14. Save Qyra.

29 10 0
                                    

Qyra POV.

Setelah sampai di halte yang di bilang sama Lea, kita semua langsung keluar dari mobil karna ngeliat Lea yang kehujanan di bawah halte.

Tapi, hanya satu orang yang terkesan sangat khawatir dibanding gue sama Mingyu. Ya, Lucas lari ninggalin kita berdua dan langsung meluk Lea. Gue liat itu semua dengan jelas, emang si waktu itu gue bilang kalo gue gak akan suka lagi sama Lucas. Kenyataannya gue sakit hati liat dia yang meluk Lea dengan erat.

Gue masih gak bisa nerima keadaannya. Gue cuma bisa diem merasakan setiap tetes air yang jatuh bersama sakit hati ini.

Dan gue baru sadar kalo Mingyu juga lagi merhatiin Lucas sama Lea. Gue lupa kalo Mingyu juga suka sama Lea, tapi apa dia ngerasain hal yang sama kayak gue sekarang. Jujur ini sakit hati yang pertama kali gue rasain. Dulu gue cuma pacaran se jam, dan emang gak berasa apa apa. Kali ini gue belum jadi siapa siapa Lucas, tapi....

"Ming, lo gak nyamperin Lea? Bukan nya tadi lo panik banget ya."

"Lo sendiri kenapa gak nyamperin? Takut ganggu Lucas sama Lea ya?."

"Eh, apaan si lo. Siapa juga yang takut nge ganggu. Gue cuma udah pw di sini."

"Dasar."
Mingyu pergi ninggalin gue.

Dan mulai detik ini, gue coba berusaha buat ngurungin perasaan gue ke Lucas.

Author POV.

"Eh, Lucas sorry." Ucap Lea yang baru saja mendorong dada bidang milik Lucas.

"Lo nggak apa apa kan?! Ada yang ketinggalan gak di bus? Atau ada yang bikin lo takut? Maaf ya Lea, gue gak bisa dateng cepet. Gue gak tau harus bilang apa, tapi kayak ada sesuatu yang bikin gue jadi khawatir sama lo." Kali ini Lucas beneran keliatan panik sambil ngusap air matanya Lea.

"Kenapa cas? Jangan khawatir. Gue gapapa kok." Lea senyum untuk meyakinkan Lucas kalo dia gapapa.

"Oiya, Eunwoo." Lea mencari Eunwoo di bangku halte, tetapi dia sudah tidak ada.

Tetapi saat Lea melihat ke sebrang jalan, dia menemukan Eunwoo yang sedang tersenyum ke arahnya sambil melambaikan tangannya bertanda
"Selamat tinggal".

Lea menjawab lambaian tersebut dengan sebuah ucapan yang tak mengeluarkan suara. Mulut Lea mengatakan " Terima kasih." Dan Lea juga memberikan senyumannya untuk orang yang sudah membantunya hari ini.

Gak lama hujan pun berhenti.

"Lea?" Tanya Lucas yang bingung dengan Lea yang sedang melihat ke arah sesuatu.

"Eh iya, maaf cas."

"Ayok pulang." Ajak Lucas, tiba tiba Mingyu narik tangan Lea, hingga kepala Lea menubruk dada Mingyu.

"Et napa si?!" Tanya Lea dengan nada marah.

"Gue juga khawatir nih, berarti boleh meluk juga ya?."

"Gak boleh." Setelah menjawab pertanyaan Mingyu, Lea pun pergi menuju Qyra.

Qyra menangis entah karena Lea yang akhirnya ketemu, atau hal yang lain nya.

"Qyr, jangan nangis. Gue gapapa kok." Lea pun memeluk Qyra.

"Iya gue takut lo kenapa napa. Maafin gue gabisa jagain lo. Ini salah gue, harusnya gue gak mau saat lo ngajak kita keluar. Pasti lo aman."

Qyra terus mengeluarkan air mata bersalahnya.

"Ih, gue yang salah juga. Udah sampe nangis lagi, gue kabur lagi ya." Ancam Lea yang membuat sebuah senyuman di bibir Qyra.

"Tangan lo dingin banget." Kata Qyra sambil megang tangan Lea.

Three Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang