Kim Minjo pov
Orang-orang asyik menikmati pesta ini . Aku mungkin tidak memiliki banyak keterampilan, dan kurang pandai bergaul. Aku tertawa pelan pada diriku sendiri ketika aku melihat teman-teman sekelasku yang mabuk , menari, sesekali bercumbu dengan pasangannya. Aku suka pesta, meskipun hanya menikmatinya.
Aku telah duduk dalam posisi yang sama selama 45 menit terakhir, minun secangkir bir yang sama. Aku tidak keberatan duduk sendirian di sofa tua yang usang. Aku memang masih agak penyendiri. Meskipun aku punya banyak teman, aku tidak dekat dengan mereka. Aku terkejut, keluar dari lamunanku ketika merasakan ada yang duduk di sofa sebelah kananku.
Beralih untuk melihat ke arah sampingku, betapa terkejutnya ketika melihat seorang Ahn Yujin, tuan rumah pesta. Aku hampir merindukan moment seperti ini.
"Apakah pestaku membosankan?" Yujin bertanya dengan serius, sambil menatapku. Kembali ke alam sadarku untuk menjawabnya, aku bahkan sulit merangkai jawaban singkat untuknya.
"T-tidak! Sama sekali tidak! A-aku hanya tidak terlalu suka bersosialisasi. Pesta ini luar biasa." Ujarku putus asa.
Bibirnya menampakkan senyum kecil, tidak diragukan lagi pasti menurutnya aku sangat menggelikan.
"Apa yang membuatmu sangat gugup?"
"Aku ... Eh ... apa?"
"Aku belum pernah mendengarmu gagap sebelumnya. Apakah aku membuatmu gugup?" Yujin bertanya dengan seringai yang masih menempel di wajah tampannya .
"Yah, aku ... ya. Sedikit." Aku mengaku diam-diam.
"Maksudku, kita belum pernah benar-benar berbicara sebelumnya. Kurasa kamu baru saja membuatku terkejut." Aku tidak percaya aku berbicara dengannya. Bintang dari hampir semua mimpiku yang basah. Ahn Yujin berbicara denganku, Kim Minjoo.
"Kamu benar. Kita tidak banyak bicara, kan?" Yujin bertanya retoris.
"Yah, sejak kita memulai tahun terakhir sekolah menengah kita, kurasa kita harus mengambil kesempatan untuk saling mengenal." Yujin menyarankan tiba-tiba.
Aku membeku, tidak tahu apakah dia mengerjaiku atau serius. Untungnya dia tidak menunggu jawabanku. Berdiri, dia mengulurkan tangannya kepadaku dan menungguku dengan sabar untuk meraihnya. Untuk pertama kalinya aku memperhatikan pakaiannya. Dia mengenakan kemeja biru gelap dibalut jas simple . Kemeja ukuran badan , cukup ketat mencetak otot dada dan perutnya yang aku pikir memiliki abs.
Yujin menaikan alisnya dan aku sadar dia masih menungguku untuk mengambil tangannya. Aku cepat-cepat meraihnya dan dia membantuku bangkit dari sofa. Dia lebih kuat dari yang aku sadari dan akhirnya menarikku begitu keras sehingga aku tersandung terlalu dekat dengannya. Wajahku tepat berada di dada bidangnya. Anehnya dia tidak tampak terganggu dan terus memegangnya di tanganku. Matanya melintas ke bibirku begitu singkat. Sama seperti yang aku bayangkan di mimpiku.
"Maaf." Gumamku sambil mencoba mengambil langkah mundur. Aku terkesiap pelan ketika dia menghentikan langkahku dengan tangan di punggungku.
"Naiklah ke atas bersamaku." Dia berbisik cukup keras sehingga aku bisa mendengar ucapannya. Tubuhku membuat keputusan sebelum otakku melakukannya dan hal berikutnya yang aku tahu adalah mengekor di belakangnya ketika dia membawaku ke atas, tanganku masih terbungkus oleh tangannya.
Apa yang ingin dia bicarakan? Apakah aku melakukan sesuatu yang salah? Apakah dia ingin berteman denganku? Kebingunganku makin bertambah ketika kami mencapai lantai dua dan dia mengambil kunci dan membuka kunci pintu ke tempat yang aku pikir kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffebreakwithjinjoo
FanfictionMini seri jinjoo Ahn Yujin x Kim Minjoo Gender bender konten ⚠🔞