Awal dari mimpi buruk

51 20 14
                                    

Aku berlari dengan perasaan yang sangat kacau tak menentu membuka sebuah pintu rumah.

"Hah...hah...apa ini?apa yang terjadi disini..."

Aku hanya terdiam melihat ceceran darah yang ada dimana mana menutupi lantai rumah tersebut.

Aku mencoba melangkah masuk kedalam rumah tersebut,aku mendengar suara suara geraman mahkluk yang tak ku ketahui dari salah satu ruangan.

"Deg deg deg"suara detak jantungku benar-benar jelas terdengar.

Dengan tangan yang gemetaran aku mencoba membuka pintu tersebut.
Ketika pintu itu terbuka aku melihat ayah ibu dan adikku dengan kondisi penuh berlumuran darah dan dikelilingi makhluk kerdil yang membawa pisau yang terbuat dari batu yang berlumuran darah.

Nafasku menjadi berat karena apa yang kulihat.
"Apa yang-"

"tidaaaakk!!!"aku berteriak bangun dari tidur.

Karena teriakan ku ayah langsung membuka pintu kamarku dengan terlihat sedikit kaget.

"Ryan! Ada apa??"tanya ayahku merasa kebingungan.

Aku melihat ayah dengan nafas yang terengah-engah dan keringat yang membasahi keningku.

"Hah...hah...mimpi?tapi itu seperti nyata..."gumamku.

"Hah...kau ini sudahlah cepat mandi ibumu sudah menyiapkan sarapan"ucap ayahku sambil menghela nafas dan pergi ke arah meja.

"Ahh yaa baik"jawabku dan berdiri pergi ke kamar mandi.

Selesai mandi aku langsung memakai seragam sekolahku hari ini.

"Yosh seperti biasa aku cukup keren" ucapku sambil melihat cermin yang ada di kamarku.

[Berita sekilas terjadi sebuah pembunuhan yang melibatkan sebuah keluarga di desa dekat kota utama]

"Heee akhir akhir ini kasus pembunuhan keluarga semakin banyak terjadi.."ucap ayah ku yang menonton berita di televisi.

"Ayah benar apalagi kasus kasus itu cukup dekat dari sini,ibu jadi takut" ucap ibuku sambil menyediakan kopi untuk ayahku.

"Pagii..."ucapku pada semua yang ada di ruang keluarga.

"Ahhh pagi Ryan tadi ibu dengar dari dapur kau berteriak...apa ada hal yang mengganggu mu?" Tanya ibuku padaku.

"Hmmmm yah tadi aku hanya sempat bermimpi buruk jadi tak ada yang perlu di khawatirkan"jawabku sambil berjalan dan duduk di meja makan.

"Pagiiii kakak ibu ayah" ucap adikku memberi salam pada kami semua dengan semangat.

"Yoo pagi Ryu"ucapku menjawab salamnya.

Kemudian kami pun sarapan bersama dengan apa yang disiapkan oleh ibuku.

"Hmmmm..masakan ibu memang nomer satu" ucapku memuji ibuku.

"Hehen itu sudah pasti dong siapa dulu yang mencarinya" jawab ayah dengan membanggakan ibuku.

"Hmmm?kenapa ayah yang menjawabnya..." ujar ku dengan nada datar.

Aku pun melihat ke arah jam dan melihat bahwa waktu masuk tinggal beberapa menit lagi.

"Ga-gawat aku bisa terlambat!?"

"Ohh Ryan ini pakai ini saja,ayah hari ini tak bekerja"ucapnya sambil melemparkan kunci motor kearahku.

"Oaha terimakasih yah..aku berangkat"

Aku pun pergi berangkat menggunakan motor milik ayah kesekolah.

Sesampainya disekolah...

"Ohh Ryan selamat pagi"ucap salah satu teman yang melihatku.

The Fiction HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang