PART 17

2K 409 205
                                    

🥀 Sedikit sentuhan masa lalu 🥀

Pada suatu pagi di musim gugur.
Awan kelabu berarak lemah di langit, mengikuti tiupan lembut angin pagi.
Dedaunan kering berterbangan di jalan, menyebar tanpa arah dan tujuan.

Tidak seperti dedaunan itu, Tori, si gadis yang berpenampilan cerah dengan kemeja bunga-bunganya, pagi ini melangkah keluar dari gedung unitnya dengan perencanaan matang. Segala hal yang akan ia lakukan hari ini telah tertata rapi di kepala. Aktivitas yang harus ia lakukan dari pukul delapan pagi hingga pukul sepuluh malam nanti, semuanya telah terencana sempurna. Ia tinggal menjalaninya.

Sebagai permulaan, di jam sembilan ini ia akan menghadiri rapat pertama untuk pembahasan drama Except.

Pada pertemuan kali ini,  produser Kim akan mengumumkan siapa saja yang akan terlibat dalam dramanya. Siapa sutradaranya, siapa saja kru-kru yang terlibat di dalam prosesnya, dan paling utama, siapa saja selebriti yang akan memerankan tokoh-tokohnya.

Setidaknya begitulah topik yang Tori perkirakan akan diungkit pada pertemuan pertama ini.

Hingga ia melenggang masuk ke dalam ruangan luas tersebut. Mata Tori terpaku risih akan sosok yang ia temukan di sudut lain meja.

Apa yang Park Chanyeol lakukan di sini?

"Tori..., kau sudah datang." Produser Kim menyapa Tori begitu ia melihat sosok itu memasuki ruang rapat lebih awal.

"Apa aku terlambat?" Tori meletakkan tasnya di bangku paling ujung. Jauh dari dua manusia yang tampaknya lagi mengobrol saat ia masuk.

"Tidak juga. Kau cukup cepat, sebenarnya. Yang lain belum datang."

"Oh." Tori duduk.

"Tori, bisa kesini dulu. Bawa saja tasmu, duduklah lebih dekat." panggilan produser Kim saat itu tentunya tidak pantas untuk ia tolak, karenanya, mau tidak mau, Tori pun mendekat.

Ia menarik bangku di samping Chanyeol dengan ogah-ogahan.

Ini sangat di luar agendanya. Kenapa dia harus bertemu Chanyeol lagi, dan di sini? Apa urusannya di sini?

Kecoak narsis!

"Chanyeol, kenalkan, ini Shin Tori. Konsultan drama kami. Dia dari pihak penerbitan. Tori, ini Park Chanyeol, aku yakin kau kenal dia."

"Tidak." jawab Tori sangat jelas dan lantang.

"Ow, padahal Chanyeol produser musik yang cukup terkenal. Dia pernah menjadi cover majalah loh, si anak prodigy. Fotonya sempat tersebar luas di sosial media beberapa kali--"

"Tidak. Tidak sama sekali." Tori mengulang jawabannya dengan sangat yakin.

"Well," Junmyeon, si produser Kim tersenyum canggung. Ia tidak tau harus bereaksi apa atas jawaban Tori. Gadis itu begitu tegas dan lugas. "Kalau begitu, bukankah sekarang adalah waktu yang bagus untuk berkenalan? Hehe."

Chanyeol memiringkan kursinya ke arah Tori, ia yang bertopang dagu menatap Tori jenaka. "Kau kelihatan familiar."

"Kau kelihatan lebih baik jika tidak menatapku."

"Kenapa? Aku membuatmu tersipu?" Chanyeol semakin merekatkan pandangannya pada Tori, memindai gadis itu dengan cengiran manis yang terpatri di bibir.

"Kau membuatku mual." Tori duduk. Pandangan penuh tanya produser Kim yang tertuju padanya dan Chanyeol, ia abaikan.

"Penampilanmu baru." Chanyeol lagi-lagi mengomentarinya. "Aku suka kemeja bunga-bunganya. Celana jeans-mu juga, aku baru melihatmu memakai celana saat bekerja. Biasanya kau memakai pakaian ibu-ibu, rok pendek dan sweater hijau jelek itu. Phew."

RESONATE (PCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang