"Mah, jangan tinggalin vely, Mah ... mamah" Lovely selalu saja memanggil wanita yang di panggilnya Mamah itu.
Wanita yang di panggil Mamah oleh Lovely itu tak mengubris perkataan anaknya itu. Wanita parubaya itu terus berjalan dengan menahan rasa sakit yang terus menerus menusuk tubuhnya.
"Ya, Tuhan jika memang inilah akhirnya, maka aku akan menerimanya." Batin wanita itu. Dan...
Brukk....
"Mamah, ya..ampun Mamah. Mamah kenapa??. Mamah harus kuat ya." Mohon Lovely dengan derai air mata yang tak terbendung lagu.
"Nak, Mamah mau mintak kamu jaga diri kamu dengan baik ya, Mamah jugak ngak mau lagi nge..uhk..uhk..liat kamu seperti ini lagi. Penurut sama papah selalu berbuat ba..uhk..uhk..ik." tutur wanita itu tersekal-sekal menahan sakit.
"Mamah yang bakal jagain Vely terus itu Mamah jadi jangan ngomong seperti itu lagi." Ucap Lovely yang sudah tak bisa membendung tangisnya.
"Mamah..uhk..tau, sayang. Kalau mamah mau mamah akan selalu ada buat kamu, tapi Mamah udah enggak kuat su..uhk..uhk..lagi."
"MAMAH JANGAN TINGGALIN AKU MAH AKU NGAK MAU.." teriak Lovely histeris melihat Mamahnya yang sudah pergi menuju ajalnya.
~~~~~
"MAMAH". Teriak Lovely sambil menangis histeris."Mamah Vely bakalan buktiin bahwa aku bisa menjadi anak yang Mamah ingikan." Seru Lovely mulai setahil lagi.
Tok..tok..tokk
"Non, Vely. Non udah siang nih non." Teriak bi Asri ibu angkat Lovely yang notabenya pembantu rumah tangga di rumah Lovely.
"Mampus ini kan hari pertama gue di tuh sekolah, udah telat aja." Batin Lovely merutuki ke cerobohanya.
"Iya buk Vely keluar entar kalau udah siap." Terik Lovely yang dapat di denar.
"Iya, Non cepat keluar biar serapan entar non sakit." Titah bi Asri. Lovely tak menjawab melainkan langsung pergi berlari ke dalam kamar mandinya.
Selesai melakukan kewajiban ritual mandinya dan selesai dengan seragam putih abu-abunya yang tak serapi anak SMA pada umumnya, apa lagi dalam situasi serupa seperti Lovely ini, sebagai anak baru maka pasti akan bertampilan rapi, tapi berbeda halnya dengan Lovely yang berantakan. Baju yang di keluarkan, attribut yang tak terpasang, rambut yang berantakan membuat karakter Lovely yang keras dan berantakan terlihat.
Lovely tersenyum garing memperlihatkan deretan gigi bersih, rapih di depan cermin yang memantulkan dirinya dan mempercantik diriny.
"Gue kalo diliatin lama-kelamaan makin cantik aja." Ucap Lovely yang melebih-lebihkan.
~~~~~
"Non, kita udah sampai di sekolah baru Non vely" seru pak Udin memberitahu Lovely yang sedang sibuk memainkan hpnya, melalui kaca sepion.
"Oh..iya, pak aku turun dulu ya pak.
Nanti vely telvone kalau mau pulang sekolahnya.""Iya Non. Bapak pulang dulu." Ucap pak Udin, selagi melihat vely yang mulai turun dari mobil. Setelah mendengar ucapan pak Udin, Lovely langsung melajukan langkah kakinya melewati koridor sekolah yang mulai di penuhi para siswa/i.
"Dia siapa? Gue kok enggak pernah liat??"
"Eh..eh.. ada cewek bening tuh. Cantik bener!!".
"Halo cantik"
"Siapa tuh?. Anak baru kali ya?!."
"Halo cantik..pwt..pwt"
Lovely bergidik ngri, bisikan-bisikan
Yang dilontarkan para murid di sini membuatnya gerah. Dan.....Brukk...
"Aduh, kau jalan liat-liat dong. Sakit banget kaki gue." Ucap Lovely meluapkan emosi dan kekesalannya.
Bukannya membantu atau mintak maaf, cowok jangkung itu malah memperhatikan Lovely dengan tatapan tak bersahabat.
1
2
3
4
5Cowok perparas tampan dan tubuh yang atletis membuat mata Lovely melotot." Dulu waktu gue di Perancis gue ngak langsung kayak gini liat cowok ganteng" batin Lovely.
Cowok jangkung itu mengulurkan tangannya dan di sambut Lovely antusias. Mungkin ini yang katanya cinta pada pandangan pertama:v.
Tak lama kemudian cowok itu melenggang pergi dengan tangan yang di masukkan kedalam saku celan, yang menambah kesan cool.
Para siswa/i yang melihat kejadian itu ada yang memberi wajah wemburu, datar bahkan marah. Iba?, ungkin tak ada.
~~~~~
"Sial banget sih hari pertama!!." Ucap Lovely merutuki ke bodohannya.
"Ini mana lagi kelas gue dari tadi udah muter-muter kagak ketemu. Inikan punya gue yak.. kok gue kagak hapal jalannya?!." Seru Lovely sambil tersenyam mengingat ia tak pernah datang dan berkunjung ke sekolah miliknya sendiri.
"Ini dianihhh. Ketenu jugak!!."
Ucap Lovely berhenti di depan kelas yang tertulis, XI mipa 2.Tampa pikir panjang Lovely masuk ke dalam kelasnya dan menduduki kursi paling pojok belakang.
Semua orang yang berada di sana hanya dapat memperhatikan dan berbincang-bincang kecil mengenai kedatangan Lovely.
"Lo semua ngapain ngeliatin geu kayak gitu?!." Tanya Lovely yang kesal akibat tatapan dan raut wajah mereka yang tak bersahabat kepada Lovely.
"Selamat pagi, anak-anak...!!" Sapa pak Iwan yang baru masuk ke dalam kelas. "Pagi...pakk.." jawab para murib kompak, kecuali Lovely.
"Ok. Mungkin kalian semua udah tau bahwa kalian memiliki teman baru. Oke, tolong perkenalkan diri dan maju kedepan." Perintah pak Iwan kepada Lovely. "Nama dan asal?" Tanya pak Iwan yang memasang wajah penasaran.
"Lovely Athalana Gidion, Perancis." Jawab Lovely singkat.
●●●●●
Hai teman-teman jangan lupa tinggalin jejak ya.😁😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely
Teen FictionLovely Athalana Gidion, gadis yang sering dipanggil vely itu bukan gadis baik bahkan jauh dari kata baik. Masalalu yang menyedihkan membuatnya berubah 99% menjadi gadis yang tidak lagi memiliki hati nurani. Gadis yang dulunya di kenal cupu, pendiam...