Saat ini aku sedang berjalan kegerbang sekolah,cuaca hari ini sedikit mendung,angin bertiup pelan memberi kesan sejuk.Saat aku berjalan tiba² ada suara makhluk yg paling menyebalkan bagiku.
"Nata oii Nat" astaga suara manusia astral ,suara itu milik si vitoplankton alias Vito. Aku mencoba acuh dan melanjutkan jalan kearah gerbang.
"Nat,Nata tungguin kalik"dengan terpaksa aku berhenti dan berbalik badan.
"Apasih teriak² kayak orang utan aja" cibirku jengkel
"Gapapa kaya orang utan, yang penting handsome" ucapnya dengan menyisir rambut dengan jari tangannya
Cuih pede banget sih,sarap ni bocah,batinku. Karena aku males menanggapi manusia cringe kayak dia,lebih baik aku melanjutkan jalan.
"Eh Nat,stop! Jangan jalan dulu" pintanya dengan menarik tangan ku, reflek aku langsung menghempaskan tangannya.
"Apaan sih kamu,pegang² tangan orang" sungutku tak suka.
"Eh maaf, reflek tadi"ujarnya.
"Trus kamu manggil aku tadi ngapain" tanyaku
"Pulang...."
"Udh dijemput abang" potongku cepat karena aku tau dia pasti mengajakku pulang bareng
"Aku kan belum selesai ngomong,Nat"balasnya jengkel
"Udah lah,aku mau pulang. Bye!" ucapku lalu pergi meninggalkannya.
.....
"Assalamualaikum bunda ayah. Nata pulang"teriakku saat masuk rumah
"Waalaikumsalam, astagfirullah Nata ga ush teriak² ini bukan hutan" ucap bunda.
"Hehehe maaf bunda"
"Ya udah cepet mandi trus makan" titah bunda
"Siap ibu negara"jawabku langsung berlari kekamar
"Anak kamu tuh,Yah. Cewek kok banyak tingkah"
"Iya anak aku kan emng aku yg nanem benihnya,emm gimana kalau kita kasih adek buat Nata sama Lim" ujar Wijaya dengan nada menggoda
"Ih ayah,ga malu sama umur" ucap Wiwit memukul lengan suaminya manja, lalu mereka tertawa bersama.
"Ada apa nih kayaknya seru sampe ketawa gitu,ga ajak² Lim" ucap Lim yang baru sampai diruang tamu.
"Eh ga ada apa²,abang cepet mandi trus ikut makan adek" titah bunda kikuk.
"Hufh ya udh,Lim kekamar dulu ya bun,yah." dan diangguki oleh Wiwit dan Wijaya
....
"Bang Mal, Bang Ringga jail nih." adu Tifa karena dijahili oleh Ringga.
"Ringga jangan ganggu Tifa terus, kamu ikut belajar sana." jawab Malik,dan diangguki oleh Ringga.
"syuh syuh pergi sana" ujar Tifa mengejek Ringga.
"Malik, sini nak duduk bareng ibu sama ayah" panggil Wisa, sang ibu lembut,Malik langsung berjalan kearah sofa tempat kedua orangtuanya duduk
"Ada apa bu?" tanya Malik
"Umur kamu itu udah matang buat menikah bahkan kamu sudah hampir kepala 3 " ucap Hamzah, sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUNATA
Teen FictionTentang seorang gadis SMA yg diam-diam menaruh hati pada gurunya. Menutupi kenyataan berbedaan umur yg jauh menjadi halangan hubungan mereka. Note! Vote nya jangan lupa dipencet, berat banget keknya tu jari mencet. Biar ni jiwa semangat gitu update...