3

698 60 18
                                    

Aksa terbangun ketika jarum jam menunjukkan pukul 01:23wib. Lalu ia menoleh sampingnya, Fey Tampak tertidur pulas menghadap ke arahnya. Jika biasanya Fey tidur membelakangi nya kali ini ia harus tersenyum melihat istri mungil nya tidur menghadap ke arahnya. Aksa membalikkan tubuh nya menghadap Fey. Ditatapnya wajah polos itu ketika tidur. Aksa selalu senang dengan ekspresi yang Fey tujukan,bahkan tidur pun menjadi salah satu objek terindah yang Aksa bisa nikmati.

"Nggak ngerti lagi harus kaya gimana aku berterima kasih sama Allah sayang?" Kata Aksa sembari mengelus pipi mulus yang sekarang sedikit chubby.

"Mungkin perjalanan kita banyak tantangan,aku berharap kamu selalu sabar menghadapi aku,mengurus Rara dan bertahan dengan Mamaku yang masih belum ikhlas aku berjodoh dengan kamu. Tapi,kamu tenang aja,biar bagaimanapun aku akan terus berada di sebelah kamu. Berada disamping kamu apapun yang terjadi. "  Kata Aksa terus saja menatap Fey. Meskipun ia tau Fey tidak akan mendengar semua ucapan Aksa tapi Aksa yakin Fey bisa merasakan ketulusan dari semua ucapannya. Seperti dulu saat ia meminta ke Mama Rose untuk menjadi pendamping hidup nya.

Aksa berhenti mengelus pipi Fey ketika Istrinya itu menggeliat. Hanya sebentar lalu Fey tidur lagi. Aksa sendiri paham,menjadi ibu muda memang cukup melelahkan,ditambah lagi Rara yang memang masih usil. Kadang Aksa sendiri paham bagaimana repotnya mengurus seorang diri. Adanya Siti memang cukup membantu beberapa pekerjaan yang harusnya diselesaikan nya menjadi lebih ringan.

Aksa merasa bersalah,kadang beberapa pekerjaan Fey keteter dan ia selalu menyalahkan,dalam hatinya Aksa berpikir bahwa dirinya lah yang paling lelah,padahal ada seseorang yang rela menahan lelah,kadang meskipun sedang tidak dalam suasana yang baik Fey selalu menyempatkan untuk membuat minum,menyiapkan makan untuknya. Tanpa Aksa tau bahwa seharian Fey sudah lelah dengan semua tetek bengek urusan rumah.

Fey yang sekarang lebih memikirkan urusan rumah ketimbang main entah kemana. Fey yang sekarang lebih suka berpakaian ala kadarnya tanpa memikirkan mode atau tren pakaian yang sedang hitz. Fey yang sekarang lebih sering berada dirumah ketimbang hangout ke mall untuk shopping. Fey yang sekarang lebih memikirkan masa depan anaknya ketimbang menghambur kan uang. Harusnya Aksa paham perjuangan Fey, itu pun karena dirinya sendiri yang merenggut masa muda Fey dengan menikahi nya. Sebagai Suami harusnya Aksa paham betul urusan itu.

"Maafin aku ya sayang,sehat sehat terus" bisik Aksa lalu mencium kening Fey lembut. Dipeluknya tubuh mungil itu untuk kembali terlelap. Selalu,selalu menjadi tempat ternyaman untuknya.

***

Fey membuka mata ketika alarm hpnya berbunyi nyaring. Sebenarnya tanpa alarm pun ia bisa bangun tapi,kadang tubuhnya tidak bisa dikondisikan. Memang jam jam untuk bangun itu mager,kalau tidak memikirkan Rara ia tidak akan bangun meskipun hanya menyiapkan sarapan.

"Mama mau kemana? Kamayel mana?" Tanya Fey ketika baru sampai di depan tv dan mendapati Rose,Mamanya sudah berpakaian rapi tanpa Kamayel. Memang semalam Kamayel tidur dengan Rose. Fey sendiri kaget begitu bangun sudah ada Aksa disamping nya.

"Mau keluar sebentar, Rara biar sama Mama aja ya"

"Udah siap?"

Rose mengangguk lalu berjalan ke arah kamarnya. Beberapa saat kemudian ia turun bersama cucu pertamanya. Kamayel yang sudah rapi dan sudah mandi tampak gembira di gendongan sang nenek. Fey yang sedang duduk di depan tv pun menoleh.

"Sayangnya Mama udah rapi aja" Kata Fey mencoba menggoda Kamayel.

"Mama ajak Rara ketempat Budhe di Wirobrajan ya" pamit Rose.

"Ngapain? Mama nggak repot bawa Rara?"

"Nggak kok santai aja, orang temen temen Mama juga banyak yang bawa cucunya"

Fey hanya mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari layar TV.  Rose sendiri sudah paham kalau Fey sudah asik pasti tidak bisa diganggu.

Sebelum benar benar pergi Fey mencium Pipi Rara yang sudah mulai gembil. Anaknya itu tertawa membuat siapapun yang melihatnya gemas.

"Ati ati ya sayangnya Mama" kata Fey.

"Oh iyaa tadi udah di masakin suruh Aksa makan, kamu juga,itu sayurnya dimakan,habisin juga boleh,biar ASI kamu tambah lancar. Kalau kurang panas tinggal diangetin aja" Fey hanya mengangguk. Sebenarnya sejak tadi ia juga masih bingung kenapa ia bisa tidur dengan Aksa. Makanya sejak tadi ia sedikit linglung.

***

Dikit dikit ya ...biar semua kebagian wkwkwk....semoga suka dan selalu nungguin . Jangan bosen bosen..nunggu feydeira dan aksara..

#indonesiamembaca2020 #watty2020

Septi yulianingrum

My Husband *sequel AKSARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang