THE KING OF THE ORPHEUS WORLD [HIATUS]

Erzbet Lilith is a Container

"tugasmu adalah melahirkan anakku lalu mati setelah tugas itu terpenuhi"
.
"jadi, aku hanya wadah Untuk anakmu tumbuh?"
.
.
.

"jangan bermain main denganku VLADIMIR!"

Semua yang berada disana sungguh benar benar dibuat tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Lazarus menyiksa kakak tirinya hanya dengan menatapnya saja sudah membuat mereka bergetar apalagi saat melihat lazarus memenggal kepala kakak tirinya,Vladimir. hanya dengan kukunya saja dan langsung memakan kepala kakaknya itu.

Semua orang yang disana menyaksikan kejadian paling kejam yang benar benar pertama kali mereka lihat bahkan diantara semua pasukan disana sudah ada yang muntah saat melihat lazarus memakan kepala vladimir walaupun sebenarnya yang memakan itu adalah strix dalam wujud lazarus. Lazarus hanya bisa mengikuti kendali Strix yang tengah kelaparan saat melakukan tugasnya dan jujur Lazarus juga menikmatinya,Darah yang mengalir ditenggorokannya sungguh membuatnya menjadi segar dan lebih bertenaga.

Setelah memakan kepala vladimir, Lazarus mengelap darah yang tercecer dibibir dan dagu menggunakan jarinya dan langsung meludahinya. Lazarus yang menyadari keheningan itu langsung menatap seluruh pasukan milik vladimir dengan mata menyeramkan miliknya Ralat,Milik Strix yang hidup didalam tubuhnya.

"Tunjukkan tempat wanita itu berada atau kalian berakhir seperti dirinya" lazarus menunjuk tubuh vladimir yang tanpa kepala dengan jarinya.
tidak lupa aura dan suara berat milik strix yang terkuar membuat mereka merinding dan bergetar hebat akibat ketakutan.Mereka takut dan menyesal karena telah mengikuti pemimpinnya yang mungkin bisa dibilang bodoh saat ini karena telah merubah Lazarus menjadi Sosok Pembunuh kejam seperti saat ini. Walaupun mereka tahu bahwa Lazarus akan tetap kejam dan dapat membunuh mereka sekejap namun mereka tetap bersikukuh setia kepada pemimpinnya,Vladimir.Katakanlah Mereka bodoh namun apa? Mereka juga harus melanjutkan hidup dan menghidupi keluarga dengan gaji yang diberikan karna kerja keras mereka.

"jika kalian tidak mau menunjukkan jalannya maka tidak akan ada satupun yang hidup diantara kalian semua" lazarus memang sengaja untuk mengecoh para prajurit vladimir dengan menyuruh mereka menunjukkan jalan menuju wanita miliknya. Walaupun sebenarnya lazarus sudah tahu dimana wanitanya berada tapi lazarus tidak menujukkan bahwa dirinya sudah tahu. Lazarus hanya ingin sedikit bermain main dengan prajurit milik Vladimir yang sudah mati saat ini. Lazarus ingin menguji seberapa beranikah prajurit milik Vladimir. Prajurit yang mendengar itupun langsung menjadi ketakutan tubuh mereka yang berkeringat dingin dan tubuh bergetar membuat lazarus menunjukan senyum seringaiannya.lucu

Para prajurit lantas membawa lazarus menuju istana milik vladimir dan bertemu dengan wanita milik lazarus yang sudah dipilihkan Dewi opion. Lazarus sudah kembali kewujud semulanya, badan putih pucat, taring runcing panjang namun tidak mengeruak keluar, mata yang kembali berwarna biru,Sayap yang sudah menghilang dan kuku yang kembali seperti semula walaupun dirinya harus memakai pakaian yang robek karna wujud Strix yang sangat besar.

Lazarus dipimpin kedalam istana Arfwe oleh para prajurit milik vladimir. Prajurit itu berjalan didepan Lazarus berusaha menunjukkan jalan walaupun seharusnya prajurit itu berjalan dibelakang lazarus tetapi lazarus tetap tidak mau ambil perduli kepada sikap tidak sopan prajurit mikik vladimir lagipula tuan mereka saja yang sudah lazarus bunuh juga tidak sopan, menculik apa yang bukan seharusnya menjadi miliknya. Prajurit itu sampai didepan kamar dengan pintu berwarna putih.

"silahkan masuk My lord" prajurit milik vladimir menyilahkan lazarus masuk untuk bertemu dengan wanita 'miliknya' dan lazarus langsung bisa mencium aroma yang diyakini milik wanita itu adalah aura manusia Namun ada yang sedikit berbeda dengan aura milik wanita itu lazarus merasakan ada yang tersegel dari aura wanita itu.itu dapat tercium diindra penciuman lazarus dengan jelas namun lazarus tidak ingin memikirkannya lebih jauh.