#02

21 2 0
                                    

Maurel pun langsung memasuki kelas itu dengan sedikit tegang .
"Wahh, cantik yah murid barunya ,nambah satu lagi nih di kelas kita cewek cantiknya " sahut salah satu murid. "Dipikiran Lo tuh cewek mulu,pelajaran kek biar otak Lo tuh ada guna nya dikit" jawab seorang cowok yang kelihatan kesal dengan pemikiran teman nya yg satu ini dipikiran nya cuma cewek aja nggak ada yang lain kecuali yah klu bukan cewek yah makan.
"Sirik aja Lo" jawab Bani seorang murid yang pikiran nya cuma cewek aja . Devan pun melihat sinis Bani yang selalu berdebat dengan nya .
Devan yah dia yg menjawab pertanyaan Bani tadi .Devan murid yang bisa dibilang cuek dengan namanya cewek tapi sekali dia jatuh cinta dia kan mempertahan kan cinta nya itu.
"Hai teman' perkenalkan nama saya maurel ayudiah putri ,panggil aja maurel ,saya pindah dari Bandung ,alasan saya pindah kesini karna ayah saya di tugas kerjakan di Jakarta " jelas maurel kepada teman'nya. "Hai maurel..." Serentak jawab semua siswa yang berada dalam kelas .
" Nah maurel kamu bisa duduk di sebelah Devan yang paling belakang " ujar Bu indah . "Wah wah kan  gue jg blng apa jodoh ma nggak kemana ,tuh liat sekarang dia disuruh dudk di samping Lo devan" sahut Bani yang tdk sama sekali di perhatikan Devan .
Devan hanya membuang muka ketika maurel duduk di samping nya dia tdk peduli siapa yang duduk di samping nya itu .
"Hai gue maurel" sambil mengulurkan tangan nya kepda devan. Devan yang sembari menghayal tdk jelas langsung berbalik kepada maurel . "Devan " jawab singkat Devan tanpa mengulurkan balik tangan nya .
Tanpa berkecil hati dengan kelakuan Devan ,maurel kembali memutarkan badan nya menjadi menghadap ke depan .
" Hai nama gue Dinda " Dinda yg mengulurkan tangan nya kepada maurel dengan senyum kecil di wajah nya . "Maurel " jawab maurel yang membalas uluran tangan Dinda.
"Gue kasih tau yah sama lo orang di sebelah Lo itu agak sinting jadi sabar' aja dudk dekat dia " bisik Dinda kepada maurel yang tanpa di sadari Devan mendengar nya walaupun kecil . " Apa Lo blng gue sinting ,lo tuh yang sinting hasut' orang buat ngatain gue sinting lagi" jawab Devan kesal kepada Dinda . "Hahaha yah emang Lo sinting ,buktinya pernah bicara sendiri terus senyum' sendiri ,eeee" ujar Dinda sambil mengeluarkan lidah kepada Devan . Maurel yang duduk disitu hanya bisa tersenyum melihat kelakuan Devan dan maurel yang saling mengejek .

Bel istirahat pun berbunyi .semua siswa berlari'an pergi ke kantin di akibatnya perut mereka yang sudah kaya cacing kepanasan . " Rel ,yuk kekanti,lapar nih gue" ajak Dinda kepada maurel . " Ayo gue juga udah laper" sahut maurel . Mereka pun beranjak dari tempat duduk untuk menuju kekantin ,maurel terdiam sebentar mengapa Devan tdk kekantin . Ah bodo amat ngapain dia mikirin Devan yang cuek kepada nya.

Sesampai di kantin dan sudah memesan makanan mereka berdua bingung mau dudk dimana ,teman dudk kantin sudah penuh dengan manusia' yang kelaparan . "Woi Dinda, maurel .sini " lambai seseorang dari kejauhan dan orang itu adalah Bani yang memanggil mereka .

"Yuk ,kesana " .mereka berdua pun berjalan ke arah Bani .tanpa di sadari ternyata sudah ada Devan jg di sana ."bukannya dia tadi di kelas sedang ngalamun ,kok tiba2 aja udah di kantin ,cihh kek makhluk gaib aja" sahut dalam hati maurel yang tersenyum heran kepada Devan.
Setelah makan 15 menit yang lalu devan duluan ke kelas eh salah bukan kelas tapi belakang sekolah .dia kesana untuk dudk sendiri menenangkan dirinya ,itu kebiasaan darinya klu dari kantin .
"Uhhh sial banget sih gue hari ini ,knp jg murid baru itu harus duduk dekat gue sih " .sambil melepar batu yang ada di dekatnya Devan tampak kesal hari ini kenapa harus di samping dia sih cewek itu dudk kan masih banyak yang kosong selain di sebelah Devan ,Devan hanya mengendus kesal dengan kejadian hari ini dan akan terjadi sampai dia tamat sekolah. Bukan bagiamana Devan banyak tdk menyukai cewek berada didekatnya ,menurut dia cewek hanya buat dirinya kurang fokus dengan apa yg dia lakukan .

INI AWAL DARI PERTEMUAN KITA DEVAN

Sabar yah guyss kita tulis pelan" ceritanya ,ini tentang Devan yang nggak menyukai keberadaan maurel didekatnya .
#jangan lupa komen

MaureldevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang