...
Secercah harapan yang kini mulai berayunan
Bersama- sama di atas tanah pasundan
Kamu menarik perlahan masalalumuKau tarik aku sebagai peredam sakitmu
Kau buat dia kembali menjiwaimu
Kamu buat aku seakan akan semuanya tidak terlihat
Aku yang berada di dekatmu menepi hingga di ujung ufuk hatimuAku yang kian kali menyalahkan diri sendiri jikalau kita berbincang keras
Aku yang mengusap air matamu saat semua yang lain beranjak pergi untuk membantumuAku yang sering kali mengangkat bahumu disaat yang lain ingin engkau jatuh , aku dan diriku yang tidak membiarkanmu terhanyut di dalam hutan belantara pikiranmu
Kamu terlalu bimbang,terlalu lugu atau memang sengaja berpura-pura, sandiwara mungkin dan aku yang brutal ini tidak tau sedang apa kau di belakang hatiku meminta nya kembalitapi tetap ingin bersamaku.
Pilar cinta tidak seperti ini menghardik keduanya untuk dijadikan rasa, rasa itu tunggal cinta itu nada irama, mengahargai rasa adalah suatu keharusan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Monolog Karsa
Teen FictionJiwa yang masih ingin terikat dan selalu ingin terus mengingat hal baik dan buruknya tidak ingin di simpan rapih-rapih di meja kenangan, lalu jiwa nya terus memberontak seolah-olah tidak iklas dengan hal yang sudah terlewat