"Mas bangun.. aku mau bantuin Siti, titip Rara bentar" sudah hampir 20 menit Fey mencoba membangunkan Aksa. Namun yang dibangunkan justru asik bergelut dalam bed cover, sibuk mencari kehangatan.Akhirnya Fey menggendong Rara keluar kamar. Karena kesal juga lelah membangunkan Aksara. Usia Rara kurang lebih 9 bulan,sudah bisa digendong gendong dengan leluasa, meskipun harus sedikit sabar karena keusilannya. Dulu awal awal kelahirannya Fey takut menggendong Rara karena dia termasuk bayi ringkih,takut ini,takut itu dan membuat Fey tidak berani menggendong Rara. Walhasil untuk urusan gendong menggendong ia serahkan pada Rose dan Aksa.
"Nggak papa mbak ,biar saya aja" kata Siti ketika Fey mencoba memotong wortel. Ia juga paham bagaimana repotnya Fey yang menggendong Rara yang belum mau diam dalam gendongannya. Rara yang memang sedikit usil kadang membuat Fey kesulitan memotongnya.
"Adek diam dulu,jangan rewel,Mama mau bantuin si Mbaknya dulu sayang" kata Fey pelan mencoba menenangkan Kamayel yang sedikit usil ingin turun ke lantai.
Fey tersentak kaget ketika sebuah tangan kokoh meraih Kamayel dari belakang. Wajahnya masih kelihatan mengantuk. Fey yakin Aksa belum menyentuh lantai kamar mandi.
"Kenapa nggak minta tolong kalau repot" gerutu Aksa sambil membawa Kamayel pergi dari area dapur. Sedangkan Fey ,jangan ditanya betapa dongkolnya ia. Dalam hati ia juga menggerutu kesal. Dibangunin malah asik sendiri,kaya gitu dibilang nggak minta bantuan,hellloooo capek deh. Batin Fey sebal.
Beberapa saat kemudian,Fey dan Siti menyelesaikan masakan mereka. Fey bergegas ke lantai 2 untuk mengecek Kamayel dan suami kebo nya. Entah kenapa akhir akhir ini Aksa jadi pelor, nempel sedikit langsung tidur. Capek mungkin begitu ketika Fey melihat Aksa tidur dengan tenang.
Di depan pintu Fey melihat Aksa yang mencoba meladeni Kamayel yang saat ini sedang asik asiknya bercanda. Suka tertawa karena hal hal kecil. Tapi ia Tidak merasa kesal dengan tingkah bayi gembil itu,justru Aksa dengan telaten mengurus Kamayel.
"Mas,kamu mandi,sini Adek biar sama aku" kata Fey ketika dia sudah masuk kamar. Ia beralih pada Kamayel yang masih asik tertawa dengan mainannya.
Tanpa banyak bicara Aksa bangkit dari duduknya, sambil berjalan ia mendekati Fey, dipeluknya tubuh mungil yang kelihatan lelah itu,lalu dikecupnya kening Fey lembut. "Makasih sayang" kemudian Aksa pergi ke kamar mandi. Rutinitas yang Aksa lakukan sejak Kamayel pulang dari rumah sakit beberapa waktu lalu. Mungkin niat hati ingin membuat Fey kembali nyaman berada di dekatnya.
"Sayang nya Mama kamu gembil sekali, Mama gemes " kata Fey sembari mencium pipi gembil Rara.
Rara hanya tertawa saja merasakan ciuman Fey yang bertubi tubi. Mungkin merasa geli dengan tingkah Fey. Selalu seperti itu jika sudah bercanda dengan Kamayel.
"Habis ini mandi lalu kita jalan jalan deh, kerumah uty,okey sayang? Uty Rose" katanya.
"Kamu mau kerumah Mama?" Suara Aksa berasal dari belakangnya. Fey menoleh lalu mengangguk pelan.
"Ngapain? Aku nggak bisa nemenin,ada acara sama Dema"
"Aku kesana sendiri aja"
"Apa aku Anter kesana? Nanti sore aku jemput kalau urusan aku sudah selesai?" Kata Aksa. Biar bagaimanapun ia tidak tega melihat Fey pergi tanpa dirinya. Memang ia bisa mengendarai mobil/motor tapi tetap saja ia tidak suka. Rasa khawatirnya lebih besar.
"Nggak usah Mas, aku naik Grab aja" jawab Fey sambil melepas baju Kamayel. Ia sudah tau kalau Aksa tidak akan mengizinkan pergi membawa mobil sendiri apalagi bersama Kamayel. Jadi,daripada ribut berdebat ia lebih baik memilih jalan aman, yaitu memesan ojol.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband *sequel AKSARA
RomanceMenjadi orang tua diusia yang muda memang sulit. banyak tantangan yang harus Feydeira,Mama muda kesayangan Aksara Nugraha. bagaimana jatuh bangunnya mereka merawat baby mereka. Kamayel Rafay Nugraha.