Suatu hari, buku gambarku penuh dengan simpul senyum.
Pada wajah yang masih saja sama,
Pada elok yang masih saja serupa.
Pada sepasang mata, pusat semesta.
.
Kau tahu?,
Sebenernya, kau tak boleh membuka buku seorang pelukis.
Karena, bisa saja kau yang ada di dalam nya.(Dengan penuh harap, kau bisa selalu tersenyum seperti sketsa ini)
-Bogor, 19 Oktober 2019-
KAMU SEDANG MEMBACA
Distillation Peruse
PoetryDistilasi waktu yang berulang kali mempertemukan. Berulang kali, berkali-kali hingga akhirnya patah hati. Kita adalah sepasang kemungkinan, yang dipertemukan oleh ketidakpastian. Kita memilih berjalan menuju persimpangan. Mengucapkan selamat tingga...