Selamat?

23 3 0
                                    

Bruk Bruk...

Suara goblin yang ambruk setelah terkena tembakan tepat dikepala. Bersamaan dengan itu terdengar beberapa suara langkah kaki berlari beserta suara yang ku kenali, mereka adalah Sam dan Stella.

"Ryan! Kau tidak apa-apa?" Tanya Stella yang berlari dan langsung mendekapku yang menengok kebelakang.

Ketegangan dan rasa takut yang menyelimutiku menghilang seketika setelah Stella mendekapku erat penuh rasa khawatir.

"Syukurlah kali ini tidak terlambat" ucap stella melepaskan dekapannya.

"S-stella??" Ucapku lemah dan terbata.

"Oi oi, Stella kau terlalu ini mendramatisir" ucap Sam santai berjalan menyusul stella sambil menodongkan pistolnya kearah para goblin yang tersisa.

"Sam kau diam saja!" Sentak Stella melirik ke arah Sam tajam.

"Iya iya, tapi 'tidak terlambat' sepertinya tidak terlalu tepat... " ucap Sam melihat kearah siswi yang tergeletak bersimbah darah.

"-sial..." ucap pelan Stella kesal lalu berdiri dan memunculkan sebuah pedang dari tangannya.

"(Pedang??darimana dia memunculkannya??)" Ucapku dalam hati.

"Ayo mulai lagi..." ucap Sam pada Stella.

"Ya..." jawabnya.

Suara tembakan, bau bubuk mesiu, bau darah segar mulai memenuhi gedung olahraga. Para goblin mulai bermunculan keluar dari arah gudang peralatan yang tepat berada diujung.

Terdiam. Seakan-akan semua menjadi berwarna abu-abu. Aku mengingat kembali kejadian yang terjadi pada keluargaku sembari melihat Sam dan Stella yang membunuh para goblin itu.

"Ryan!" Suara Aika berlari menghampiriku.

"A-ika kenapa kau kemba-ngghh!" Ucapku terpotong karena mencoba menggerakkan kakiku yg ditusuk. Ah sungguh ini begitu menyakitkan.

"Kakimu!?"

"Aika kau harus cepat pergi! disini berbahaya!" Ujarku pada aika.

"-tidak, aku tidak mau meninggalkan temanku lagi, Ryan... tolong tahanlah ini akan sedikit sakit" jawab Aika sangat serius sambil memegang kaki ku yang tertusuk.

"Hah?? Apa ya-ARRGHHHH!!!!"

Tanpa ragu ia mencabut pisau yang menancap di kaki ku, darah segar mulai mengalir keluar dari luka itu.
Disisi lain Sam dan Stella berbalik badan terkejut mendengar teriakanku.

"Ryan!! Apa yang kau lakukan gadis kecil!?" Teriak Stella pada aika.

Dor!!Dor!!

"Hoi Stella! Tetap fokus!!"

"Maaf, tahanlah sedikit lagi Ryan..." ucap aika lalu mengeluarkan sebuah kertas dari sakunya dan menempelkannya pada luka ku

"Sembuhkan!"

Kertas yang ditempelkan itu mulai bersinar, rasa sakit yang ada di kaki ku sedikit demi sedikit mulai menghilang dan pendarahan pun berhenti.

"Kaki ku? Sembuh..." ucapku sambil melihat kakiku yang dalam sekejap sembuh dengan tatapan bingung sekaligus aneh.

Kembali terdiam, kebingungan ku semakin bertambah mulai dari makhluk aneh yang membunuh keluargaku, penyelamatku yang mengeluarkan pedang entah darimana, bahkan sampai teman sekolah yang menyembuhkan lukaku hanya dengan menggunakan kertas.

"Anak itu!?" Ucap Stella terkejut dengan kemampuan Aika.

"Hoi!! sudah kubilang tetap fokus!!" Bentak Sam pada Stella.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Fiction HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang