Chap-5

878 60 9
                                    

Hangyul tersenyum tipis lalu mengangguk , membuat kembaran Jaemin itu terkejut .

"Tidak usah terkejut seperti itu." Ucap Hangyul sambil tersenyum ke arah Minhee.

Minhee memijat pelipisnya , batinnya berteriak mengucapkan 'HANGYUL UKE !? TERUS WAKTU ITU NAENA, DIA GAK HAMIL KAN?!' .

Sedangkan Hangyul sibuk menatap handphone nya , ia melihat notifikasinya. Terlihat 10 notifikasi Line dari Yohan . 7 chat yang belum di lihat , dan 3 telfon yang tidak di angkat.

Hangyul menaikan alisnya tanda bingung melihat notif dari Yohan . Pikirannya bertanya-tanya , kenapa tiba-tiba . Ia membaca chat dari Yohan yang intinya , ia akan menunggu Hangyul di pintu masuk taman bermain sampai Hangyul datang.

"Minhee, aku harus pergi. Babay." Hangyul meninggalkan Minhee sendiri dengan keadaan Minhee yang masih takut jika ia menghamili Hangyul.

Diperjalanan Hangyul menuju tempat Yohan, ia terus-menerus memegang dadanya yang dalam keadaan tidak baik . Jantung nya berdetak begitu kencang tak terkontrol. Ia mencoba mengontrolnya, tetapi tidak bisa .

"Hahahaha, badut apa ini . Jelek sekali !"

"Tidak tahu, pukul saja terus !!"

Segerombolan anak-anak sedang memukuli badut yang sedang memegang beberapa balon hingga balon itu lepas semua dan terbang . Tangan badut tersebut mencoba menahan letak dimana anak-anak tersebut memukulinya.

Hangyul yang melihat kejadian tersebut langsung menghampiri anak-anak nakal itu.

"Hey ! Tidak sopan memukul orang seperti itu! Apa kalian mengerti?!." Hangyul mengomeli anak-anak nakal itu dengan melotot , hingga anak-anak tersebut pergi meninggalkan Hangyul dan si badut berdua.

"Apa kamu baik-baik saja?." Hangyul mengusap-usap lembut kostum baju badut tersebut , dan si badut hanya mengangguk tidak berbicara . "Syukurlah kalau begitu . Jika ada anak-anak yang nakal lagi, pelototi saja mereka agar mereka takut . Badut itu kan seram hehehe."

Badut itu hanya tersenyum mendengar kan saran Hangyul dan mengangguk. Setelah masalah selesai, Hangyul melambaikan tangannya ke arah badut tersebut dan melanjutkan perjalanan nya menuju dimana Yohan telah menunggunya.

--

"Yohan !" Hangyul berlari menghampiri Yohan, lalu memeluk Yohan. Berharap Yohan tidak akan marah karena telah menunggunya begitu lama.

"A-ada a-apa?. Ke-kenapa tiba-tiba?." Tanya Yohan sambil terbata-bata.

"Tadi aku melihat anak-anak nakal yang sedang memukuli badut . Jadi maaf kalau aku telah membuatmu menunggu lama." Ucap Hangyul yang masih dalam dekapan Yohan.

Yohan yang mendengar penjelasan dari Hangy justru tertawa lembut sambil mengelus kepala Hangyul. Merasa di tertawai, Hangyul langsung melihat wajah jelek Yohan (Menurut Hangyul) yang sedang tertawa . Lalu memukul bahu Yohan dengan keras.

"Ah.. sakit sayang." Yohan mengelus bahunya yang baru saja dipukul oleh Hangyul

"Jangan tertawa!."

Melihat ekspresi wajah yang Hangyul buat, membuat Yohan sudah tidak tahan lagi . Dengan segenap keberanian yang kuat, akhirnya Yohan mampu melakukannya .

Chu

Ya, akhirnya Yohan mampu mencium bibir lembut Hangyul.

Hangyul diam saja, ia tidak mengelak perbuatan Yohan karena ia terkejut . Kedua bibir belah pihak masih menyatu , tidak melakukan pergerakan. Hanya menempel.

A OMEGA WITH NAUGHTY ALPHASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang