Cutie Vampire Hunter

BAB 1 : Soiled Blood

-Vampir sebenarnya bisa keluar di bawah sinar matahari, dan itu tidak membakar mereka. Tetapi pada siang hari, mereka tidak dapat menggunakan kekuatan mereka. Jadi mereka biasanya hanya tidur di siang hari, karena mereka rentan.

-Vampir terlihat agak normal,
memiliki kulit pucat dan gigi sedikit runcing. Mata mereka tidak bersinar dengan warna yang tidak alami, dan kulit mereka tidak berkilau.

Refleksi mereka tidak muncul di cermin atau permukaan lain seperti air, dan mereka tidak memiliki bayangan.

- Indera sentuhan, rasa, penglihatan, pendengaran, dan bau mereka semua meningkat.

-Vampir harus diundang ke dalam rumah seseorang sebelum mereka bisa masuk.

Kekuatan vampir:

-Keabadian

-Kekuatan manusiawi, setara dengan 20 pria kuat

-Immun ke cara serangan konvensional (kecuali jika itu siang hari, dan kemudian mereka dapat dirugikan dengan metode biasa. Namun mereka hanya bisa dibunuh dengan tiang kayu ke jantung.)

- Kelincahan manusia super

Kemampuan hipnotis, menggoda, dan ilusi kuat

-Dalam Batasan, lenyap dan muncul kembali di lokasi baru sesuka hati (dalam bentuk uap.)

-Gigitan vampir tidak menyebabkan kematian. Korban akan menunjukkan tanda-tanda pergeseran, sampai mereka akhirnya mati dan berubah menjadi vampir juga. Tanda-tanda pergeseran meliputi: kehilangan nafsu makan (jijik oleh makanan normal), menghindari sinar matahari, tidur di siang hari, taring akan mulai tumbuh.

-Setelah meminum darah korban, darah itu kemudian di dalam vampir, dan menjadi ternoda. Jika vampir kemudian memaksa korban untuk minum darah tercemar mereka sendiri, mereka akan menjadi rentan terhadap pengaruh vampir / hipnotisme.

( maksudnya orang yg digigit vampir otomatis darahnya kan pindah ke si vampir, nah darah yg udah di vampir itu jadi gak murni lagi karena udh tercemar vampir. Nah kalau si vampir maksa korbannya buat minum darahnya sendiri < yg udah tercemar vampir > maka vampir itu akan memiliki kendali penuh atas si korban) 

Bab 1 : Soiled Blood 

Sirene meraung-raung di kejauhan, suara yang begitu sering terdengar hingga menjadi gumaman di belakang pikiran semua orang. Bahkan pada siang hari, langit gelap, bayangan konstan membayangi kota yang telah lama mencuri ingatan langit biru. Satu-satunya cahaya yang diberikan adalah dari tanda-tanda neon mencolok yang menempel di hampir setiap bangunan, warna-warna cerah terlalu keras dan ofensif untuk memberikan kehangatan yang sebenarnya. Mereka berkelap-kelip di pantulan jalan-jalan yang basah kuyup dan trotoar beton, genangan-genangan air di jalan-jalan yang rusak.

Bahkan hujan tidak bisa membersihkan kotoran kota, koleksi sampah menumpuk di dinding dan berserakan di tanah. Air yang jatuh hanya menambah lapisan gelap yang dingin dan tak kenal ampun.

Jika Sehun memejamkan matanya, dia masih bisa mengingat seperti apa kota itu dulu. Sebelumnya ada begitu banyak bangunan, ketika udaranya tidak tercekik oleh asap dan korupsi. Dia seharusnya sudah lama pergi, tetapi jauh lebih mudah untuk berbaur ke tempat seperti ini. Sehingga jauh lebih mudah menemukan dan membunuh korbannya tanpa tertangkap.

Mengintip ke arah lorong gelap, Sehun memperhatikan mangsanya dari sisi atap. Seluruh kelompok orang, merokok dan tertawa bersama di dini hari. Sehun bisa bertahan lama dengan darah mereka.