Menjadi sahabat seorang Adji Adhikari, Claretta sama sekali tidak menyangka cowok itu akan meminta sesuatu yang sangat aneh dan tidak masuk akal seperti itu.
"Hah? Maksud lo apaan sih?" ucap Claretta masih tidak percaya dengan apa yang dia dengar
"Lo mesti jadi temen gue ah maksud gue sahabat gue"
"Kenapa mesti gue? Emangnya lo nggak punya temen apa? Sampai sampai meras gue buat jadi temen lo" Omel Claretta
"Iya, emang gue nggak punya temen" jawab Adji lagi
Claretta terdiam mendengar jawaban dari Adji, Claretta memang jarang melihat Adji di sekolah, bahkan dia pikir cowok ini adalah anak baru tapi Claretta tidak pernah tau jika Adji tidak memiliki teman sama sekali.
"Maksud gue nggak gitu, duh tukan gue jadi merasa bersalah kayak gini" Ucap Claretta
"Kenapa lo? Santai aja kali kan sekarang gue udah punya temen eh sahabat, iya kan?"
"Hah? Eh i-iya.." jawab Claretta sedikit kaget dan tidak tau harus berbuat apa
"Jadi karna sekarang lo sahabat gue, temenin gue ke kantin" Ucap cowok itu sambil keluar dari perpustakaan.
"Eh kok pergi sih? Tungguin gue!" Ucap Claretta sambil sedikit berlari mengejar Adji.
Kantin sudah tidak terlalu ramai, sepertinya anak anak sudah banyak yang kembali ke kelas, karna jam istirahat yang sudah hampir habis, sebenarnya Claretta enggan ke kantin takut nanti dia terlambat masuk ke kelas tapi perutnya tidak bisa menahan lagi, Claretta sudah kelaparasan sekarang.
"Pesenin gue batagor satu sama jajus gulbat satu" Kata Adji
Claretta yang hendak berjalan ke arah tempat duduk berbalik menghadap ke arah Adji, "Loh kok gue sih yang mesen? Dimana mana juga cowok yang mesen makanan" Ucap Claretta sambil cemberut
"Kan sekarang lo sahabat gue, jadi apa salahnya sih mesenin makanan sahabat sendiri" Kata Adji yang sekarang sudah duduk manis di tempatnya.
Claretta sedang tidak ada tenaga untuk berdebat dia langsung memesan makanan karna perutnya sudah berbunyi dari tadi.
Claretta kembali ke tempat duduk dan melihat Adji yang kini tengah sibuk dengan game yang ada di hp nya.
"Jadi lo ngajak gue ke perpus cuma mau ngomong gitu doang?" Kata Claretta memulai pembicaraan
"Hooh" saut Adji yang masih sibuk dengan game nya.
"Ngapain mesti di perpus coba? Lo nggak tau gue harus ngebuang waktu gue yang berharga cuma buat ketemu sama lo di perpus!" omel Claretta.
Adji tidak menghiraukan perkataan Claretta sama sekali, dia masih sibuk dengan game nya itu
Claretta yang melihat itu hanya bisa mengelus dadanya mencoba bersabar agar sendok yang ada di depannya ini tidak melayang ke arah cowok yang ada di depanya.
Beruntung batagor pesanan Claretta sudah siap, gadis itu tanpa banyak bicara dia langsung menghabiskan makanan yang ada di depannya.
Adji masih sibuk dengan game yang ada di tangannya tanpa menyadari bahwa makanan pesanannya sudah siap.
"Makan nih makanan lo biar nggak mati!" Ucap Claretta sambil menoyor kepala Adji
Adji mengusap kepalanya pelan, melihat batagornya yang masih utuh dan batagor Claretta yang sudah ludes
"Buset cepet bener lo makan, kelaparan ya lo?" Ledek Adji saat melihat piring batagor milik gadis yang ada di depan nya.
claretta beranjak dari tempatnya ingin kembali ke kelas
"Mau kemana?" Ucap Adji yang baru menyuapkan suapan pertama ke mulutnya
"Balik ke kelas bego! Ntar lagi masuk" Ucap Claretta sambil melihat jam tangannya.
"Gue nggak ada nyuruh lo buat balik ke kelas"
"Dan gue nggak ad niat buat dengerin perintah lo" Balas Claretta geram dan langsung pergi dari pendangan Adji.
Adji yang melihat Claretta kesal hanya tersenyum dan dia kembali fokus dengan batagor yang ada di hadapannya.
Claretta bergegas hendak kembali ke kelasnya, di tengah perjalanan dia melihat Langit sedang duduk berdua dengan Intan kakak kelas yang terkenal karena kecantikan nya. Dari jauh Claretta bisa melihat Langit dan Intan yang sedang tertawa lepas, berdua.
Entah mengapa melihat itu hati Claretta menjadi sedikit nyeri, Claretta memegang dadanya yang terasa aneh.
Claretta terus berjalan melewati Langit dan Intan, gadis itu bersikap seolah olah tidak melihat apapun.
"Retta!" Panggil Langit yang berdiri menghampiri Claretta
Claretta menghentikan langkahnya "Eh kakak" Ucap Claretta sambil tersenyum kaku.
"Kamu udah makan?" tanya Langit
"Udah kok, ini tadi Retta baru habis dari kantin" Kata Claretta
Claretta melihat ke arah Intan, "Kak Langit di sini ngapain?"
"Tadi pas pulang dari kantin Intan ngajak diskusiin tentang event yang bakal di adain bulan depan" Jawan Langit
Claretta mengangguk tanda mengerti "Kalau gitu Retta duluan masuk ke kelas, kakak lanjut aja lagi diskusi nya" kata Claretta
"Susu tadi udah di minum?" Tanya Langit
"Bel—"
"Langit!" panggil Intan yang memotong ucapan Claretta
"Kenapa?" tanya langit yang beranjak kembali ke tempat duduk nya
Claretta yang belum sempat melanjutkan ucapanya hanya bisa menahan amarah nya.
"Kak, Retta pergi dulu ya!" Ucap Claretta yang langsung pergi dari tempat itu.
Langit yang hendak mengejar Claretta di tahan oleh Intan.
"Lo kau kemana sih? Proyek kita masih banyak dan bentar lagi bakal masuk, bulan depan Langit dan ini sama sekali belum rumpang" Omel Intan
Langit yang mendengar itu kembali duduk di tempatnya, "Yaudah yang mana lagi" kata Langit yang kembali fokus dengan kertas yang ada di tangan Intan.
Claretta berjalan dengan perasaan sedih, kesal, dan marah yang menjadi satu.
Hatinya terasa sakit saat melihat Langit bersama dengan cewek lain, tapi dia sadar diri, dia dan Langit tidak terikat hubungan apapun.
Claretta berusaha sebisa mungkin menghilangkan perasaan tidak menyenangkan itu dari dalam dadanya, perasaan yang membuat mata nya memanas dan ingin menangis.
Sampai bertemu di chaprer selanjutnya
Salam Taramarischaa

KAMU SEDANG MEMBACA
CLARETTA
Genç Kurgu"Hai, gue Claretta dan gue bukan orang aneh" -Claretta Pyralis