I Believed
.
.
.
Sequel - Chapter 6
.
.
.
BGM : MXM - I Just Do
.
.
Enjoy!
.
.
.
Hari itu Jihoon pulang lebih cepat dari biasanya, pekerjaan di kantor tidak sebanyak biasanya dan ia sangat bersyukur karena itu. Gadis itu meregangkan lehernya yang terasa pegal dan memijat keningnya pelan.
"Langsung pulang?"
Jihoon menengadah dan melihat Guanlin di hadapannya, ia mengangguk pelan seakan sudah tidak punya tenaga lagi untuk bicara.
"Mau ditemani?" tanya Guanlin lagi
Jihoon menggeleng
Ia sebenarnya sudah tidak marah lagi pada Guanlin, ia hanya benar-benar lelah hingga tidak punya lagi tenaga untuk menanggapi pria di hadapannya.
"Noona yakin bisa pulang sendiri?" tanyanya lagi
"Aku bukan anak kecil," jawabnya
Jihoon meraih tas tangan di atas meja kerjanya lalu ponselnya dari laci meja.
"Aku pulang dulu," ucap Jihoon lalu berjalan keluar dari ruang kerjanya, melewati Guanlin yang masih setia berdiri di depan meja kerjanya.
Guanlin hanya memandangi punggung Jihoon yang berjalan menjauh darinya.
.
.
.
Jihoon masuk ke dalam lift dengan lunglai, ia bahkan sempat memejamkan matanya sampai ia merasakan pintu lift terbuka dan seseorang berdiri di sampingnya, tak lama kemudian pintu lift terbuka lagi memperlihatkan lahan parkir di depan matanya, menandakan Jihoon sudah sampai di lantai tujuannya.
Jihoon melangkah keluar dari lift menuju mobilnya sendiri, tanpa ia sadari orang yang tadi berdiri di sebelahnya masih mengikutinya dari belakang. Ia menghela napasnya berat lalu mengeluarkan kunci mobilnya dari dalam tas, tapi baru saja ia mau membuka pintu mobilnya sendiri. Ia merasakan pandangannya mengabur dan kakinya terasa lemas. Ia hampir saja terjatuh kalau saja tidak ada sepasang tangan kokoh yang menopang tubuhnya.
"Ah... terima ka--"
suaranya tercekat ketika ia melihat siapa yang menopangnya,
"Edward-ssi..."
Edward tidak menjawab apapun hanya mengulurkan tangannya ke arah Jihoon. Jihoon mengernyitkan dahinya bingung.
"Kunci mobil," jawab Edward singkat
"Oh?"
Belum sempat Jihoon menjawab, Edward sudah mengambil kunci mobilnya lalu membopong Jihoon untuk duduk di kursi penumpang.
"Aku gak ap--" Jihoon menghentikan perkataannya ketika melihat Edward menatapnya tajam dalam diam.
Dengan lembut Edward memasangkan sabuk pengaman pada Jihoon dan menutup pintu mobil, Edward sendiri masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi pengemudi.
Jihoon melirik lemah ke arah Edward tapi ia sama sekali tidak melihat ke arahnya. Mereka menghabiskan sisa perjalanan sampai ke apartemen Jihoon dalam diam.
.
.
.
.
Jihoon perlahan membuka matanya, tanpa sadar ia tertidur selama perjalanan, dilihatnya Edward memandanginya dalam diam.
"Kita dimana?" tanya Jihoon lemah
"Gedung apartemen kamu," jawab Edward
Tiba-tiba telapak tangan lelaki itu menyentuh pipinya lembut lalu lehernya pelan. Jihoon menelan ludahnya dengan susah payah, tangan Edward yang begitu hangat menyentuh pipinya.
"Kamu keringat dingin, aku sudah beli obat tadi sama makan malam. Nanti sampai di apartemen jangan lupa makan malam dan obatnya diminum. Kamu bisa ke atas sendiri, kan?"
Jihoon mengangguk pelan
Edward tersenyum manis yang menampilkan gingsulnya, mirip sekali dengan Woojin.
Jihoon menggelengkan kepalanya cepat, mau sampai kapan ia terus-terusan memikirkan Woojin setiap kali ia bersama Edward.
"Kenapa?" tanya Edward
"Hah? Oh.. Enggak... Gak apa...." jawab Jihoon
Edward mengelus puncak kepala Jihoon pelan, sekali lagi membuat Jihoon lupa bagaimana caranya bernapas.
"aku pulang ya..." ucap Edward pelan lalu bersiap membuka pintu mobil.
Dengan cepat Jihoon menahan tangannya, membuat Edward menoleh ke arahnya bingung.
"Kenapa Hoon? kamu butuh apalagi?"
"Kamu mau kemana?"
"Pulang,"
"Naik apa ?"
Edward tersenyum kecil, "Aku bisa naik taksi kok,"
Jihoon menggigit bibirnya pelan, lalu entah keberanian darimana
"Jangan pulang...."
"Hah??"
"Jangan pulang..... temenin aku....."
.
.
.
To Be Continued...
Lama banget iyaaa maaf yaaaa.....
maaf bangett.....
aku sudah tak punya alasan lagi
cuman mau ngomong, stay safe yaaa kalian semuaaa....

KAMU SEDANG MEMBACA
Do You Believe in Love?
Romance"Kekuatan yang paling besar itu adalah Cinta!" jawab Woojin yakin "Jihoon, kau percaya pada cinta?" "Beri aku 2 minggu, dan aku akan membuatmu percaya pada cinta," Another Chamwink! Remake