H2 4

1.8K 200 22
                                    

.

.

.

Kokokan ayam terdengar ribut di telinga. Semula nyaman baring terkulai di buntalan sofa beludru, kini anak itu mengerang terganggu.

Taehyung membuka mata sedikit, dan sekitarnya masih gelap.

Nampaknya ini tengah subuh. Sekitaran pukul 5 pagi kurang.

Lelaki itu jatuh tertidur kira-kira ada 6 jam sejak entah-- akh!

Otak Taehyung mulai bekerja.

Segera bangkit untuk duduk dan menetralisir ingatannya.

Detik ini Taehyung baru tersadar bahwa dirinya bukan lagi berada di tempat asing.

Ini adalah rumahnya, huniannya sendiri.

Kemejanya masih belum sempat diganti, masih sama sewaktu pergi ke kampus kemarin.

Bedanya kini kemeja salem itu sudah kusut, lembab dan sedikit lengket. Tiga kancing teratas terbuka, menampilkan dada mulus yang tak pernah dijamah itu.

Bau tak sedap menguar, entah itu keringatnya atau bisa jadi bau menyengat khas bangun tidur.

Jangan anggap dia pria jorok, Taehyung rutin menyemprot parfum wangi lavender setiap ada jadwal kelas.

Banyak tumpukan bantal berserak ke lantai sewaktu Taehyung beranjak.

Seingatnya, dia paling anti tidur berdesak, bahkan ayahnya pun terpaksa memberi free space tambahan khusus untuk kamar putranya.

Loh, bagaimana bisa? Taehyung tidak mengingat kejadian apapun bagaimana tubuhnya digotong, dan bisa kembali ke rumah.

Sekelebat potongan acak mengiangi pikiran.

"Cowok itu.. kenapa sifatnya jelek banget? Huh, ga perna diajarin tata krama ya?" Taehyung berdecak seraya menatap punggung kecil Yoongi.

"Tidak usah dipikirkan, lupakan saja. Oh itu, dagingnya hampir hangus."

Melihat respon kaget Taehyung, Jungkook tersenyum.

Meninabobokan bayinya dengan puk-pukan sederhana di punggung.

Cuma teringat terakhir kali sewaktu malam, dia dan Jungkook makan bersama pada kedai rumahan daging iga.

Selebihnya, Taehyung tidak mengingat apa-apa.

Padahal, Taehyung tidak pulang dalam kondisi mabuk.

Semua lampu rumah masih dimatikan, karena maksud waktu istirahat dari orangtua Kim ialah lampu padam dan sunyi.

Kebetulan, kamar tidur hyung, noona, dan adiknya terletak di lantai dua.

Cuma kamar orang tuanya berada di dekat dapur, itu pun baru direhab 4 bulan lalu.

Alasan kuatnya, sebagai penjagaan darurat jikalau ada keadaan mencurigakan.

Tak berselang lama, ponsel bututnya berdering rusuh di atas nakas.

Mengambil ogah-ogahan, Taehyung mengecek notifikasi yang sudah dia paham biasanya tak penting.

Mata Taehyung membola, seisi badannya kaku ketika membaca pemberitahuan tak terduga dari layar ponsel yang menyorot wajah.

Anda baru saja ditambahkan dalam grup Reuni Angkatan xxx SMP Daemun

Berjeret nomor asing berbondong-bondong membunuh psikis Taehyung.

H2 (handsome but hell) | KookVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang