah ingin mengurus keperluan mu disini"
"Aku bisa sendiri ayah. Kau harus bekerja"
"Kau lupa? Ayah yang mempunyai perusahaan"
"Tetapi tetap saja"
"Sudah tak apa. Lagi pula hal seperti ini ayah inginkan, ayah terlalu sibuk hingga tidak mengurus mu dengan baik"
"Tidak-"
"Kau ingin sarapan?"
Nara mengangguk sebagai jawaban lalu sang ayah menggandeng tangannya menuju ruang makan.
"Hari ini kita akan memilih sekolah yang cocok denganmu"
"Baiklah"
"Ah tidak terasa waktu berjalan cepat, dulu ditempat ini juga kita membicarakan sekolah mana yang bagus untukmu. Sekarang kita membicarakannya kembali"
"Saat itu ayah senang sekali kau bisa mendapatkan beasiswa keluar negeri"
"Heum... Sekarang aku sekolah menengah di Korea, aku takut ayah"
"Apa yang kau takutkan?"
"Semuanya"
Jin Hyuk yang melihat putrinya merasa sedih langsung saja ia hampiri dan menyentuh tangan halus putrinya.
"Tak perlu ada ditakutkan, kau punya ayah. Ayah sebisa mungkin akan menjagamu, jika nanti semua orang mengetahuinya orang pertama yang harus kau datangi adalah Ayah. Mengerti?"
Hatinya menghangat, Nara merasakan kembali hatinya menghangat seperti dulu. Ketika Nara merasa dunia terlalu jahat kepadanya, ayah nya yang akan selalu menenangkannya. Ayahnya yang akan selalu memeluknya dan erat.
Walaupun kini Nara kembali di negara ini, walupun Nara merasa takut akan semua hal. Tetapi setidaknya Nara bisa bernafas sedikit dengan lega, ada ayahnya yang akan menjadi tameng untuknya.
"Terima kasih Appa" ucap Nara sedikit berbisik disamping ayahnya.
-
Selesai mandi Nara kembali turun kelantai bawah karena ayah nya yang memanggil dirinya. Belum sampai menuju tangga, Nara dikejutkan ketika ada yang menabrak dirinya.
Jaemin yang menabraknya, Nara sedikit terhuyung ke belakang.
"Awww" desah Nara merasa sakit di bagian pundaknya.
Jaemin hanya melihat dirinya dengan tatapan sinis. Nara tak ingin melihat tatapan mata itu makan Nara menundukkan kepalanya kearah bawah.
"Maaf..."
Jaemin berdecak memandang dirinya.
"Kata yang selalu kau keluarkan adalah maaf, cih. Ayah bilang kau pintar, tapi mengapa aku melihatmu seperti orang bodoh?" Jawab Jaemin lalu membuang pandangannya kearah lain.
Nara hanya diam tak ingin menjawab, hal seperti tidak membuat Nara terkejut. Karena nyatanya kedua kakak nya akan berbicara kepadanya ketika mereka hanya ingin mencaci maki dirinya.
Sudah seperti makanan sehari-hari untuk dirinya.
"Apa kau hanya akan diam berdiri seperti itu? Minggir bodoh, aku ingin lewat" ucap kasar jaemin muak melihat sang adik yang hanya diam saja.
Segera Nara melangkah kakinya untuk menjauh dari Jaemin. Laki-laki itu kemudian pergi melewati dirinya.
Nara hanya mematung memandang kepergian kakaknya. Nara menghela nafas panjang kemudian berjalan menuruni tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dark Days Of Nara
FanficNara. Orang-orang memanggilnya seperti itu, gadis dengan rambut berwarna coklat gelap, dengan bola mata hitam pekat, dan jangan lupakan ia adalah gadis yang pintar dan juga ramah. Terlahir mempunyai kakak seorang artis, lebih tepatnya seorang idol...