"Kau mengganti warna Rambutmu?" tanya Jaehyun
"i-ya saya menggantinya, T-terlalu mencolok S-saem" kata Taeyong
Jaehyun hanya bisa tersenyum, menurutnya Rambut Taeyong yang Sekarang sangat membuatnya menawan seperti boneka Barbie hidup
"Baiklah, Ayo" kata Jaehyun, Taeyong pun mengikuti langkah Jaehyun keparkiran. Awalnya Taeyong ingin membuka pintu mobil tapi malah Jaehyun yang membukakannya untuknya.
Taeyong sedikit Heran kenapa Jaehyun bekerja menjadi guru sedangkan dia memiliki mobil sport yang luar biasa mahalnya, bahkan gaji Guru selama 10 tahun pun tidak cukup untuk membeli Mobil ini
Taeyong ingin sekali bertanya kepada Jaehyun, tapi dia urungkan kalau dia disebut sebagai tukang yang selalu mengurusi hidup orang
Jaehyun mengendarai Mobilnya santai dengan menyetel Lagu SuperM - Jopping, karena Jaehyun suka dengan Lee Tiway
Taeyong hanya bisa memandangi luaran dari kaca Jendela mobil, sesekali membuang nafasnya berat, membuat Jaehyun membuka topik pembicaraan "Kau bosan Taeyong? ingin jalan-jalan?" ajak Jaehyun, sekarang Jaehyun tidak bisa memanggil Taeyong dengan sebutan rambut biru, karena Taeyong sudah mengganti warna rambutnya, padahal Jaehyun sangat suka memanggil Taeyong dengan sebutan rambut Biru.
"Tidak S-saem, A-aku hanya kelelahan" kata Taeyong yang kini melihat ke arah Jaehyun, Taeyong tersentak kaget saat tidak sengaja melihat penampilan Jaehyun yang sangat sexy, dua kancing baju atasnya terbuka dan lengan baju yang sedikit digulung membuat Jaehyun seperti Daddykink menurut taeyong
Tapi lamuyan Taeyong dia tepis begitu saja, dan kembali memandangi luaran yang sangat membosankan
Akhirnya mareka sudah sampai di kediaman Jaehyun, kediamannya Sedikit lebih kecil daripada Rumah utama Jaehyun. karena Jaehyun tidak ingin Taeyong mengetahui identitasnya yang sebenarnya, Namun kini ada sebuah Telpon dari Johnny sang tangan kanan Jaehyun
"Jae, kau dimana? perempuan gila sedang berada di rumah utama. bisakah kau kesini? aku sudah bersusah payah mengeluarkannya tapi dia masih saja keras kepala. aku lelah Jae" kata Johnny
"ck, mengganggu saja, aku ingin mengajarkan muridku terlebih dahulu baru kesana"
"Tidak bisa Jae, kumohon sebentar saja" kata Johnny memohon
"Hmm baiklah" Jaehyun pun mematikan telponya sepihak, dengan kesal Jaehyun memutar balik lagi mobilnya
"A-ada apa S-saem?" tanya Taeyong
Mendengar pertanyaan Taeyong, Jaehyun tersenyum kepada Taeyong dan membelai sayang surai hitam bercampur biru punya Taeyong "Aku ada urusan sebentar, kau bisa ikut. tidak lama okey" kata Jaehyun, Taeyong pun menganggukan kepalanya pelan
Untung Rumahnya yang tadi sangat dekat dengan kediaman utama milik Jaehyun, jadi dia tidak akan membuang waktu untuk mengurus ini
Taeyong takjub dengan Rumah yang berkedok monsion yang sangat besar, Baru didepan rumah sudah ada Air mancur dan kolam renang, Taeyong mengangakan mulutnya tidak percaya.
Jaehyun melihat itu sangat gemas dengan Taeyong, tanganya iya sentuh ke dagu Taeyong menaikannya keatas agar mulut Taeyong tertutup
"Kau lucu sekali" Kata Jaehyun, Taeyong hanya bisa mengerucutkan bibirnya lucu, Sungguh Jaehyun ingin mengecup bibir itu dan memasukkan penisnya kedalam sana
.
.
.
Baru saja Jaehyun dan Taeyong masuk kedalam tiba-tiba saja seorang wanita dengan kekurangan kain memeluk Jaehyun dengan Manja "Jae~ ada yang ingin ku beritahukan kepadamu sayang~" katanya"lepaskan Rose, jangan berbuat menjijikan di depanku dan mur--kekasihku" kata Jaehyun melarat, Jaehyun tahu kalau Taeyong akan kaget mendengar kalau Jaehyun menyebutnya sebagai kekasih, tapi Jaehyun langsung menggenggam tangan Taeyong memberikan kode untuk diam
"Kenapa kau harus membawa jalang terus Jae, Aku lelah melihatnya" Kata Rose
Plakkk
Jaehyun menapar wajah Rose dengan sangat kencang bahkan didalam ruangan ini sangat jelas gema tamparan itu terdengar, Bahkan genggaman di tangan Taeyong semakin kuat, Taeyong sekarang hanya bisa menutup mulutnya dengan satu tangan tidak percaya dengan kejadian ini
"JANGAN KAU BILANG TAEYONG ADALAH JALANG, JALANG SEBEMARNYA ITU KAU BANGSAT" teriak Jaehyun, Taeyong langsung bergemetar Hebat menggenggam Tangan Jaehyun, Jaehyun merasakan gemetar ketakutan Taeyong menyuruh Johnny membawanya kekamarnya di atas dan menyuruh Taeyong jangan pernah keluar sebelum Jaehyun menemuinya
"kenapa kau lebih memilih jalang itu ketimbang aku Jae? aku kemari ingin memberitahukanmu kalau aku mengandung anakmu, ini sudah seminggu dia berumur"
Jaehyun tidak bodoh, selama ini dia bermain besama Rose menggukan pengaman, Jaehyun Tau kalau melakukan sex bebas akan sangat berakibatkan fatal, Dan Jaehyun selalu tau kalau Rose itu banyak sekali berbohong kepadanya, Dan Rose bahkan memang jalang yang selalu melayani pria hidung belang yang haus dan kelaparan di luar sana
"Kau tau Rose, aku bahkan melakukan sex dengan mu hanya 2 kali dan itu pun kau sangat membosan karena lubangmu itu sudah banyak yang memasukinya, aku selalu menggukan pengaman dan yang terakhir aku sudah 3 bulan tidak menyentuhmu dan sejenisnya yang kau lakukan hanyalah meminta uangku dan uangku kalau kau kemari, dan kau bilang janinmu itu berumur seminggu? BODOH, KAU BODOH ROSE" kata Jaehyun, Rose hanya bisa diam. dia kalah banyak melawan Jaehyun
"aku tidak peduli aku meminta pertanggung jawaban!!" mutlak Rose
"oh,, kau ingin bermain-main denganku ya? baiklah"
Jaehyun pun mengambil Cambuk yang berada di atas mejanya dan langsung saja melayangkan cambukannya kepada Rose
Ctahhh
"Akhhh-- sttt"
Ctahh
"Akhh-- J-Jae berhentihhh---"
"SAEM" teriak Taeyong yang sudah terduduk di lantai atas melihat kejadian Jaehyun dan Rose
Jaehyun pun mengeram marah kepada Rose "Sebaiknya kau pergi dari sini dan kehidupanku, aku tidak ingin melihatmu lagi, kalau kau berani datang kemari siap-siap saja Nyawamu akan hilang, CUIH" kata Jaehyun meludahi wajah Rose, Jaehyun pun menyuruh Bodyguard nya membawa badan lemah Rose keluar dari kediamannya
Jaehyun lantas berlari menaiki Tangga menghampiri Taeyong yang terduduk lemas di lantai atas
Awalnya Taeyong hanya biasa saja saat berada di dalam kamar atas milik Jaehyun, memandangi dan takjub akan kamar besar Jaehyun yang berwarna putih pekat tanpa ada warna lain kecuali hiasan jendela. Saat mendengar suara Teriakan dari bawah Taeyong lantas keluar dari kamar itu dan langsung saja dia menyaksikan perbuatan keji Jaehyun
Jaehyun pun menaiki tangga dan menghampiri Taeyong yang masih mematung dan mengeluarkan air mataya, Jaehyun jadi merasa bersalah menerima tawaran Johnny dan membawa Taeyong bersamanya
"S-saem m-melukai perempuan" Kata Taeyong pelan sambil mengeluarkan air matanya
"Tae, sadar Tae" kata Jaehyun panik
"Selemah apapun seorang perempuan dan seberapa rendahnya seorang perempuan, kita harus menghormati perempuan, kalau kau melukainya kau sama saja melukai ibumu" Gumam Taeyong pelan, dia mengingat apa yang di katakan Ibunya saat masih hidup
"T-tae Maafkan aku Tae" kata Jaehyun memeluk Taeyong
"Saem melukai perempuan" Tangis Taeyong pecah di bahu Jaehyun, sesekali Taeyong memukul dada Jaehyun pelan, Rasa Traumanya kembali, memori-memori saat ibunya di bunuh di hadapannya masih saja menghantuinya...
"Saem melukai peremphhh---
TBC :v
Iya aku jahat :v
suka Gantung :v
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is Psycho Mafia
Romansakehidupan seorang Lee Taeyong berubah saat dia memasuki kelas tingkatnya yang baru, mempertemukannya dengan guru yang selalu membuatnya serasa melayang ke surga dan mempertemukannya dengan si jahat masa lalunya Cover : cr. Pinterest