APA ANAK SAYA KENA GANGGUAN JIWA!!!! Saya terkejud mendengar anak saya terkena tekanan jiwa, dokter psikiater tersebut hanya mengangguk dan pasrah
"Apa tidak terlalu dini? Diumur 13 terkena gangguan jiwa? "Dokter yang awalnya hanya diam saja akhirny...
Refa malamun kesal ketika guru di depan kelasnya mengajarkan pelajaran Sejarah yang membuat otaknya pusing.
"Kamu capek ya? " elusan tangan dipipi Refa dan kata kata Vian membuat Refa fokus kembali ke arah papan tulis.
"Banget! "Jawab Refa sambil tersenyum kecil dan membiarkan kepalanya menyender di pundak Vian.
"Ya udah nanti aku traktir nasi goreng di kantin, plus aku yang suapin"Refa tertawa pelan mendengar perkataannya. Sudah berkali kali Vian terus menggoda Refa, tapi Refa sama sekali tidak bisa mencintai Vian
Sebenarnya beberapa hari yang lalu Vian menembaknya, tapi Refa menolak, Refa ingin menganggap Vian sebagai Kakak angkatnya saja. Tapi Vian tetap saja mencoba untuk membuat Refa tertarik padanya.
"Hei itu yang dibelakang ngapain??? "Panggilan keras dari guru tersebut ke tempat Refa dan Vian.
Refa segera menegakan kembali kepalanya yang menyender di pundak Vian, dan segera mendengarkan guru tersebut bicara
"Kalian tuh seharusnya dengerin, Kamu! "Tegas guru tersebut menujukan jari telunjuknya ke arah ku
"Sa.. ya buu? "Tanya Refa kembali ke arah guru tersebut
"Sebagai hukumannya, kamu mulai besok harus mendampingi murid yang mendapatkan pertukaran pelajar ke sekolah kita!! "Tatapan sinis keluar dari mata guru tersebut
"Kok mendadak bu? " Tolak Refa secara halus kepada guru sejarah yang terkenal akan kekillerannya.
"Hari ini dia sudah berangkat, besok dia akan masuk ke kelas sebelah kita. Dan yang akan menjadi pendampingnya adalah kamu!! " Refa menunduk memikirkan cara agar dapat menolan permintaan guru itu.
"Tugasnya kamu hanyalah, mengajarkan kembali pelajaran yang telah kita pelajari sampai sekarang, dan menemani kemanapun di pergi!!! " Refa memutar balikan matanya pertanda malas melakukan hal itu.
"Kenapa saya harus mengikuti dia? "
"Karena dia tidak tau ruangan kelas sekolah ini, dan kamu harus mengajaknya mengelilingi sekolah!!"
Tetttt.... Tetttt.... Bel pertanda istirahat
"Refa, besok jangan lupa"kata guru tersebut sambil membawa buku bukunya dan menuju keluar kelas .
"Maaf ya gara gara aku kamu jadi di hukum" kata Vian
"Gak papa, santai aja lah"Refa segera berdiri keluar dari kursinya dan Vian, Vera dan Ryan juga segera mengikuti Refa dari belakang.
***
Keramaian kantin membuat, Refa dan teman temannya bingung memilih tempat, dan untungnya masih ada satu yang tersisa. Mereka segera duduk di kursi yang tersisa dan mulai memilih makanan
" bang saya pesen nasgor 2 sama es tehnya juga 2" pesan Vian kepada abang panjual nasi goreng.
"Bang aku pesen soto sama es jeruknya 2" pesan Vera dan Ryan, abang abang tersebut segera membuat apa yang sudah dipesankan
"Sayang, aku yang cuapin ya" terdengar suara Ryan menggoda Vera. Vera pun mengangguk malu mendengar itu.
Beberapa hari sesudah Refa menolak Vian, berlanjutlah Vera yang ditembak oleh Ryan di depan kelas. Tentu saja Vera menerima, karena mereka sudah salang mencintai.
"Dulu siapa ya, yang bilangnya mau fokus belajaVera. n gak mau pacaran" Vera tertawa kecil mendengar ejekan Refa dari samping.
"Itu kan dulu, fa" balas Vera ke arah Refa.
"Oh iya gaes, besok murid yang baru itu, adalah saudara sepupu jauh aku. Jadi nanti yang akrab ya sama dia. " Refa terkejud mendengar perkataan Vian, ada rasa tenang ketika mendengar bahwa itu adalah sepupu dari Vian.
"Tapi fa... Dia itu cowok"
Uhukkk... Refa tersedak mendengar kata kata dari Vian
"Apaaa?? Cowok??? Masa aku harus nemenin, ngajarin anak cowok?? "
"Bwahahaha"tawaan dari Vian, Vera dan Ryan gang membuat Refa tambah kesal
"Jodoh kali lu dama dia" kata Vera yang asal nyrocos begitu saja. Dia lupa bahwa Vian menyukai Refa
Suasana kembali menjadi hening karena perkataan Vera
"Gara gara kamu sih" "Namanya lupa" "Makanya jangan asal nyrocos" "Udah ah, orang gk sengaja" "Kalo Vian marah gimana" "Paling bentar marahnya"
Suara bisik bisik antara Ryan dan Vera terdengar oleh Refa dari samping. Vian tetap saja sibuk menunduk dengan ekspresi marah. Refa hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan mereka semua.
***
Suasana kembali menjadi sepi meskipun mereka sudah selesai makan. Tadi, juga tidak ada acara suap suapan yang tadi sudah dibicarakan. Mungkin karena keadaan yang terjadi saat ini.
"Ihh, tu kan adkel yang songong itu kan? " "iya, sok cantik banget"
Refa tak peduli banyak orang yang membicarakannya, Vian dengan cepat menarik tangan Refa agar segera cepat meninggalkan kelas 12.
" Refa, aku mau ngomong! " "Ngomong apa? " "Ikut aku dulu! "
Vian menarik tangan Refa dan mengajaknya ke sebuah tempat yang agak sepi.
"Mau ngomong apa? " Tanya Refa kepada Vian
" Refa, aku sayang kamu, jadilah pacarku, aku capek kayak gini terus!! " Refa diam membisu dengan tangan yang masih di dalam genggaman Vian
"Vian, aku.. Gk bisa" Refa memberanikan diri menatap Vian dengan wajah marah mendengar penolakan Refa
"Kamu lebih milih kita pacaran atau kita gak bersahabat lagi!! "
"Yan, bukan aku gk suka sama kamu, tapi aku sudah nganggep kamu kayak kakak aku sendiri "
"Aku gk peduli, cepet!! Pilih kita pacaran atau kita sudahi persabatan ini!! "
Refa diam membisu dengan kepala diundukkan kebawah, Refa bingung dengan apa yang akan dia pilih. Bubar atau pacaran??
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Refa Oliver Agiesta
-mau tau gak sihh, siapa cowok murid pindahannya?? -Mau tau gk sih apa pilihannya?? .
.
.
Ditunggu aja ya updatenya😘 Vote and like makasi...