Sam dan Stella

38 8 2
                                    

"Hei, Sam." Panggil Stella, memberi jeda cukup lama.

"Apakah seperti ini tidak apa-apa?" Lanjutnya, menatap Sam dengan ekspresi yang terlihat sedih.

"Hmm? Apanya?" Sam bertanya balik sambil menghisap sebatang rokok dan membuang asapnya ke udara.

"Tentu saja tentang Ryan, maksudku, tentang apa yang menyebabkan keluarganya terbunuh... " Ujar Stella sambil mengalihkan pandangan ke bawah.

"Stella, hentikan itu. Aku tahu kau merasa bersalah tapi kau tak boleh melakukannya." Kata Sam dengan tegas. Menatap Stella dengan wajah serius.

Beberapa bulan yang lalu, lebih tepatnya pada tanggal 16 September 2019, satu bulan sebelum insiden pembunuhan keluarga Ryan. Di sebuah rumah kosong tak berpenghuni yang sudah tua.

"Hoi, Stella menunduk!!"

DORR!

DOR!

DOR!!

DOR!!!

Suara tembakan yang dilepaskan oleh Sam mengenai para goblin yang menyerang Stella.

Sheett- Sring!

"Ugh! Goblin-goblin ini benar-benar tidak ada habisnya." Ujar Stella, kewalahan menghadapi serangan makhluk-makhluk jelek itu. Gadis itu lincah memberi banyak sayatan para goblin yang ada di depannya.

DORR DOR DOR!!

"Ya, kau benar. Kita harus cepat menemukan pemimpin mereka. Aku mulai kehabisan peluru di sini." Ucap Sam ke Stella, tersenyum hambar disela tembakannya.

Syatt syatt syatt!!

"Berikan aku sedikit waktu akan ku buat pelurunya" ujar Stella dan berlari kebelakang Sam.

"Graaa!" Geram goblin yang berlari dan mencoba menyerang Stella yang sedang menciptakan peluru.

Dor!!

"Hoho...tak akan semudah itu makhluk jelek..." ujar Sam sambil tersenyum dan menembak kepala goblin tersebut.

Ceklik-

"Cih, sudah habis kah?"

"Oi, Stella apa masih lama? Aku sudah mencapai batas di sini." Ujar Sam sambil mewaspadai para goblin-goblin itu.

"Tunggu sebentar lagi..." Desis Stella yang masih fokus menciptakan peluru untuk Sam.

Grar grar grawr!

Geram goblin-goblin sambil mendekati Sam dan Stella dengan posisi siap menyerang.

Tidak lama kemudian, terdengar suara raungan yang cukup besar berasal dari lorong gelap yang ada di rumah tersebut.

GROOAARRRR!!!

"Ya, ampun. Sekarang apa lagi..." Gumam Sam, merasa was-was sehabis mendengar raungan keras itu.

Bersamaan dengan suara raungan tersebut para goblin mulai mundur sedikit demi sedikit menjauhi Sam dan Stella.

"Wah, wah. Sepertinya keadaan akan menjadi sangat buruk." Sam meneteskan keringat dingin dari keningnya.

"Hah? Apa yang kau katakan...?" Tanya Stella pada Sam dan terdiam seketika setelah melihat apa yang ada di hadapannya.

Dari lorong yang gelap itu muncul goblin-goblin yang berukuran sedikit lebih besar dari manusia dewasa.

"Hobgoblin kah, eh. Ini benar benar situasi yang tak menguntungkan." Sam mendecih tak suka namun siapa sangka situasi ini membuatnya sedikit tertantang.

The Fiction HeroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang