01

241 40 34
                                    

"Sedang apa kamu Claretta?!" Suara pak Aprinal memecah kesunyian yang ada di dalam kelas XI Ipa4 itu.

Claretta, gadis yang sedang membuka google di handphone nya hanya bisa diam dan merutuki dirinya sendiri di dalam hati.

Mati gue!

Bapak yang sering di juliki dengan "Sir slowmo" Itu berjalan ke arah meja Claretta.

"Anuu... Nggak sedang apa apa kok pak" Ucap gadis itu dengan wajah yang pucat pasi.

Pak Aprinal merogoh laci meja Claretta, tangan gadis itu dengan cepat menahan tangan pak Aprinal yang ingin mengambil hp nya.

"Ampunn pak ampunn... iyaa lain kali Retta bakal belajar, nggak nyontek lagi, tapi..tapi jangan ambil hp Retta ya pakk" Rengek Retta dengan wajah yang memelas.

Pak Aprinal melihat Retta dengan wajah datarnya "Kali ini bapak maafkan, tapi jika terulang lagi, kamu tidak boleh ikut ujian dan hp kamu akan bapak sita" Kata Pak Aprinal.

Claretta Pyralis gadis yang kerap di panggil Retta itu memiliki perawakan yang manis, memiliki alis yang tebal, dengan rambut pendek dan poni yang selalu on top kapanpun dan dimanapun itu.

Kelas yang tadinya sunyi menjadi ribut karena Claretta yang ketahuan melihat google

"Sudah! kalian kembali fokus dengan kertas ujian masing masing, jangan ribut atau kertas ujianya bapak ambil sekarang juga!"

Seketika ruangan kembali menjadi sunyi dan semua kembali fokus dengan lembar jawabanya masing masing.

Hanya Claretta yang tidak bisa fokus, jantung nya masih belum bisa berdetak dengan normal. Gadis itu membenturkan pelan kepalanya di meja.

"bego! bego! bego! Bego banget lo Claretta!" Gadis itu terus merutuki dirinya dalam hati.

Claretta tidak mengerti sama sekali dengan soal soal yang sedang menunggu untuk di isi, tadi malam dia tidur larut malam, bukan untuk belajar tapi dia menamatkan drakor hotel de luna yang endingnya bikin baper dan dia tidak membuka buku pelajaran sama sekali.

Baru setengah soal yang Claretta isi, sisanya Claretta hanya mencoret coret kertas tanpa tujuan yang jelas dia sudah pasrah berapapun nilai yang akan bapak itu berikan.

Claretta melamun melihat ke pintu luar, seketika tawa nya meledak melihat apa yang baru saja dia lihat tepat di depan pintu kelas.

Seisi kelas melihat ke arah Retta dengan tatapan bingung, pak Aprinal menatap Claretta tajam.

"Kamu ini, dari tadi membuat masalah terus, sini kertas ujian kamu!" suara pak Aprinal terdengar lebih seram dari sebelumnya

Claretta juga sudah pasrah, dia beranjak dari kursinya dan menyerahkan kertas kutukan itu di atas meja pak Aprinal, pak Aprinal mengambil kertas ujian Claretta dengan tatapan yang sinis "Kamu boleh keluar sekarang"

Tanpa menngucap satu patah katapun gadis itu keluar ruangan dengan prasaan yang muak dan juga kesal.

Mata Claretta mencari cari dimana orang yang tadi terpeleset di depan kelasnya, orang yang membuat dia harus keluar dari kelas sebelum waktunya.

Di lihatnya seorang laki laki tengah membersihkan celana abu abu nya di ujung koridor.

"Itu dia!" kata Claretta dalam hatinya

Claretta berjalan menghampiri laki laki itu

"Woy! Ngapain lo jatuh di depan kelas gue?" Claretta menepuk pelan pundak cowok itu dan ikut duduk di samping cowok yang memiliki alis tebal itu.

CLARETTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang