Pagi itu lagi-lagi aku terbangun pukul 05.30 pagi, tapi kali ini karena cuaca yang terlalu dingin untukku. Aku pun mengeluh karena aku tidak ingin sekolah, namun aku lupa bahwa ini adalah hari Sabtu jadi aku tidak perlu sekolah. Aku tentunya langsung merasa senang sendiri dan kembali tidur. Aku terbangun kembali pada pukul 09.00 pagi dan ingat bahwa aku harus kerja kelompok untuk mengerjakan tugas ekonomi yang diberikan oleh Bu Lia. Aku membentuk kelompok bersama Audrey Luz. Kami pun sepakat untuk mengerjakan tugas tersebut di rumah Kathy, meskipun Kathy tidak sekelompok dengan kami. Rumah Kathy merupakan tempat paling nyaman untuk berkumpul, rumahnya berada di dekat sekolah. Kamarnya dihiasi lampu berwarna kuning dan memiliki ac yang cukup dingin. Kebetulan pada saat itu Kathy masih sangat bersedih jadi aku dan Audrey datang sekalian berniat untuk menghiburnya.
Sesudah aku sampai dirumah Kathy, seperti rutinitas kami pada biasanya, kami selalu memesan makanan melalui aplikasi ojek online. Banyak sekali makanan dan minuman yang suka kami pesan contohnya ayam gepuk, chatime, gulu-gulu, dan masih banyak lagi. Tetapi dari pagi ini, Audrey terlihat sangat berbeda, ia sangat diam dan tidak fokus pada segala sesuatu. Sebenarnya dari pagi aku tidak berani bertanya padanya, tapi karena aku begitu penasaran aku pun meberanikan diri untuk betanya. "Drey, sebenernya kamu kenapa sih? Aku perhatiin dari pagi kamu diam aja ga bawel seperti biasanya.. Apa kamu ada masalah? atau apa kamu sakit?" tanyaku. "Aku sedikit tidak enak badan saja kok, tapi aku baik-baik saja, kita mulai aja yuk ngerjain tugasnya" jawab Audrey.
Seiring berjalannya waktu, aku melihat Audrey semakin pucat, aku pun bertanya sekali lagi pada Audrey, "Drey, kamu sakit yah?", dan ia masih bersikeras mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Karena aku tau Audrey sedang dekat dengan Jonathan, aku pun bertanya pada Jonathan apakah Audrey bercerita bahwa ia sedang tidak enak badan atau tidak. Ternyata Jonathan juga tidak tahu bahawa Audrey sakit. Jonathan pun langsung datang kerumah Kathy setelah mendapat informasi dariku. Tanpa aku sadari, Audrey pun sudah lebih pucat dari sebelumnya hingga akhirnya pingsan. Untungnya tepat saat itu Jonathan sampai kerumah Kathy dan kami langsung membawa Audrey kerumah sakit terdekat yaitu Princess Hospital yang hanya membutuhkan waktu 3 menit dari rumah Kathy.
Audrey pun langsung dibawa ke UGD dan diperiksa oleh dokter. Untunya, Audrey hanya kelelahan karena ia begadang untuk mengerjakan tugasnya sebagai anggota OSIS. Setelah Audrey sadar, Jonathan pun langsung menghampiri Audrey dan berkata,"Kamu tau ga sih betapa khawatirnya aku?", sebagai teman dekat Audrey tentu saja kami senang jika ada yang perhatian dengannya, dan kami pun meledeknya seperti biasa."Aku gapapa kok Jo, kamu gausah khawatir, aku memang cuma kelelahan saja", jawab Audrey. Sesudah itu aku pun pamit untuk pulang terlebih dahulu.
Sesampainya dirumah, aku melihat sebuah mobil terparkir didepan rumahku. Mobil itu terlihat tidak asing, dan aku pun berusaha mengingat-ingat siapa pemilik mobil sedan berwarna putih itu. Ternyata itu adalah mobil Jessie. Jessie ternyata telah menungguku selama kurang lebih 2 jam."Hai Jessie, kamu ada perlu apa kesini? kok gabilang dulu sama aku biar tadi aku lebih buru-buru lagi pulang kerumah",tanyaku. "Gapapa kok, aku cuman mau ngasihtau kamu suatu hal penting",jawab Jessie. "Apa itu?", tanyaku kembali. Jessie pun mengeluarkan secarik kertas dari tasnya. Ternyata itu adalah undangan untuk acara ulangtahunnya yang ke 17. "Aku kira ada hal yang benar-benar mendesak hingga kamu datang dan menunggu lama disini" kataku pada Jessie. "Jangan lupa datang ya!" jawab Jessie sebelum ia naik kemobilnya dan pergi.
Aku pun masuk kembali kerumah, dan aku membaca kembali undangan yand diberikan oleh Jessie. Ia akan merayakan ulangtahunnya di Hotel Mulia, dengan seragam baju berwarna putih. Aku pun sangat semangat karena ini merupakan acara sweet 17 pertamaku.