"Mingyu hyung~ jangan menyakiti hyunie hyung"
"MINGGYU BANGSAT, KAU TEGA MEMBUNUH SAMCHON LEE"
Jaehyun langsung saja membuka matanya, sedari tadi dia menengkulupkan wajahnya di antara perlipatan tangannya karena sedang kelelehan di ruangan kerja rumahnya
Bayang-Bayangan masa lalu selalu saja menghantuinya, membuat rasa menyesal dan bersalahnya langsung menyelimuti dirinya dan lebih mendominaninya
"Akhh-- Mingyu" teriak Jaehyun prustasi ketika melihat bayangan wajah busuk pria itu, yang telah membunuh orang-orang tersayangannya
Jaehyun pun menaiki tangga dan langsung saja menghampiri kamarnya yang dimana Taeyong berada dengan luapan emosi karena ingatannya tentang Mingyu mendominasinya untuk emosi
"Taeyong" panggil Jaehyun dingin dan menatap Taeyong yang sedang memainkan ponselnya
"Iya Saem?"
"Kita belajar Matematika Sekarang" Taeyong pun melototkan matanya Tidak percaya, kenapa harus sekarang? Diakan masih sakit itu pun yang membuatnya sakit adalah Jaehyun sendiri
"B-Baik saem--" kata Taeyong sambil menganggukan kepalanya pelan, kemudian dia menyandarkan dirinya di kepala ranjang
Jaehyun pun hanya bisa tersenyum tampan, entahlah suasana hatinya seketika berubah kala melihat Taeyong sangat takut kepadanya lagi
Jaehyun pun membawa meja kecil dan buku panduan Matematika, meletakkannya di atas Kasur dan segera mengajarkannya kepada Taeyong
Taeyong mulai sakit kepala saat Jaehyun menjelaskannya, bukan karena dia tidak bisa menjawab atau pun tidak mencerna latihan. Hanya karena dia masih sakit, dan kepalanya masih berdenyut
"Nah, setelah dapat hasil dari yang di per kan, kau harus mencari hasil terkecil dari semua per" kata Jaehyun memainkan bolpoin nya di atas kertas
Taeyong hanya menganggukkan kepalanya, sesekali dia memijitkan tanganya ke pelipisnya menahan sakit yang selalu berdenyut
"Kau tidak apa-apa Tae?"
"Heoh? Kenapa?" Tanya Taeyong Terkejut
"Kau tidak apa-apa?"
"Tidak apa-apa Saem"
Clekkk
"Maaf Jae tidak mengetuk, ada yang ingin ku beritahukan sesuatu kepadamu Jae" kata Yuta yang ada di depan pintu
"Masuklah"
Yuta pun menghampiri Jaehyun, dan Jaehyun pun sedikit menepi dari Taeyong, Yuta pun membisikkan sesuatu "Jae seorang Youtubers mau memesan barang gila lagi"
"Ya seperti itulah mareka Yut" kata Jaehyun
Jaehyun pun mmenarik bahu Yuta dan mulai membisikkan sesuatu "Kirimkan saja pisau saat kita membunuh calon perdana mentri vietnam dan beri mareka kepala Babi" kata Jaehyun sambil Tersenyum licik
"Baiklah Jae" Yuta pun keluar dari kamar Jaehyun dan dia sedikit melihat Taeyong dan bergumam "hebat juga Jaehyun mendapatkan mangsa"
.
.
."Ten bajumu kecil semua bagaimana aku bisa memakainya" Teriak Johnny di kamar Ten, Ten pun masuk kedalam kamarnya. Dia mencebik bibirnya kesal dan memutarkan matanya malas
"ck, sebentar" kata Ten yang menghampiri Johnny dan langsung saja mencari baju yang cocok untuk di pakai Johnny
Saat mencari baju entah kenapa wajah Ten seketika panas, melihat Johnny yang hanya mengenakan handuk untuk menutupi kemaluannya, jangan lupa badan atletis nya yang berotot membuat Ten ingin menyentuhnya
"Nah, ini bajunya" Kata Ten sambil menyerahkan bajunya, Johnny pun tersenyum kala melihat bajunya agak besaran sedikit ketimbang yang tadi-tadi
"Celananya?"
"Ishhh menyusahakan saja" gerutu Ten yang mendapat senyuman smirk dari Johnny
"Aku tidak menemukannya" kata Ten prustasi
"Ya sudah pakai lubangmu saja untuk menutupi penisku" Gumam Johnny pelan
"Apa? Kau bilang apa tadi?" Kata Ten
"Terus kalau tidak ada, aku harus memakai apa? Tidak mungkin kan aku memakai Handuk kemana-mana
"Pakai Rok perempuan mau?" Tanya Ten
"Ya Tidak maulah bodoh, memangnya kau memiliki Rok perempuan apa? Sedangkan kau pria"
"Ya pinjam ke tetangga sebelah, dengan beralasan ada sepupuku yang datang dia tidak ingat membawa pakaian karena di usir kelurganya, karena hamil di luar nikah Ahahahahaha" kata Ten sambil tertawa terbahak-bahak sampai dia tidak sadar telah menepuk-nepukkan tangannya kelengan Johnny
"Dasar gila"
"Akan kucarikan di kamar Bu-- Taeyong" kata Ten sambil keluar dari kamar dan menuju kamar Taeyong
Johnny hanya menganggukan kepalanya dan langsung mendudukkan dirinya dia atas ranjang Ten
Ten pun kembali membawa celana yang berada ditangannya "nah" kata Ten menyodorkannya kepada Johnny
"Pakai kan"
"Yak,, kau ini sudah menginap di apertement orang, tingkahmu seperti raja saja, kalau kau bukan orang suruhan Jaehyun Saem aku tidak segan-segan mengeluarkanmu sekarang juga, cepat pakai sendiri aku mau masak" kata Ten menghempas celananya di Wajah tampan Johnny dan langsung meninggalkan Johnny
"Jaehyun tidak salah memilih murid kesayangannya, bahkan si murid sudah di tiduri. Lah ini? Cerewet"
.
.
.TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is Psycho Mafia
Romancekehidupan seorang Lee Taeyong berubah saat dia memasuki kelas tingkatnya yang baru, mempertemukannya dengan guru yang selalu membuatnya serasa melayang ke surga dan mempertemukannya dengan si jahat masa lalunya Cover : cr. Pinterest