44- Salahkan Takdir

753 44 6
                                    

Part ini cukup panjang. Jadi siapkan waktu luang😂

___

Dan disanalah keduanya berdiri. Roftop hotel menjadi satu-satunya tempat yang terpikirkan oleh Rafa saat menarik tangan Rindita.

"Katanya mau ngomong!" Ujar Rindita ketika Rafa hanya diam sejak tiba di rooftop.

"Maaf." Hanya itu yang keluar dari mulut Rafa.

Rindita menatap Rafa kesal. "Jauh-jauh kesini dan kamu cuma mau bilang itu?"

Rindita menggeleng tidak percaya. "Apasih maksud kamu berpura-pura seakan kita hanya kenal biasa? Kenapa nggak jujur aja sih? Kenapa harus bohong? Kamu malu kenali aku sama mereka?" Tanya Rindita bertubi-tubi.

Rafa menggeleng lemah. Sama sekali ia tidak pernah malu.

"Terus apa? Kamu bikin semuanya semakin rumit Rafa." Ujar Rindita lemah di akhir kalimat.

Rafa menatap Rindita dengan sorot bingung dan tidak terima. "Kamu sendiri kenapa nggak pernah cerita kalau sahabat kecil kamu itu Raka, adik aku?" Kali ini suara Rafa naik satu oktaf. Ada kegusaran di sana.

Rindita menunduk. Ia bahkan tidak tahu Rafa adalah Kakak Caraka. "Aku nggak tahu kalau kalian adik kakak."

Rafa menghela napas. Lantas siapa yang akan mereka salahkan sekarang? Mereka sedang terjebak di antara banyak kemungkinan yang akan terjadi.

"Aku nggak tahu harus bersikap bagaimana setelah ini." Ujar Rafa dengan suara lirih.

Rindita tidak peduli lagi dengan rambutnya yang beterbangan. Atau tubuhnya yang perlahan menggigil kedinginan. "Nggak akan ada yang berubah. Kamu tetap punya aku dan sebaliknya."

Rafa tersenyum miris. "Aku udah janji untuk mengutamakan Raka di atas semua kepentingan dan kebahagiaan aku sendiri. Dan jika kebahagiaan Raka adalah kamu.." jeda sejenak, Rafa menarik nafas. Ia merasakan sesak di dadanya. "aku mundur Rin."

Rindita menggeleng tidak terima. "Terus gimana sama kebahagiaan aku? Aku bahagianya sama kamu Rafa. Lagi pula, aku sama Kaka itu sahabat."

Rafa tersenyum getir. "Cuma orang buta yang nggak bisa liat perasaan Raka ke kamu." Ujarnya masih dengan nada berusaha bercanda.

"Nggak lucu Raf."

Masih dengan sisa-sisa senyumnya. Rafa melangkah mendekati Rindita kemudian memeluknya untuk menumpahkan segala resahnya di sana. Ia ingin tidak percaya bahwa Rindita adalah gadis yang selalu di bicarakan Caraka dengan  penuh semangat. Dan bagaimana jika Caraka tahu kalau Rafa dan Rindita memiliki hubungan khusus? Rafa tidak akan bisa melihat Caraka tanpa rasa bersalah.

"Dengar kan jantung aku? Apapun yang terjadi setelah ini, kamu harus percaya. Jantung aku berdetak untuk kamu."

Rindita memukul dada bidang Rafa cukup keras. "Berhenti kasih aku kata-kata manis kalau kamu sendiri nggak bisa janji buat nggak ninggalin aku."

"Aku sayang kamu. Tapi aku juga nggak bisa mengabaikan Raka gitu aja."

Rindita mendorong Rafa menjauh. Ia hafal betul bagaimana karakter Rafa. Pacarnya itu akan selalu mengalah dan berbaik hati pada semua orang. Bahkan jika berarti menyakiti perasaannya sendiri.

RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang