Halo guys,,,
Maaf kalo ada typo 😊
Kalo tidak suka dengan cerita tak apa ^^Selamat membaca 🤗
Tringgggg,,,
Bel pulang pun berbunyi.
"Ca lu pulang di jemput? mau bareng ga?."
"Ga kok, boleh tuh tapi bentar ya gua beresin buku dulu."
"Sip deh jangan lama² oke."
"Iya Alita."
Setelah selesai merapihkan buku mereka pun pulang bersama.
" Oiya rumah lu di mana ca? Deket ga?"
".. Di jalan Flamboyan 1."
"Hah,, serius di Flamboyan?" kagetnya
"Serius lah ta, emangnya kenapa sih?"
"Wahh,, berarti kalian sekomplek."
"Maksudnya apa sih?"
"Ya lo sekomplek sama Gavin." ~sambil tertawa
"Hah, sekomplek sama anak nyebelin itu?"
"Iya serius ca, seriburius bahkan."~ tertawa terbahak
Ketika menuju gerbang sekolah, tiba tiba saja bola basket dari arah lapangan yang tak sengaja mengenai pala aca.
Brakkk
"Aduu siapa sih yang maen bola basket." gumam aca kesel.
"Ca lo gpp kan? mau gua anterin ke UKS dulu ga?" tanya alita dengan khawatir.
"Gpp ta, tapi siapa yang ngenain bole basket ke gua?" gumam aca dengan nada yang cukup lantang.
Mendengar suara itu Genta selaku sahabat Gavin taku jikalau aca sampai nyamperin Gavin, karena dia tau kalo sahabatnya ini kaga bakal minta maaf ke aca.
"Mammpus dah lo." ~batin Genta.
Tiba tiba Gavin menyaut dari arah lapangan. "Gua yang maen basket, kenapa?" suara Gavin yang cukup keras.
Aca pun semakin kesal dan langsung menghampiri Gavin si cowo dingin yang nyebelin menurnya. "Heh!, lo pake nanya segala kenapa? lo tuh harusnya pikir, ni bola kena pala gua." gumam aca dengan nada keseal.
Tapi Gavin sama sekali tidak mendengarkan aca. "..."
"Vin minta maaf ke aca, lo udah gila ya Vin, buat salh tapi ga minta maaf." ucap genta.
"Tau lo vin, untung aca kaga napa²." Lanjut alita yang berbicara.
"Lo tuh manusia atau apa sih? dasar manusia nyebelin." Aca kesal.
Tapi tetap saja Gavin sama sekali tedak mendengarkan mereka.
"GAVIN-!" seru aca. "Lo tuh punya kuping apa ga sih?" tanyanya dengan kesal.
Gavin yang sedari tadi bermain bola basket, kini berhenti dan menghampiri aca. ".. Lo maunya apa hah?" jawabnya dengan nada dingin.
Alita dan Genta yang hanya menonton mereka berdua. "Adu gen gua takut nih".
"Ya emang lo doang ta, gua juga kali."
"Lo tuh manusia terbuat dari apa sih? Udah salah bukannya minta maaf malah cuek gitu!" gumam aca kesal.
"... ya terus gua harus apa?" jawabnya tanpa merasa bersalh.
"Tau lah, terserah lo aja, susah kalo ngomong sama patung, dah yuk ta kita pulang aja, males lama² disini."
"yaudah ayo ca."
Mereka berdua pun pulang.
Gavin yang menatap kesal aca - yang perlahan ilang ditikungang sekolah.
"Semalem gua mimpi apa bisa ketemu cewe kaya dia."
Gavin yang termelongo mendengar kata kata dari sahabatnya itu. "..."
" lagia lo juga sih Vin, udah tau salah, bukanya minta maaf malah lo bikin kesel dia."
".. bodo lah."
"vin lo jangan terlalu cuek sih jadi orang, sama cewe aja gitu, oiya ati ati lo nanti naksir sama si aca, abisnya kalo di liat ² aca tuh cantik juga kaya bidadari yang turun dari kayangan." ~ucap dengan nada kekonyolannya.
"Mana mungkin, ngada² lo gen."
"yeuh bukan ngada², kan gua cuma bilang."
"..Terserah lo aja."
"oiya nanti pulang lo mau langsung pulang apa gimana? kan besok libur, mending kita nongkrong." ajaknya
"udah gila lo ya? gua nongkrong bisa di coret dari kk sama papah gua." jawabnya dengan konyol.
"ya sebenernya tuh Gavin ga sedingin yang orang bayangkan, justru diatuh bisa bersikap konyol, bahkan lebih dari gua, apa lagi kalo udah dirumah 180° berubah, ya cuma emang kalo di luar suka gitu." - batin Genta.
"Heh diem aja lo, lagi mikirin apa sih lo?" tanyanya ke Genta.
"e- eh kaga." dengan nada terbata- bata. "oiya gua lupa nanti lo di coret dari kk lagi, wkwkwk." jawabnya dengan tertawa kecil.
" yaudah deh lanjut lagi, biar kita cepet pulang, cape nih gua pengen rebahan." gumam Genta.
".. yeh dasar anak rebahan."
"Yadah beda sama anak sibuk."
Gavin hanya tertawa. "...-tertawa"
Mereka pun melanjutkan bermain basket.
***
"Oiya ca maafin sahabat gua ya si Gavin, gua selaku sahabatnya minta maaf banget deh ke lo soal tadi."
"Iya ta, udah ga usah di bahas lagi ya, gua kesel aja kalo denger namanya dia."
"iya deh, maaf."
"wkwk, ngapain minta maaf ya?"
"e-egpp, hehe" sambil menggaruk keaplany yang tak gatal.
"eh kapan² maen kerumah gua ya ta." ajaknya.
"siap deh ca."
Aca pun sampai di depan rumahnya.
"Ta gua duluan ya, dadah."
"Iya ca, oiya besok mau joging bareng ga?"
"Boleh, oiya ati ati ya ta."
"sip nanti gua samper deh keruma lo ca, sip makasih ca."
Ayo semangat guys,,,
Scroll lagi guys 😊
Sekali lagi guys, ayo semangat
Dah cukup 😄
Lanjut,,,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
Gavin & Aca { REVISI }
RomanceNamanya Gavin Narendra Adijaya. Dia terlahir dibandung. Anak tunggal dari pasangan Adijaya Dirgantara dan Anne Alika. Papahnya yang sangat tegas dan disiplin dikarenakan profesinya sebagai tentara sedangkan mamahnya hanya sebagai ibu rumah tangga. G...