Awali dengan vote ya manteman
Kalau ada typo tandai ya🙆•
•
Kinan membuka matanya perlahan lalu menatap langit-langit kamarnya yang berubah menjadi putih padahal seingatnya berwarna biru, kini ia menatap arah kiri lalu mengangkat tangan kirinya, matanya membulat saat melihat selang infus terpasang di tangan kirinya."Shit!"
Bukan ini yang Kinan harapkan ia begitu menyesali perbuatannya yang sok-sokan mogok makan selama 3 hari dan hanya mengkonsumsi air putih, kalau begini ayahnya dan David bakalan tahu yang sebenarnya. Kinan menarik selimutnya hingga menutupi kepalanya, saat ini Kinan malu bertemu dengan kedua orang tersebut, ia yang terkenal humoris dan strong tiba-tiba tumbang karena pria membuatnya malu.
Pintu ruang rawatnya terbuka membuat Kinan memejamkan matanya berakting senatural mungkin, orang yang masuk kedalam semakin mendekati ranjang, Kinan tidak tahu yang datang itu siapa.
"Jangan pura-pura tidur, Ayah tahu kamu udah sadar," kata ayah menarik kursi untuk didudukinya.
Kinan masih ngotot untuk tetap memejamkan matanya meskipun sudah ketahuan. "Matanya dibuka dong masa Ayah dikacangin sih."
"Kinan malu," sahut Kinan masih memejamkan matanya.
"Kamu cuman masuk rumah sakit karena nggak makan? Lah Ayah dulu hampir mati kecelakaan karena perempuan."
Karena cerita ayah, Kinan membuka matanya menatap sang kepala keluarga dengan serius, umurnya hampir menginjak 22 tahun dan ia baru mendengar cerita ayahnya yang satu ini.
"Karena Bunda?"
Ayah menggeleng pelan, "dulu Ayah jatuh cinta sama adek kelas terus kita berdua pacaran sampai di puncaknya dia selingkuh sama teman sekelas Ayah, disitu Ayah sakit hati banget sampai nangis-nangis bawa motor dan berujung kecelakaan Ayah sampai nggak sadar 3 hari, luka permanen di bahu Ayah itu bukti kebodohan Ayah dulu," ayah menjelaskan dengan nada tenang sambil mengusap-usap tangan kanan Kinan.
"Maafin Kinan karena bodoh, harusnya Kinan nggak sampai berakhir seperti ini," ucap Kinan penuh penyesalan.
"Engga masalah ini proses pendewasaan, anggap aja ini pelajaran buat kamu kedepannya. Tadi pagi Ayah mau berangkat kerja eh Raga teriak-teriak karena kamu pingsan di depan pintu kamarmu, Adikmu nggak ke sekolah jadinya, jaga kesehatan ya sayang," ayah berdiri dan memberikan kecupan ringan, "Ayah hari ini mau keluar kota penerbangannya jam 9, Ayah sedih soalnya nggak bisa temenin kamu disini."
"Nggak papa kok kan Ayah kerja untuk beliin aku Mini Cooper," kekeh Kinan meskipun dengan nada bercanda namun dalam hatinya paling dalam ia menginginkan mobil itu.
"Kalau kamu nggak nyiksa diri sendiri Ayah akan beliin kamu, jangan kayak gini lagi ya sayang pokoknya ini yang terakhir," ucap ayah memperingkatkan.
Setelah ayah pergi Kinan kesepian di ruangannya ia membutuhkan ponselnya, kata ayah tadi bunda dan David sedang menuju rumah sakit membawakan perlengkapan untuk Kinan, sedangkan Raga sedang mencari angin katanya padahal angin malam itu bikin sakit.
"Kok kesal?" Tanya Raga tiba-tiba sudah ada didepan pintu.
"Lo belum pulang dari tadi, ya?" Raga mengangguk, "mendingan lo pulang deh tidur di rumah sakit itu nggak enak," ucap Kinan saat Raga membaringkan tubuhnya di sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gravity [TAMAT DI DREAME]
RomanceKinan Sabila Narendra, wanita berumur 21 tahun itu harus merasakan sakitnya penghianatan begitu mendalam sampai membuatnya kehilangan selera hidup. Wanita itu mendapati dirinya terbangun di rumah sakit setelah beberapa hari tidak menyentuh makanan s...