2.15

3.5K 180 7
                                    

Aera dengan santai nya sambil bersenandung kecil menyirami tanaman di halaman belakang yg luas ini pandangan nya begitu cerah saat menatap bunga-bunga yg di rawat nya mekar dengan indah nya senyum merekah dari dua ujung bibir Aera.

"Mami !!" Seru suara yg membuat atensi Aera beralih menatap asal suara itu, suara manis kecil yang selalu ia sambut dengan senyum hangat nya.

Lelaki kecil manis berlari menghampiri nya dengan semangat.

"Eunjin jangan berlari nanti ja-" belum sempat ia kalimat nya dan benar saja eunjin tersandung oleh gelaran selang namun dengan sigap Aera langsung menangkap nya yg tidak jauh dari tempat nya berdiri.

Terlihat raut wajah khawatir Aera saat melihat eunjin.

"Kenapa selalu suka berlari huh bagaimana jika mami tidak sempat menangkap mu tadi!" Seru Aera.

"Maaf mami !!" Dapat dilihat raut wajah eunjin yg tertunduk merasa bersalah.

"Aku hanya ingin lebih cepat menghampiri mami " ucap eunjin dengan nada yg terdengar takut.

Aera hanya menghela nafas, lalu menggendong eunjin membawa nya ke kursi putih di halaman itu.

"Lain kali jangan berlari, berjalan lah lebih hati-hati eunjin " sambil mengangkat dagu eunjin yg tertunduk

Eunjin kecil hanya mengangguk patuh.

"Apa eunjin mau membantu mami menyiram tanaman ?"

"Tentu mami" ucap eunjin dengan pasti dan senyum kotak lebar yg di perlihatkan nya pada Aera.

Seakan terkena sihir rasa khawatir Aera seakan langsung melihat saat melihat senyum polos eunjin, tidak ada rasa kecemasan yg bisa di perlihatkan di depan senyum manis malaikat kecil ini.

"Ayo kita siram tanaman yg disana" ajak Aera sambil mengambil selang dan tangan satu nya lagi menggenggam tangan eunjin.

Selesai menyirami tanaman nya Aera dengan sigap mengantar eunjin ke sekolah nya, memang sedikit lebih siang untuk eunjin masuk hari ini sehingga ia bisa menghabiskan waktu pagi dengan eunjin.

"Jangan nakal di sekolah sayang" seru Aera yg mencium pipi eunjin.

"Baik mami" balas eunjin yg lalu melepaskan diri nya dari pelukan Aera dan berjalan masuk ke gerbang dalam sekolah.

Setelah melihat eunjin masuk kesekolah nya Aera hanya memutar balik mobil nya menuju rumah.

.
.
.
.
.
.
.
Jungkook melonggarkan dasi nya, membuka 1 kancing kemeja atas nya.

"Huh kenapa hari ini terasa panas sekali" ucap nya sambil meraih 1 botol air putih di nakas samping tempat duduk nya.

"Apakah sepanas itu" ucap devid yg memeriksa keluar jendela melihat apakah matahari sangat terik hari ini namun tidak, ia malah mendapati orang-orang dengan santai nya berjalan dengan santai nya di dekat area apartemen ini.

"Apa perlu ku naikan suhu ac nya ?" Tanya devid yg melihat jungkook

"Tidak usah, aku akan berendam saja " tolak nya lalu berdiri dari kursi itu meraih jas yg tadi di lepas nya dan berjalan kearah kamar nya.

"Ya ya ya terserah kau saja " balas devid cuek sambil melaimbai kan tangan nya namun tidak menatap jungkook.

Sambil merendam kan diri nya jungkook hanya bergumam dan menggerutu tidak jelas, apalagi selain Aera yg selalu berhasil mengambil alih pikiran nya.

Ia masih tidak bisa mempercayai jika Aera dan sehun benar-benar menikah dan mempunyai anak.

Namun anak kecil itu memang sangat mirip dengan sehun dan juga sedikit mempunyai kemiripan dengan Aera dari bibir nya dan mata nya yg sama seperti Aera, membuat jungkook menenggelamkan wajah nya pada bathub dan mengusap kasar rambut nya ke belakang.

Pikiran nya selalu berputar mencari jawaban dan kepastian tentang hubungan Aera dan sehun, meski sudah jelas di depan mata nya ia melihat bagaimana Aera mengabaikan nya karena sehun dan anak kecil manis itu, berulang kali seakan di tampar oleh kenyataan jungkook berusaha menghilangkan pikiran dari kenyataan hubungan itu namun tetap saja selalu muncul tanya yg membuat benak nya kembali lagi memutar segala nya.

"Yakkkk lee Aera bagaimana bisa kau lakukan ini pada ku " teriak nya sambil melempar botol sampho di genggaman nya.

"Apa penting nya sehun untuk mu, dia hanya lah lelaki biasa jika di bandingkan dengan ku " ucap nya frustasi.

Sedangkan diluar kamar jungkook, devid tertawa terbahak-bahak melihat tv yg menampilkan lawakan menggoncang perut karena tawa tidak tahu di dalam ruangan lain sedang ada suasana yg terus memanas karena hati nya yg sedang kelewat cemburu. Dua atmosfer yg berbeda dalam 1 tempat.

.
.
.
.
.
.
.
Sehun yg baru saja menyegarkan diri nya setelah pulang bekerja, khas dengan rambut yang masih setengah basah acak-acakan kaos oblong putih dengan celana pendek nya menghampiri Aera yg sedang asik menonton tv di ruang tamu sedang kan eunjin sudah tidur dari tadi.

Namun melihat Aera yg memegang bantal kuat dan menutupi setengah wajah nya, karena sedikit takut saat melihat flim horor membuat kejahilan sehun muncul di benak nya

"Baaaa" seru nya mengaget kan Aera
Yg terperanjat langsung menutupi wajah nya yg ketakutan dengan bantal

"Apa sekarang kesenangan mu berubah hmmm ?" Tanya sehun yg menepuk pundak Aera dari belakang dan tentu saja membuat Aera kaget dengan kemunculan tangan kekar dingin itu tiba-tiba.

"Yakk kau mengagetkan saja" balas nya memukul sehun pelan yg sudah memposisi kan diri duduk di samping Aera.

"Apa tidak takut menonton flim horor sendiri ?" Tanya nya sambil menaruh tangan nya pada sandaran sofa tapi lebih tepat nya yg berada di belakang pundak Aera .

"Aku mengajak mu tapi kau sedang mandi jadi aku menonton duluan saja" alibi nya menutupi rasa takut nya.

"Benar kah ?" Goda sehun dengan menarik hidung Aera.

"Yakkk hidung ku sudah mancung jadi jangan menarik nya lagi " keluh nya sambil memegang hidung nya.

"Hahahah ya sudah diam, sekarang aku temani menonton" ucap sehun dengan senang hati.

Dan tentu saja di sambut sumringah oleh Aera.

.
.
.
.
.
.
.
Next

Yehettttt akhir nya ke up juga 😁
Maaf loh up nya gk sesuai jadwal karena aku nya lagi uts...
Makasih loh yg sudah setia baca cerita ini meski absurd 😂 lope lope dah buat kalian 😘😘😘

 Makasih loh yg sudah setia baca cerita ini meski absurd 😂 lope lope dah buat kalian 😘😘😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ISTRI CEO (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang