Assalamualaikum
Alhamdulillah
Bisa update part 6"Apa semua sudah di cek lagi? Tidak ada yang ketinggalan kan?" Tanya pak Hendro pada murid² nya
"Semua nya lengkap pak" jawab para murid
"sebelum berangkat apa ada pertanyaan?" Pak Hendro kembalikan memastikan apakah ada anak murid nya sudah paham dengan peraturan camping ini
"Pak kita mau camping atau mau syuting film tayo pak?" Celetuk Ar karena heran dengan bus yg akan di pakai untuk keberangkatan camping ini. Tak ada jawaban dari pak Hendro untuk pertanyaan Ar, Ar mendengus kesal dengan gurunya itu. Setelah itu perjalanan menuju tempat camping pun di mulai.
_Lonely_
Selama lebih dari 2 jam perjalanan, sampailah mereka di lokasi camping.
Semua murid berbaris sesuai kelas mereka dan mendengarkan semua yang di sampaikan instruktur.
Setelah itu, anggota OSIS berserta instruktur menggeledah semua barang bawaan murid-murid. Kekhawariran nampak jelas di wajah Amir, ia melirik kearah teman-temanya yang napak santai dengan penggeledahan barang bawaan mereka, sepertinya hanya Amir yang merasa khawatir akan hal itu
" nyet, gimana dong" Amir berbisik pada Ar sambil menyikut-nyikut lengan Ar. Namun, Ar hanya menaikan bahunya tanda tak tau apa yang harus ia perbuat "emang loe bawa apaan dih?" tanya Ar yang tak tau barang yang mungkin terlarang apa yang dibawa sahabatnya itu
"Bisa mati gue, kalo cewek yang geledah tas gue" jawab Amir dengan suara tertekan, dan sukses menambah rasa penasaran Ar. "emang loe bawa apaan sih" Ar mengulang pertanyaannya tadi dengan nada berbeda. Amir malah menggelengkan kepalanya seraya menatap Ar dengan tatapan memelesnya, merasa geli dengan tatapan Amir padanya, Ar langsung mendaratkan jitakannya di kepala Amir yang sukses membuat Amir meringis. Namun Amir hanya melemparkan lirikan mematikan pada Ar, yang dapat diartikan oleh Ar awas loe sialan. Ar hanya tersenyum puas melihat kekesalan sahabatnya itu. "Permisi pak" ucap Amir pada intruktur dan bukan hanya instrukturnya yang memalingkan pandangannya pada Amir, namun hampir semua murid melirik kearahnya, Amir hanya memasang cengiran kuda andalanya "Pak, saya izin ke toilet pak" ucap Amir meminta izin, instruktur itu menatap Amir tak percaya, kemudian berjalan mendekati Amir, "saya periksa dulu" ucap instruktur itu dan langsung menggeledah Amir, takut ada barang terlarang yang Amir sembunyikan di pakaian nya dan dengan dalih ke toilet ia menyembunyikan barang itu supaya tidak terazia.
"Udah kan Pak, gak ada apa-apakan Pak, saya beneran pengen ke toilet Pak." Dan instruktur itu menggangkuk memberikan izin._Lonely_
Setelah selasai pemeriksaan dan pembagian kelompok, murid-murid sekarang sedang sibuk mendirikan tenda masing-masing untuk tempat mereka Istirahat. Ghea selaku ketos memeriksa semua murid-murid yang sedang sibuk mendirikan tenda, memastikan supaya tidak ada masalah dalam acara camping ini.
"Emang tadi loe bawa apaan dih nyet? perasaan gak ada yang aneh?" ucap Ar pada Amir, "gue bawa kolor pink motif telor cepolok" jawab Amir datar
"Serius loe?" Ar kembali bertanya dengan nada tak percaya dan terkesan mengejek, "kapan adek boong sama mas" ucap Amir gemas, sontak tawa Ar pecah mendengar perkataan Amir barusan, tanpa keduanya sadari ada orang lain yang menyimak pembicaraan mereka berdua. Ghea memperhatikan kedua cowok yang sedang asik mengobrol itu, kemudian melenggang pergi, sudut bibirnya terangkat ketika mengingat pembicaraan kedua cowok tadi, dan Ghea langsung buru-buru menetralkan kembali ekspresinya._Lonely_
Siang berganti malam, mentari berganti rembulan, semilir angin malam berhembus lumayan kencang, menyibak awan yang menutupi langit dan menampakan kilap bintang-bintang yang bertaburan di angkasa yang entah berapa jumlahnya.
Setelah usai makan malam, semua murid berkumpul di lapangan mendengarkan instruksi untuk agenda malam. "Setiap kelompok akan diberikan senter, kompas dan peluit masing-masing dua buah" ucap salah satu instruktur, "dan di setiap pos, ada anggota OSIS yang berjaga, kalau ada sesuatu yang tidak di inginkan terjadi kalian harus meniup peluit kalian dan menyalakan senter kalian ke atas, supaya anggota OSIS yang berjaga tau dimana posisi kalian, mengerti?" lanjut instruktur itu dan semua murid menjawab dengan semangat "mengertiiii"
"Bim, bisa gak gue tukeran kelompok sama loe?" tanya Vidya salah satu teman sekelas Bima . Kening Bima berkerut tanda tak mengerti kenapa ia harus mau bertukar kelompok dengan Vidya, yang bahkan tak pernah mengobrol dengannya.
"Kenapa gue kudu tukeran kelompok sama loe?" tanya Bima "i itu, itu ehmm itu, ah iya gue, gue pengen tukeran aja, soalnya gue mau PDKT sama Amir" ucap Vidya malu-malu, untung saja ini malam jadi Bima tak begitu jelas melihat rona merah di pipi Vidya. "Oh jadi loe mau PDKT sama si monyet?" ucap Bima polos.
"Monyet?" tanya Vidya tak paham ucapan Bima, dan Bima hanya memutar bola matanya malas "emang loe kesambet apaan ampe mau PDKT sama monyet belanda, eh maksud gue si Amir?" tanya Bima dengan raut wajah serius. "Harus yah gue jawab?"
"yah gak juga sih, gue cuman khawatir ajah sama loe, takut ajah abis loe sekelompok sama Amir loe jadi ikut-ikutan gak waras, nambah deh satu manusia gak waras di kelas" ucap Bima sambil menahan tawanya."Gue belum pernah bilang yah sama loe?" kini gantian raut wajah Vidya yang menjadi serius "apaan?, gue ngobrol ama loe ajah baru kali ini " Bima penasaran, apa yang mau gadis di depannya ini katakan
"Loe bilang Amir itu monyet kan?" Tanya vidya dan di angguki secara antusias oleh Bima "gue mau tanya, kalo manusia maen nya sama apa?" lanjut Vidya, Bima menerka-nerka jawaban dari pertanyaan Vidya "hmm sama manusia lah yakali manusia maen sama monyet" jawab Bima yakin. "Jadi kesimpulannya cuman monyet yang maen sama monyet" ucap Vidya dengan nada serius, Bima yang belum bisa mencerna kata-kata Vidya kebingungan, apa sebenarnya maksud Vidya mengatakan itu. Seperkian detik kemudian barulah Bima paham maksud Vidya "bangsat" hanya kata itu yang dapat keluar dari mulut Bima, dan Vidya? dia hanya tersenyum penuh kemenangan.
"Jadi gimana loe mau tukeran kelompok gak sama gue?" tanya Vidya pada topik awal. Bima menunjukan smirk nya "Keuntungannya buat gue apa?" tanya Bima, ia ingin memastikan supaya bukan hanya Vidya yang di untungkan disini, namun ia juga dapat untung.
"Gue sekelompok sama Debby kelas 11 MIPA 2" jawab Vidya dengan nada sombong. Dan benar saja Bima langsung menyetujui permintaan Vidya," tapi kalo ada apa-apa sama syaraf otak loe gue gak tanggung jawab yah " ucap Bima was-was, dan diangguki oleh Vidya"Deal" ucap Bima dan Vidya seraya berjabat tangan.
Jangan lupa vomment guyss.
Kritik dan saran juga yah.Supaya aku nambah semangat buat berkarya
Salam
Cha-cha simpoy
Wasalam
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Let Me Be Lonely
Fiksi RemajaBerjuang sendirian itu susah Namun berjuang bersama juga tak romantis "Ehh dah Thor gue ma kagak bucin" Roh "Terus loe kayak gimana?" Author "gue itu ganteng ganteng ganteng ganteng dan ganteng" Roh Mau tau kelanjutan si Roh yang banyak mau? Yang...