Aku percikan kaca
Tak mampu resapi aliran bersih mu
Aku se ekor binatang jala
Melawan semua arahanmu
Kau bak air sungai bertajuk senja
Mengalir indah beronakan jingga
Sifat tawadhu itu
Bikin terpaku meski tak malu
Wibawamu bikin ku kaku
Jauh darimu aku pun rindu
Dikau Sang kiai pembimbing jiwa
Bagiku kau idola
Hati ku kini kembali mati
Bintik hitam ini merata
Menyelimuti seluruh jiwa
Aku rindu ajaran mu
Merapikan hati ini kembali
Andai waktu dapat terulang
Aku ingin dekat bersamamu selalu
Guru idola hati
Daku ingin mengabdi
Bukan kali disini
Bahkan sampai di syurga nantiYazid al bustomi