Sinar matahari yang menusuk mata masuk kedalam ruangan Dimata maurel beristirahat .
"Pagi mah,," sapa maurel dari kejauhan menuju ke ruang makan untuk sarapan .
"Kamu jadi ikut mendakinya ?" Sahut Yuli.
"Jadi lah mahh,ini baru mau berangkat ." Jawab maurel.
"Oke disana kamu hati' yah jangan terlalu banyak tingkat nanti nyasar di gunung ngak bisa plng nanggis lagi. " nasehat Yuli kepada maurel.
"Sipp mamaku sayang. Klu gitu maurel berangkat dulu ,ummachh." Ucap maurel sampul mencium pipi Yuli lalu pergi.Setiba di sekolah maurel dan Dinda langsung menuju ke lapangan untuk mendengarkan instruksi dari guru.setelah selang beberapa menit mereka semua siap untuk berangkat .
Maurel dan Dinda duduk bersamaan di bangku paling belakang ,sedang kan Bani dan Devan di bangku sebelah mereka .Hari ini tidak seperti biasanya menurut maurel ,Devan kelihatan ganteng banget jika berpakaian seperti itu memakai topi dan kacamata wahhh ini hal yg langkah bagi maurel .sontak maurel langsung mengeluarkan ponselnya lalu memotret Devan secara diam' tanpa sepengetahuan Devan .
Dan akhirnya mereka sampai di tempat tujuan .
"Sini semua berkumpul dulu."
"Nah kita berdoa dulu sebelum mendaki supaya perjalanan kita di aman dan selamat. Berdoa di mulai."
"Selesai berdoa kalian boleh langsung jalan menuju keatas ,di setiap jalan sudah ada papan petunjuk ,kalian tinggal ikutin papan petunjuk itu saja ." jelas ibu indah .Dan mereka pun mengikuti apa yang ibu indah perintahkan .
Moga aku sabar dalam hal ini devan ...
"Rel ,lo kok barang bawaan mu banyak bangetttt gitu .ampunnn Lo mau pindahan yahh hahaha". Tawa Dinda mengejek maurel .
"Hehe ,ini mama yang siapin tadi malam ,yah mana gue tau klu segini banyak nya ". Sahut maurel yang menggaruk kepalanya yg tidak gatal.
"Sini gue bantuin bawa barang Lo ".ujar Bani menawarkan bantuan .
"Eh ,nggak usah gue bisa sendiri kok ". Jawab maurel.
"Yakin bisa". "Iya banii".
"Yah klu dia nggak mau bann ,nggak usah di paksa sih .sok jual mahal gitu".ketus Devan yang daritadi melihat percakapan mereka semua itu.
Maurel hanya bisa diam melihat perlakuan Devan kepadanya ,bukan nawarin kek kaya Bani kan maurel maunya sama Devan bukan banii...
Di setengah perjalanan"Rel minta minum lo dong ,minum gue habis dari tadi ,soal nya gue haus banget klu daki dakian gini". Pinta Dinda.
"Ini ,ambil aja". Sambil mengulurkan sebotol minuman kepada Dinda .
"Sok baik banget sebentar Lo yang kehausan baru Lo rasaiin ".ketus Devan yang malah marah' maurel memberikan minuman nya itu kepada Dinda.
" Nggak papakok Din ,ini buat kamu aja ,nggak usah dengerin Devan ."sahut maurel.
"Iya makasih yah ".
"Emm iya sama-sama".
Di perjalanan yang hampir sampai maurel sudah merasakan haus tapi iya menahan nya dulu karna air minumnya sudah dia berikan tadi kepada Dinda . "Duh gimana nih gue haus banget ".guman maurel pada dirinya sendiri .
Disana cuma ada maurel dan Devan di tengah perjalanan Dinda ,Bani dan murid lainnya sudah mendahului mereka berdua ."Nihh gue tau Lo haus ,makanya ngak usah maksain kasih ke orang lain klu Lo sendiri aja butuh" ketus Devan kepada maurel.
"Emm makasih. ,tapi berbuat baik itu ngak ada salahnya kapada teman sendiri ".
"Terserah lo deh ". Guman Devan sembari kesal terhadap maurel yang tidak ada telinganya klu di beritahu .JANGAN BUAT GUE TAMBAH NYAMAN ATAS KELAKUAN LO INI
Kita updet setiap hari yahh...
Jadi tungguin
KAMU SEDANG MEMBACA
Maureldevan
Teen Fiction"Aku tidak memaksa seseorang untuk mencintaiku begitu cepat ,tapi aku akan menunggu sampai ia benar-benar mencintaiku ". "Tapi kesabaran ku dalam menunggu jg ada batasannya ,devan".