PART 40

2K 410 155
                                    




Menjelang pergantian musim, suhu udara di akhir november itu menjadi lebih dingin. Cukup dingin untuk Chanyeol dapat melihat uap napasnya sendiri. Karena tidak memakai sarung tangan, telapak tangannya pun memerah, semerah pipi dan telinganya.

Ah~

"Kalau tau begini, seharusnya aku membeli hot pack saja tadi" Chanyeol mengeluh di persimpangan jalan itu.

Omong-omong, sekarang Chanyeol sedang di perjalanan menuju kediaman Tori. Ia mengendarai motor ninjanya seperti biasa, dan terhenti sejenak di perempatan jalan ketika lampu merah menyala.

Sembari menunggu lampu lalu lintas itu berganti warna, Chanyeol memandang ke sekelilingnya. Kepada pengendara mobil di sampingnya, penyeberang jalan yang menuntun anak-anaknya, dan papan iklan yang menayangkan wajah Ina.

Benar juga.

Jadwal comeback Ina tinggal hitungan hari lagi. Teaser musik gadis itu telah ditayangkan di mana-mana, begitu pula foto-fotonya. Chanyeol dapat melihat raut indah itu di stasiun kereta bawah tanah, papan reklame, halte bus, dan media-media sosial lainnya.

Jiyong telah mengiriminya MV terbaru Ina yang belum rilis beberapa hari lalu. Akan tetapi Chanyeol belum ada meluangkan waktu menonton video gadis itu.

Meluangkan waktu, kah?

Kata-kata itu terdengar aneh. Atau dapat di katakan, situasi kala ini lah yang terasa aneh?

Ina yang tiba-tiba berubah posisi dari si prioritas utama menjadi sosok yang dapat ia cek kapan-kapan saja, terasa cukup janggal dan baru untuknya.

Tapi, entah mengapa, Chanyeol tidak membenci fakta itu juga. Tidak membencinya dan tidak lagi terluka.

Masih bernapas dan tidak tersungkur dalam kesendirian yang menyakitkan, realita di depan matanya benar-benar berbeda dari rasa takut yang selama ini selalu menghantuinya.

Chanyeol mengulum senyum, sebelum melajukan kendaraannya, ia memejamkan mata. Berdoa dalam hati untuknya.

Semoga Ina menemukan orang yang dapat ia cintai. Semoga Ina dapat merasakan kebahagiaan dan kenyamanan seperti yang ia rasakan sekarang,-

-saat bersama Tori.

🌷



Bunyi pintu yang terbuka menarik perhatian Tori. Ia mendongak ke arah suara itu dan menemukan Chanyeol melenggang masuk dengan tergesa-gesa.

"Kau kenapa?" celetuk Tori.

Chanyeol yang mengebut sepanjang jalan demi sampai ke sini, tersenyum lega ketika menemukan Tori duduk di sofa. Bibir mengunyah wortel dan mata yang menatapnya polos.

"Kau di rumah." Chanyeol tersenyum lebar dan jenaka. Dengan segera ia bergabung bersama Tori di sofa tersebut. Lengannya yang panjang dengan leluasa menarik Tori ke dalam dekapannya.

"Aku senang kau di rumah." ujarnya manja.

"Memangnya aku mau kemana?" Tori mengerutkan dahi. Ia berusaha lepas dari dekap erat lengan kokoh itu, akan tetapi yang terjadi Chanyeol malah semakin erat memeluknya.

"Sesak, idiot!!!" Tori mengeluh. Risih dan malu dalam satu waktu.

"Kau kenapa, sebenarnya? Pulang-pulang langsung sinting begini? Salah makan, ya?"

RESONATE (PCY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang