chap 8

370 29 10
                                    

Tok tok tok

*Sniff*

"Hmm, siapa sih malam-malam datang Kerumah" ucap Hangyul sambil mengelap air mata dan ingusnya.

Hangyul berjalan menuju pintu dengan mata yang sudah sembab dan suara menarik ingus yang tidak kunjung henti .

Dengan tidak adanya kekuatan , Hangyul mencoba untuk membuka pintu .

"Ugh, pegang gagangnya saja sudah lemas ..." Keluh Hangyul

*Ceklek*

*Jleb*

Keduanya terkejut

Hangyul yang terkejut melihat sosok yang sedang berada di depan pintu rumah nya adalah sosok orang yang sedang ingin ia jauhi. Apalagi ia sedang berhubungan dengan Yohan . Ugh.

Begitu pula dengan Tomoaki, yang kebingungan melihat mata Hangyul yang sembab.

'Sudah berapa lama ia menangis?'. Pikir Tomoaki

Reflek, tangan Tomoaki mengelus mata sembab milik Hangyul dengan lembut . Menatap mata Hangyul yang masih terkejut melihat sosok dirinya sedang berada di kediaman Hangyul.

"Ah, apa kau... Menangis?."

Hangyul menundukkan kepalanya , lalu mengangguk . Ia lekas pergi menuju ruang tamu tanpa menutup pintu. Dengan arti , ia mengizinkan Tomoaki masuk kerumahnya.

Hangyul duduk di sofa tanpa mengeluarkan suara dari mulutnya . Tomoaki memaklumi jika Hangyul tidak ingin berbicara dengannya .

Tomoaki melihat keseliling ruangan yang sedang mereka tempati , awalnya biasanya saja. Hingga matanya tertuju kearah bawah, dan melihat sebuah foto di atas meja .

Ya, itu foto anaknya.

Bukan, itu foto anak mereka.

"Minki juga merindukanmu."

Kata-kata yang diucapkan Tomoaki secara spontan mengejutkan Hangyul . Kekasih kelamnya ini benar-benar mengerti perasaannya .

Hangyul hanya mengangguk sebagai jawaban , mengisyaratkan 'aku tahu dia merindukanku' . Dengan cepat Tomoaki mengacak-acak rambut Hangyul seperti dulu .

Ia bangun dari duduknya, dan berjalan menuju kulkas . Berharap ada beberapa makanan di dalamnya.

Setelah melihat-lihat isi kulkas , Tomoaki tau kata-kata apa yang tepat untuk mengisi kekosongan kulkas.

"Sepertinya kita harus makan malam di luar?."

-----

Drrttt dddrrttt drrttt

Suara handphone yang bergetar sungguh mengganggu perjalanan nyaman tuan Kim yang satu ini .

Padahal ia sedang membayangkan sesuatu yang indah . Yaitu , ia bisa menjadi ayah tiri Minki. Anak dari Hangyul dan Tomoaki.

Setelah dilihat-lihat siapa yang menelepon, Minkyu langsung mengangkat nya dengan nada yang datar . "Ada apa menelponku?."

"Ando-sama tidak mengizinkan Tuan muda untuk mengambil anaknya . Ka-"

"Bilang lagi dengannya aku hampir sampai dirumahnya."

"Tapi tuan muda Ando-sama tel-"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A OMEGA WITH NAUGHTY ALPHASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang